prolog

9.5K 302 5
                                    


"HAHAHAHAHA."

Tawa bagai malaikat kematian terdengar menggelegar keseluruh penjuru koridor. Banyak pasang mata memperhatikan dengan ngeri saat 'sang malaikat' begitu terlihat kesenangan menikmati santapannya kali ini.

Sang mentari yang memantulkan sinarnya melalui celah-celah kaca pengendara menambah suhu panas disekitarnya. Membuat si malaikat dengan senang hati memperkeruh suasana.

Angelica Candy Oliviere.

Nama yang begitu pantas untuk sesosok manusia yang digosipkan memiliki paras seindah malaikat saja namun memiliki hati sekeras batu.

Angel memang berarti malaikat. Candy sendiri berarti permen. Memang tak ada sejarahnya permen itu pahit. Tapi si gadis berkulit putih terang ini akan membuatnya dengan perasaan paling bahagia.

Seperti saat ini, Candy sedang membully gadis nerd yang berani-beraninya menumpahkan minuman ke seragamnya. Walau ia tak sengaja bahkan sudah meminta maaf padanya.

Mengabaikan tatapan dari sekitarnya, Candy seakan bahagia melihat gadis itu menangis tersedu-sedu dengan kondisi mengenaskan.

Tak seorangpun berani menolong.

Tak seorangpun akan selamat dari kekejaman sang malaikat.

Terlihat dari caranya yang dengan kasar mendorong gadis itu ditembok, lalu dijambaknya, dan terakhir disiram air yang baunya mengalahkan wc.

Candy kehilangan rasa iba.

Tawanya makin keras saat sang korban berkali-kali menangis sesenggukan sambil berkata maaf dengan tidak jelas.

"Mampus. Makanya jangan main-main sama gue. Bodoh! HAHAHA."

Dugh.

Candy menendang kaki si korban keras membuat sang korban memekik tak tahan. Kapok sekali dengan pembulian yang dilakukan gadis paling cantik disekolahnya itu.

"Ma--maaf, gu--gue ga-k se--seng--ngaja. Gu--gue janji gak bakal ngulangin lagi. Hiks...." Ucapnya bersujud. Apa yang dilakukan Candy, sungguh membuat si korban frustasi.

Candy tertawa sinis, ia kemudian berjongkok dan mensejajarkan dirinya dengan gadis yang tengah berlutut dihadapannya. Menjambak kuat rambutnya dengan kilatan mata memancarkan aura setan.
"Janji? Berani lo ngebodohin gue pake janji palsu bitch?! Murahan!"

Sang korban menggeleng keras. Histeris saat Candy membenturkan kepalanya dengan cukup keras ketembok disisi sang korban. Membuat pelipisnya mengeluarkan darah.

"Lemah!" Candy tertawa mengejek.

Bukan hanya kehilangan nurani, Candy juga mati rasa.

"Awas aja lo coba-coba bodohin gue!" Cewek itu menggeleng cepat.

"Good girl!" Candy tersenyum puas lalu melepas jambakannya.

"Untung gak gue sleding lo ampe mampus!" Gumamnya yang tak terdengar seperti gumaman membuat mereka yang tak sengaja mendengar bergidig.

Candy kemudian kembali berdiri. Menatap seluruh manusia yang sedari tadi menyaksikan mereka. Ia berdecih saat semua yang ditatapanya membuang muka.

Fake sekali.

Tadi menikmati, sekarang bahkan tidak mau menatapnya.

Teman macam apa mereka?

Candy mencebikan bibir lucu. Disaat bersamaan dengan mengeluarkan aura setan, tingkah manis Candy yang seperti ini tak urung juga membuat kaum adam begitu menginginkannya dan kaum hawa sangat iri padanya.

EverlastingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang