Vote dulu gaes
Makasih..Happy reading..
*
*
*Cici Oktaria
Hari ini aku memutuskan akan menelpon orangtua Rifan, aku akan mencari cara gimana pun agar ia tak pergi dariku. Aku mulai menekan no telepon tante Amira.
Tut....
"Hallo." jawabku setelah telpon diangkat.
"Iya Cici, ada apa? Tumben nelpon malam-malam begini?" tanyanya sedikit khawatir.
"Eh, gak ada apa-apa kok tante. Gimana kabar tante?"
"Baik. Kamu sendiri gimana?"
"Baik juga tante."
"Kamu dan Rifan baik-baik saja kan?"
"Itu tante, akhir-akhir ini ada sedikit masalah si." aku mulai membuka cerita.
"Masalah apa?, siapa tau tante bisa bantu."
"Em..mm Rifan sudah jarang menelponku, aku gak tau apa salahku tapi ia tetep cueikin aku tante. Dan kemarin aku melihat dia bersama wanita lain tante! Aku tanya dan ia hanya jawab teman. Aku yakin tante cewek itu bukan temannya!" aku panjang lebar berbicara dengan tante Amira.
"Cici tenang ya, kamu jangan khawatir nanti tante yang akan menegur dia. Kamu baik-baik aja disana ya tante akan langsung menelpon dia."
"Makasih tante, aku lega setelah bercerita dengan tante."
"Iya sama-sama. Kamu tetap calon menantu tante nanti."
"Iya tante."
Tut.. Tut.. Tut.. Telepon mati, aku merasa Lega sekarang aku tak takut lagi sekarang. aku akan baik-baik saja sekarang. Karna yang aku tau Rifan sangat penurut dengan Orangtuanya. Terutama Mama nya. maaf, tapi aku gak punya pilihan lain.
Author pov
Seorang pria berjalan terburu-buru menuju motor yang terparkir didepan. hari ini dia ingin menjemput seseorang. Dia menekan no di ponselnya lagi-lagi no tersebut belum aktif juga.
Ia menjalankan motornya tanpa berpikir lagi melaju ke arah rumah seseorang. Sesampainya disana ia menunggu didepan, seseorang keluar namun bukan dia yang ia tunggu.
"Oh sejak kapan kau disini?" ucap seseorang itu.
"Lyli, dimana Zoya?" Rifan kembali bertanya.
"Zoya? Maaf aku gak kenal dia." Lyli pergi berlalu tanpa melihat kebelakang.
"Lyli...... Tungguin dong, kenapa kau harus pergi dulu si aku kan masih_" ucapan Zoya terpotong ketika melihat Rifan ada disana.
"Zoya, aku_"
"Apa lagi Rifan? Kenapa ada disini?"
"Zoya! Lyli! kesel banget si gue kenapa loe berdua selalu ninggalin gue si!" tiba-tiba Nurul marah-marah gak jelas.
"Nurul, kita pergi duluan gak perlu ganggu mereka." Lyli menarik tangan Nurul menjauh dari Rifan dan Zoya.
"Ehh tapi gue masih_" Lyli tak perduli apa yang dikatakan Nurul, ia tetap menarik tangannya hingga tak terlihat lagi oleh Zoya.
"Aku sudah berapa kali mengatakan jangan bergaul dengan Lyli! Dia membawa pengaruh buruk buat hubungan kita! Apa kau gak mengerti juga!" Rifan menaikan nada nya begitu tak melihat teman-teman Zoya.
"Kenapa si? Kakak selalu menyalahkan Lyli. Aku gak suka Kakak melarang aku menjalin pertemanan dengan orang!" Zoya bersikeras melawan.
"Oke klo itu mau kamu! Aku pikir kita memang gak bisa lagi bersama."
"Ya itu memang mau ku kan. Sudah berkali-kali aku minta memutuskan hubungan ini, tapi Kakak sendiri yang tak perna mendengarkan aku bicara."
"Jadi kau sungguh ingin memihak Lyli?"
"Iya dia temanku! Klo kakak mau kita akhirin hubungan ini hanya karna aku berteman dengannya. Maaf aj Ko aku akan terima." Zoya melontarkan kata-katanya dan berusaha pergi meninggalkan Rifan.
Rifan yang masih tetap berdiri mematung karna mendengar ucapan kekasihnya. Ia sungguh tak menyangka hanya karna Lyli ia tersingkir.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Kalian
General FictionHIATUS Rank #18 in kesakitan (09'06'2018) "Jika kau mencintaiku, kau tak akan berpaling dariku walau banyak seseorang yang lebih dariku." Cici Oktaria "Salahkah aku mencintai seseorang yang sudah memiliki kekasih?" Zoya Amanda "Aku mungkin lebih dul...