Vote dulu gaes
Makasih..Happy reading...
*
*
*Seminggu sebelum hari pernikahan Rifan aku menyadari keanehan Rifan dan kini kami berdua dipantai. Aku melihatnya tanpa berpaling, klo dia memang sudah putus kenapa aku tak merasakan bahagia. Kenapa? Malah sakit yang menyeruak diseluruh hati ku, apa yang sebenarnya Rifan mau?.
"Kau melamun Zoya?" Rifan menepuk pundakku dan membuyarkan lamunanku.
"Sudah dua hari Kakak gak pulang, apa yang terjadi?"
"Tidak ada. Aku hanya mau bersamamu."
"Jangan berbohong! Katakan apa yang terjadi? Kenapa kakak gak pulang kerumah?"
"Zoya, kau mencintaiku kan?"
"Kenapa menanyakan hal itu?"
"Jawab saja."
"Iya, aku mencintaimu." Rifan memelukku erat seakan tak ingin melepaskan pelukannya.
"Janji, apapun yang terjadi jangan pernah membenciku."
"Kenapa aku harus membencimu?"
"Maaf, maafkan aku."
"Kakak, katakan saja kau tak perlu menutupinya."
"Tidak, tidak ada." ia masih menyembunyikan semuanya.
"Klo begitu kakak akan pulang nanti kan?, jangan menginap lagi dihotel?"
"Baiklah, aku akan pulang nanti."
"Klo gitu gimana klo kita makan yang manis-manis. Biar kakak gak buntu lagi klo berfikir, jangan kabur lagi klo ada masalah."
"Iya Zoya, makasih kamu udah nemeni aku, aku seneng kita bisa berdua disini."
Saat itu mungkin aku yang lebih banyak pikiran, tentang Rifan yang menyembunyikan sesuatu dariku. Tapi aku tak ingin terlalu merisaukannya. Toh cepat atau lambat dia tetap akan pergi bersamanya. Hidup bahagia dengannya bukan denganku. Aku cuma seseorang yang menggangu hubungan mereka. Jika tiba saatnya aku berharap tak meninggalkan luka yang dalam.
Aku terlambat! Lyli dan Nurul sepertinya sudah berangkat. Mereka masih marah karna kejadian kemaren.
"Kau mau bolos kerja?" tanya Lyli padaku.
"Iya bilang ya sama bos."
"Demi Rifan lagi?" timpal Nurul sambil asyik dengan ponselnya.
"Maaf, dia pengen aku gak masuk karna dia pengen ngajak aku jalan-jalan berdua."
"Terserah loe aja Zoya, kami tau kok klo Rifan tak pernah menyukai kami. Jadi turuti aja apa mau nya." Nurul berkomentar yang dibarengi anggukan Lyli.
"Lyli, Nurul, maaf ya. Aku juga pengen bareng dia."
"Seperti kata Nurul aku gak mau berurusan sama Kamu apalagi Rifan pacar kamu tercinta itu. Anggap aja kamu gak punya temen yang bernama Lyli, karna kau harusnya tau kan Rifan sungguh sanggat tak menyukai ku. Jadi apapun yang kau lakukan bersama dia aku tak perduli lagi! Satu lagi Zoya, jangan berbicara padaku saat kau masih bersamanya!" Lyli menunjukan sifat aslinya yang tak suka dengan Rifan.
Kata-kata mereka terus teriang di pikiran ku, aku berjalan menuju tempat kerja. Hari ini Rifan tak menjemputku, dan no nya sudah tak aktif dari tadi malam.
Drttt..
Drt.."Pesan? Dari Rifan?" aku langsung membukanya.
Rifan:
Maafkan aku Zoya, kita tak bisa bersama, ini bukan mauku tapi mamaku telah mempersiapkan semuanya. Aku akan menikah minggu depan. Maafkan aku Zoya aku membuatmu tersakiti, aku tak berhak melarangmu membenciku. Tapi aku tetap mencintaimu. Bencilah padaku karna tak sanggup mengatakannya saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Kalian
General FictionHIATUS Rank #18 in kesakitan (09'06'2018) "Jika kau mencintaiku, kau tak akan berpaling dariku walau banyak seseorang yang lebih dariku." Cici Oktaria "Salahkah aku mencintai seseorang yang sudah memiliki kekasih?" Zoya Amanda "Aku mungkin lebih dul...