1. Ini Tentang Dea

69 17 25
                                    

❤️❤️❤️

Aku pernah dibuat mencintai sampai rasanya dia lah pusat dunia ku. Betapa bodohnya aku saat itu sampai aku tak sadar ia bisa kapan saja meninggalkan ku namun aku terlalu bodoh untuk hal itu dan berujung aku percaya bahwa ia akan tetap ada disisiku sampai kapanpun.

Dan saat hari perpisahan itu tiba,saat itulah seluruh kepercayaan ku kepada semua lelaki hancur aku benar benar merasa bahwa semua laki-laki sama saja. Aku benar benar muak dengan perasaan cinta aku tidak percaya lagi dengan kata-kata itu.

Mungkin kalian akan berkata bahwa aku bodoh. Aku bodoh hanya karena seorang pria menjadi begini namun kalian tidak merasakannya. Jadi cukup,jangan berkomentar jika tidak tau rasanya menjadi Aku.

Ia meninggalkan ku karena orang baru. Menyedihkan bukan? saat Aku yang sudah ada di hari hari nya dari lama pada akhirnya digantikan oleh orang baru. Benar kata orang-orang bahwa yang baru akan terlihat lebih menyenangkan dan orang lama akan terlihat membosankan. Aku tak habis fikir dengan paradigma seperti itu. Jika seperti itu terus yang terjadi ingin sampai kapan kamu terus mencari yang menyenangkan. Benar-benar membuang waktu.

❤️❤️❤️


Siapa yang tak mengenal dia. Gadis cantik gadis pintar kesayangan seluruh guru,tetapi bukan hanya guru,sepertinya seluruh jajaran yang bekerja disekolah itu pun memperlakukan hal yang sama untuk gadis itu.

Namanya Dea Zavira siswi kelas XI IPA 1 di SMA Xavelas. Ia pintar. sangat pintar. Dia lah penyumbang terbanyak piala selama setahun yang sekarang berjejer di Ruang Kepala Sekolah,Ruang Staf dan Guru.

Bahkan di hadapan guru killer sekalipun Dea tetaplah menjadi murid kesayangan. Banyak yang ingin menjadi seperti nya. Gadis Cantik yang Pintar.

Namun tidak dengan sifatnya.

Ia pendiam

Tidak Ramah.

Irit Bicara.

Banyak yang mengeluhkan jika berpapasan dengannya. Sudah menyapa namun Dea tidak menjawab. Banyak. Banyak yang mengeluhkan itu. Malah banyak yang menggunjingkan nya bahwa ia sangat sombong.

Dea selalu bicara seperlu nya saja.  Hari hari nya ia lebih banyak sendiri. Padahal sebenarnya banyak yang ingin berteman dengannya,namun entahlah Dea selalu menutup dirinya.

❤️❤️❤️

Lagu Look What You Made me Do mengalun lewat headseat yang kini terpasang di telinga kanan dan kiri Dea. Ia sangat menikmati lagu itu sambil membaca buku yang kini ia genggam disebelah kiri dan menikmati siomay yang berada disebelah kanan. Selalu istirahat hanya ia habiskan seorang diri kalaupun ada orang lain pasti hanya karena meja kantin kehabisan dan meja yang ditempati Dea saja yang masih memungkinkan ditempati.

Dea. Ia bukan tidak tau bahwa Ia mejadi bahan omongan anak anak sekolahan karena ia irit bicara atau Tidak Ramah atau apalah itu yang mereka capkan untuk seorang Dea. Dea tau itu mereka sering membicarakan Dea.

Dea tidak bisa menjawab apa apa toh yang mereka bicarakan memang benar. Tidak ada yang Salah. Memang benar. Dea Irit Bicara,Dea Tidak Ramah,Dea Tidak Pernah Tersenyum. Ya benar semua itu benar.

Seandainya mereka mengerti apa yang Dea rasakan. Sebenarnya Ia pun tidak menginginkan dirinya menjadi seperti ini. Ini bukan Dea yang sebenarnya ia sedang memerankan menjadi orang lain seolah melindungi dirinya yang asli dari semua orang orang yang Ia anggap jahat.

Semua kejadian pahit di masa lalu akan tetap menjadi pahit sampai kapanpun itu. Dan semua kejadian pahit yang terjadi di masa lalunya telah menjadikan Dea menjadi orang lain. Ia trauma untuk percaya dengan orang lain. Sekarang tidak ada lagi yang bisa ia percaya.

Dea dan DioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang