2. Dulu

56 9 3
                                    

Lorong sekolah kini mulai sepi. Tidak begitu ramai orang-orang berlalu lalang disini. Sebagian mereka sudah pulang.

Deruman motor motor di parkiran mulai berbunyi.

Lea dan Yonna berjalan menuju Halte. Mereka berdua lebih memilih pulang naik bus sekolah.

Motor Ninja hitam berhenti di hadapan Lea dan Yonna yang sedang menunggu bus datang.

"Lea langsung pulang?"

Seseorang di atas motor itu membuka kaca helm-nya.

"Iya." Jawab Lea

"Pulangnya bareng gue aja." umpat Arziki

"Ehhhhhh terus gue pulang sama siapa? Lea doang yang di ajak, ko gue engga!!" Yonna histeris.

Arziki menengok kearah Yonna
"Tunggu aja bus dateng."

"Gamau. Gue pulang naik bus aja sama Yonna."  Lea menolak tawaran dari Arziki.

"Mampus lo, Lea nya gamau. Wlee" Yonna sembari melet melet lidah.

"Bacot lo."

"Yaudah, gue duluan. Bye" Arziki melajukan motornya dan meninggalkan Lea dan Yonna.

💛💛💛


Dhevin!!!

Seseorang cewek menyambut kedatangan Dhevin yang baru saja pulang dari sekolah.

Dhevin terkejut melihat cewek itu.

"Ngapain lo kesini" tanya Dhevin kepada Arabel yang menghampiri Dhevin.

"Gue kan nyusul lo kesini. Gue kangen lo Dhev".

"Cewek kaya lo gapantes hidup di muka bumi!"

"Ko ngomong gitu?"

"Gue muak liat muka lo, sekarang lo pergi dari rumah gue!"

"Tapi Dhev.."

"Pergi!!"

"Gue minta maaf."

Dhevin tidak memperdulikannya lagi, Dhevin segera masuk kedalam rumah dan munutup pintunya dengan keras.

Dhevin tidak mau melihat sosok wanita yang telah mengkhianatinya. Dhevin merasa jadi manusia paling bego yang telah mencintai Arabel.

Semenjak kejadian yang terjadi pada beberapa bulan yang lalu. Membuat hati Dhevin akan seperti guncangan dunia yang tragis.

Dulu Dhevin sangat mencintai Arabel. Bahkan ia tidak mau berpisah dengannya. Namun semuanya berubah Dhevin tidak mencintainya lagi. Sekarang rasa benci yang amat besar tertuju kepada Arabel.

Pada malam itu Dhevin pergi kerumah Arabel untuk mengajaknya makan malam dan merayakan hari jadinya.

Tetapi Dhevin tidak memberi tahu kepada Arabel untuk datang ke rumahnya.
Waktu itu Dhevin ingin memberi Suprise kepada Arabel.

Tepat pukul 21.30 Dhevin tiba di rumah Arabel. Dhevin tak sabar ingin segera bertemu dengannya.

Dhevin mengetuk pintu rumah Arabel. Sudah beberapa kali ia mengetuknya tapi tidak ada seaeorang pun yang membukanya.

Seketika Dhevin membuka pintu rumah Arabel, untung saja pintunya tidak di kunci.

Orang tua Arabel sedang menjalankan pekerjaannya di luar negri. Arabel tinggal dirumahnya bersama pembantunya.

Kebetulan sudah berapa minggun pembantu dirumah Arabel sedang pergi kekampung halamnnya, karna ibunya sedang sakit.

"Arabel, Arabel. Dhevin mencarinya kesegala sudut arah, dirumah Arabel sangat sepi."

Kini Dhevin menaiki anak tangga. Tujuan Dhevin mengecek kekamarnya, barangkali Arabel sudah tidur.

Dhevin telah sampai di depan pintu kamar Arabel. Ia sangat tidak sabar ingin mengasih kejutan kepadanya.

Dhevin membuka pintu kamarnya sembari memanggil namanya.

"Arabel."

Dhevin sangat terkejut melihat Arabel bersama lelaki yang tidak asing lagi baginya. Mereka berdua sedang asik menonton film horor dengan secangkir teh hangat.

Lelaki itu adalah Rendy ia adalah sahabat sebaya-nya Dhevin. Dulu.

Bunga yang ia pegang dengan penuh cinta. Kali ini Dhevin melepaskannya dengan penuh kebencian.

Arabel dan Rendy sontak terkejut melihat sosok Dhevin. Arabel sangat panik, begitupun Rendy.

"Dhev.." desis Arabel

"Shit" batin Rendy.

Dhevin pergi dengan langkah besarnya. Amarahnya mulai naik. Dia tidak pernah menyangka perempuan yang ia cintai kini mengkhianatinya.

Bahkan Sahabat yang dulu sangat dekat dengannya ternyata berhati busuk.

Arabel segara berlari mengejar Dhevin.

"Dhevin kamu jangan salah paham dulu."

Dhevin menghentikan jalannya, ia membalikan sedikit badanya untuk melihat Arabel yang ada di atas tangga.

Mata elangnya kini berkibar di bola matanya, semua kebencian muncul. Ingin rasanya Dhevin membunuh Arabel dan Rendy saat itu juga.

"Jablay." Kata kata itu terdengar sangat menyeramkan suaranya begitu sangat sinis.

"DHEV!!!"

Dhevin pergi meninggalkan rumah Arabel. Ia menaiki motornya. Ia meninggalkan asap asap yang keluar dari motornya. Kini Dhevin sudah benar-benar tidak ada lagi dirumah Arabel.

Arabel sangat malu, ia merasa bersalah karena kejadian itu kini Dhevin merasa jiji kepadanya. Dhevin tidak mau melihatnya. Dhevin memilih pindah sekolah dibandingkan satu sekolah bersamanya. Dhevin tidak mau mengenal lagi mereka berdua.

Dhevin berpikir mereka berdua sama sama iblis yang tidak mempunyai hati nurani. Mereka sama saja seperti layaknya sampah.

Coba kalian banyangin perasaan Dhevin waktu itu. Begitu sangat menyakitkan.

Ketika seseorang yang kamu cintai. Malah asik  dengan sahabatmu sendiri, bagaimana perasaanmu?

Semenjak itu Dhevin susah sekali membuka hatinya. Memang banyak sekali wanita-wanita yang mendekatinya tetapi Dhevin tidak mau. Ia takut jatuh karna cinta untuk yang kedua kalinya.

Dulu Arabel berhasil mendapatkan perhatian Dhevin. Sehingga Dhevin tidak mau kehilangannya.

Tetapi Arabel bodoh telah menyia-nyiakan Dhevin. Demi Rendy sabahat Dhevin.

Sekarang sikap Dhevin berubah. Dulu Dhevin percaya semua perempuan berhati mulia, tidak akan ada yang menyakiti hatinya, bahkan menghianatinya. Tetapi sekarang Dhevin tidak percaya lagi. Ia hanya percaya kepada ibunya sendiri.


Semoga suka!!💃
vote!!
Semanggi

FOR HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang