❤️❤️❤️Hal yang paling tidak Dea sukai adalah pulang. Rasanya ia hanya ingin berlama lama di sekolah saja. menghabiskan waktunya di sekolah atau apapun itu asal tidak pulang kerumah.
Asal tidak bertemu Ibunya.
Ego ini benar benar menguasai dirinya. Rasa kecewa yang terlalu dalam telah menutup mata Dea untuk melihat Ibu nya. Berkali kali ia mencoba untuk memperbaiki segalanya. berkali kali itu juga ia akan gagal.
"Ibu buatin Dea sup kesukaan,
Dea masuk kamar langsung ganti pakaian ya Nak. Sup ibu taruh meja belajar Dea."Tak ada jawaban.
Menghangat. jelas sebenarnya hati Dea menghangat mendengar itu.
Itu adalah perilaku yang manis.Namun, ia tak bisa menunjukkan hal itu. Alih-alih menjawab pernyataan Ibu-nya, ia lebih memilih masuk dan menutup pintu kamar didepan hadapan Ibu-nya.
Diam diam Dea merutuki perilaku-nya,Pasti Ibu nya sangat sakit.
Pasti Ibu nya menangis melihat perilaku Dea."Ibu Maafin Dea." gumam Dea pelan. Ia terduduk lemas di balik pintu kamarnya. Dea menyesali perbuatannya. Tapi sakit hati Dea tidak dapet disembunyikan.
Yang ia tidak tau adalah kini Ibunya pun melakukan hal yang sama dengannya. dan mendengar ucapan maaf dari Dea. walaupun hanya gugaman itu cukup bagi Ibu nya. Ia tahu anak gadisnya tak mungkin semarah itu. semarah apapun anak gadisnya itu ia tetap mempunyai tempat di sisi anak gadisnya.
Ini hanya soal waktu.
Waktu yang entah sampai kapan akan menyudahi semua kejadian ini.
Setiap hari Ibu Dea selalu meminta andaikan saja waktu bisa di putar,andaikan saja ia bisa merubah masa lalu. Ia ingin menghapuskan semua kejadian itu,ia ingin semuanya menjadi baik baik saja. Tidak seperti ini.
Sungguh ia merindukan segalanya tentang anaknya. Rindu sekali. Ia tahu bahwa fisik anaknya ada di dekatnya,tetapi mereka seperti jauh. jauh sekali. seolah tak tersentuh sama sekali.
❤️❤️❤️
"Gue denger denger Dio jadi deket sama manusia datar itu?"
"Hah siapa?"
"Siapa lagi sih manusia kaku disini. manusia sombong nya xavelas haha."
"Oh dia iya gue makin muak deh sama anak itu."
"Gue rasa dia diem diem gitu cuma nutupin kedok nya aja biar narik perhatian orang orang."
"Dan kebukti kan? si Dio jadi terpincut ama wajah 'sok' lugunya."
Dea mendengar semuanya. Jelas.
Ini menyakitkan. Apakah salah ia dekat dengan Dio?
Iya,dia sangat tau. Dia sombong.
Tapi mereka tidak pernah tau kan apa perasaan Dea.Cukup,karena Dea tidak ingin tersakiti lagi untuk kesekian kalinya.
Bruk. Dea sengaja sedikit menendang pintu kamar mandi sesaat setelah dia keluar dari kamar mandi. Sontak orang orang yang sebelumnya membicarakan Dea terkaget melihat objek pembicaraan mereka mendengar semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dea dan Dio
Fiksi RemajaDio yang terang-terangan menyukai Dea. dan Dea pula yang terang-terangan menolak Dio. Mempunyai masa lalu yang sama,mereka mempunyai sisi yang benar benar ingin mereka lupakan, menumpuk semua kenangan itu menjadi memori yang terbawah. berharap semua...