Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
visualisasi Ocean Oh Siapa coba yang gak gemas😁😚
👪👪
"Ayah,nte Ryn kapan kesini?" rengek Sean pada Sehun yang sedang meeting dengan rekannya
"Sebentar ya,mohon maaf"
Sehun membawa Sean menjauh "Sean,bentar ya.Gak boleh nangis,nanti tante Ryn gak kesini loh kalo Sean nangis.Kan tantenya masih di jalan,sebentar ya" ucap Sehun sambil menghapus air mata Sean
"Ta..hiks pi nte Ryn kesi.. hiks kesini kan?"
"Iya sayang,tante Ryn kesini kok"
Sehun lalu menggendong Sean sambil mengambil ponsel di saku celananya
"By,kapan kesini?lemot banget sih lo.Si Sean udah nungguin ini"
'..'
"Mana kaga ada"
'..'
Sehun menoleh ke belakang dan mendapati wanita dengan rambut hitam se dada dengan mata hazel yang bersinar saat terkena pancaran sinar mentari.Tak lupa dengan celana skinny jeans dan kemeja hitam andalannya
"Tante Ryn.." Sean turun lalu lari ke pelukan Ruby
Ruby menutup telinga Sean "Ada anak kecil,mutilasi mutilasi.Mending di elus,ya mwah" Ruby melayangkan ciuman jauhnya
Sehun bergidik ngeri "Udah ah,jijik gue sama lo.Gue mau lanjutin dulu,titip Sean"
"Iye iye"
Sehun mendekati mereka "Sean jangan nakal ya sama tante Ryn,nanti tante Ryn nya pulang kalo Sean nakal" Sehun mengecup pipi Sean
"Iya Yah,nte.. mau roti itu" Sean menunjuk roti bolu bertoping mangga dan Ruby mengangguk "Ayo beli,minta uang Ayah dong"
Ruby tertawa kecil "Ayah,Cean mau beli roti itu"
Sehun memutar bola matanya,setahunya Ruby adalah wanita karier yang memiliki banyak uang.Lalu ia mengeluarkan kartu hitam dan menberikannya pada Ruby
"Makasih Ayah.." itu tadi Ruby,bukan Sean.Sehun mengerutkan dahinya jijik dan kembali mengecup Sean dan kembali ke rekan kerjanya
Ruby membawa Sean ke tempat roti tadi dan memesan roti lainnya.Asal kalian tahu saja ini jam 8 pagi,sedangkan jadwal Ruby bangun dari tidurnya itu jam 7 pagi,belum waktu siap-siapnya.Bisa bayangkan bagaimana persiapan Ruby tadi?
"Nte,mau eskrim"
Ruby menggeleng "Gak boleh,Sean kan masih batuk.Nanti dimarahin Ayah mau?jangan ya"
"Tapi nte.."
Mata memohon Sean membuat Ruby luluh "Yaudah,tapi sedikit aja ya.Abis itu gak boleh lagi"