chapter 60

1.2K 52 0
                                    


Aku melumpuhkan rasa hanya demi seseorang yang hatinya entah untuk siapa. Aku menutup nurani, demi seseorang yang tak akan pernah bisa memberi hati.

******


In another place....

Andreas mengeraskan rahangnya, dihadapan seorang gadis cantik bermata sipit yang benar-benar telah membuatnya kecewa.

Sedari tadi, tanpa sengaja, saat ia akan dihukum membersihkan toilet laki-laki dan mengambil pengepelan disana, ia terpaku mendengar semua pernyataannya. Ia memang memutuskan untuk mendengarkan saat suara orang-orang yang familiar ditelinganya terdengar dan menyebut namanya. Dan ketika ia memutuskan untuk mendengarkan,

Ia tahu segalanya.

Kini dihadapannya Lynxi terduduk dilantai sambil menangis sesenggukan, dan Azka yang hanya terdiam.

Ia keluar dari persembunyian, saat Candy dan Alexa telah pergi entah kemana.

"Gue gak percaya Lyn, lo lakuin ini semua." Suaranya merendah dan terdengar dingin juga sarat berbahaya.

Lynxi mendongakan kepalanya, menatap Andreas dengan nanar. Pandangan yang membuat Andreas muak.
"Tapi gue lakuin ini semua cuma buat lo Andreas."

Andreas geram. Ia mengepalkan tangan keras. Kemudian maju dan mencengkram kasar kedua pundak Lynxi. Matanya memerah memancarkan kekecewaan, kemarahan, dan kebencian yang mendalam.

"Sa--sakit Andreas."

Andreas berubah mengerikan. Ia tertawa sinis. Merasa Lynxi tak lebih dari makhluk rendahan.
"Sakit? Terus gimana dengan perasaan Candy yang lo hianati hah?!"

"Dia ambil lo dari gue." Lynxi tak mau kalah.

Andreas menggeram marah.
"Dia gak pernah ambil gue Lyn! Kalau lo mau tahu, gue memang suka dia sejak gue mengenalnya!"

"TERUS GIMANA DENGAN GUE ANDREAS?!! GUE SUKA SAMA LO, GUE CINTA SAMA LO, SEJAK GUE PERTAMA KALI KENAL LO DITAMAN, SEJAK LO MENGHIBUR GUE, TAPI APA? LO GAK PERNAH LIAT KE GUE, LO CUMA LIAT PADA GADIS SIALAN ITU! CANDY! GUE BENCI DIA!!"

Lynxi histeris. Karena iri yang membuncah, hati Lynxi tertutupi. Lynxi tak ambil peduli siapa yang akan dia sakiti. Lynxi seakan lupa diri jika persahabatan dan juga janji yang pernah mereka ikrarkan sudah sama sekali tak memiliki arti.

Andreas melepas cengkramannya pada Lynxi, ia menatapnya benci. Masih tak percaya Lynxi adalah akar dibalik kesedihan seseorang yang Andreas cintai. Tak juga menyangka bahwa perhatian kecil yang ia berikan saat itu, begitu mempengaruhi Lynxi.
"Gue baru tahu Lyn, kalau lo lebih egois dari siapapun juga. Dan gue bener-bener kecewa sama lo Lyn, lo gak pantes dihargai, lo gak pantes dicintai, lo rendah dan sangat murah. Seharusnya yang dibenci bukan Candy, tapi diri lo sendiri!"

Lalu Andreas pergi. Meninggalkan Lynxi yang tertohok dan terpaku dibuatnya. Masih tak menyadari apa yang menarik dari Candy. Karena baginya Candy hanya gadis gila yang tak memiliki hati. Candy dianggap merebut pangerannya. Kehidupan Candy sepenuhnya menjadi kesalahannya. Candy pantas mati. Candy pantas dibenci.

Bukan Lynxi!

Untuk terakhir kalinya, ia akan menghancurkan Candy, bersama seseorang yang sangat ia ketahui mencintainya.

Darrel.

********

Candy terduduk termenung di depan rumahnya. Ia memang sudah seperti anak hilang. Pandangannya memancarkan kekecewaan yang begitu mendalam.

Air mata sedari tadi tak berhenti juga mengalir dari pelupuk matanya. Wajahnya yang memucat tak ia peduli kan, bahkan ketika maid dirumahnya meminta dengan hormat agar majikannya itu masuk karena dinginnya malam. Bahkan nona mereka belum makan sejak terakhir Alexa, menjenguknya.

EverlastingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang