Candy pov.
Gue menoleh saat ternyata Alexa lah yang datang.
"Candy lo gapapa?" tanyanya sekali lagi.
Gue menggeleng pertanda bahwa gue baik-baik aja.
Tunggu, seketika gue inget sesuatu.
"Mana tuh kunyuk!?" gue bangkit berdiri dari duduk gue.
"Kunyuk?, maksud lo Darrel si tai anjing?" tanya Alexa.
"Iya, mak...." perkataan gue dipotong oleh seseorang yang tiba-tiba saja datang.
"Candy, Candy, lo gapapa?" tanya seseorang tiba-tiba dengan cemas yang ternyata adalah Lynxi.
Gue menggeleng "kagak sih, tapi sialan banget tuh bocah satu, udah boongin gue lagi!" geram gue.
"Gue juga kesel banget ama si Darrel, kita khawatir banget sama keadaan lo" ucap Lynxi menggebu-gebu.
"Anjirrr emang tuh anak, hajar aja Can!" ucap Alexa memanas-manasi gue yang udah terlanjur panas.
Gue menggeram dongkol setengah mati ama si Darrel.
"Can, tapi lo keliatan pucet banget, apa gak sebaiknya lo makan dulu" saran Lynxi yang ngeliat wajah gue.
"Gue bakal makan, makan tuh anak sekarang juga!" ucap gue mendesis sinis dan segera berlari meninggalkan mereka.
Habis sekarang lo ama gue, Rel!
***
Author pov.
"DARREL"
Suara menggelegar itu terdengar nyaring di sekitar koridor kelas 12 Ips.
Suara itu tak bukan dan tak lain adalah Candy. Amarah jelas terdengar dari suaranya.Candy memang tak tahu dimana kelas Darrel, jadi ia memutuskan mencarinya mulai dari kelas 12 ips. Karena yang ia pikir, Darrel adalah teman Andreas, dan Andreas adalah kakak kelasnya. Jika ia sekarang kelas 11 tentu saja Andreas kelas 12. Jadi Candy pikir Darrel juga kelas 12.
"DARREL!"
"DARREL!"
"DARREL KELUAR LO!"
Gadis itu terus saja berteriak tak tahu malu.
"DARREL ANJING KELUAR LO!"
"DARREL ABIS LO AMA GUE!"
"DARREL PENGECUT KELUAR LO"
gadis itu berteriak seperti orang kesetanan, ia mengabaikan tatapan anak-anak kelas 12 yang memandangnya ngeri.
"DARREL DASAR ANJ...." perkataan gadis itu dipotong oleh suara maskulin yang tiba-tiba saja terdengar.
"Brisik!" ucapnya.
Candy berbalik dan agak terkejut, terkejut karena jarak mereka yang begitu dekat. Ia terpaku sebentar. Cowok itu menaikkan sebelah alisnya menatap gadis itu yang tiba-tiba diam. Kemudian laki-laki itu mengeluarkan senyuman jahil.
"Lo seneng deket-deket ama gue hmm?" tanyanya dengan menggoda membuat Candy tersentak dan dengan cepat memundurkan beberapa langkahnya.
Kemudian gadis itu teringat apa yang akan dilakukannya. Ia menatap laki-laki didepannya yang tengah tersenyum jail dengan tatapan membunuhnya dan telihat seperti ingin memakannya.
Tanpa diduga tiba-tiba saja gadis itu mencengkeram kerah bajunya.
Mereka yang berlalu lalang dikoridor menatap mereka kaget, bingung, sekaligus ngeri. Mengapa dua sejoli golongan most wanted ini beradu fisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everlasting
Teen FictionAngelica Candy Oliviere. Siapa yang tak mengenal gadis berparas rupawan ini? Langganan ruang bk yang selalu membuat masalah. Ia bagaikan sesosok iblis yang terjebak dalam diri seorang malaikat tanpa sayap. Penghianatan membuat ia tak lagi memiliki...