4. Bolpoint

44 10 0
                                    


💗💗


"Gila semalem keren banget!!"

"Kak Nikola paling gantengg, Alunan gitarnya enak di telinga.

"Kak Refian juga suaranya beuhhh, mati rasa gue dengernya."

"Apa cuma gue yang suka kak Rerry."

"Ih kak Nikola punya gue!" Tiba tiba Lea datang dan menghampiri semua anak anak yang sibuk membicarakan kejadian semalam.

"Kak Refian punya gue juga" Lanjut Yonna

"Ngarep aja dulu" ujar Luna

Dikelas sekarang semuanya asik membicarakan kejadian semalam, rasanya kejadian semalam adalah hal yang paling indah di sepanjang masa ketika meliat penampilan Kak Nikola and the gank.

Siswa laki-laki di kelas ini muak mendengarnya. Menurutnya cewek-cewek ini terlalu alay menanggapinya.

"Anak band gitu aja di puji-puji" Dengan sinis Arziki memotong perbincangan semua cewek disini.

Arziki memang paling sinis di kelas Lea. Dia paling iri ketika ada yang lebih memuji orang lain. Dia juga tidak suka mendengar semua celotehan yang mengandung pujian pujian untuk orang lain.

Dari dulu Arziki selalu mendekati Lea, tetapi Lea tidak meresponya sedikitpun. Karna Lea tidak suka dengan sikapnya.

Ketika Arziki melihat Lea duduk dekat bersama Dhevin, Arziki tidak menyukainya. Ia rasanya ingin memindahkan Dhevin ke kelas lain.

Semua murid perempuan menatap Arziki. Dan Arziki terlihat begitu polos.

"Apa lo semua liatin gue gitu?"

Mereka terdiam. Sangat malas rasanya menaggapi Arziki, jika ia diladeni dia akan terus berbicara. Dan lebih baik mereka diam.

Lea dan Yonna pergi ke belakang dan duduk di bangkunya.

Dhevin dan Nero yang ada di hadapannya terlihat sedang asik mengobrol.

"Ngobrolin apa si, seru banget kayaknya, Nero akhirnya punya temen sebangku"  Yonna seakan akan bertanya kepada mereka berdua.

"Apasi lo." desis Nero

Dhevin tau semua murid dikelas sedang asik membicarakan Anak band itu, dia sangat bosan mendengarnya. Daripada ikut ikutan, lebih baik Dhevin dan Nero tidak mempedulikannya.

Seketika guru datang kekelas kami, membuat semua murid yang sedang asik mengobrol langsung berhenti. Sejak kedatangan Ibu guru matematika yang sangat membosankan ini.

Lea sangat malas belajar matematika, menurutnya semua pelajar di dunia membenci pelajaran matematika ini.

"Dhev duduknya gantian dulu, mata gue ga keliatan nih" pinta Yonna.

Yonna pergi beranjak ke meja yang di duduki Dhevin. Lalu ia duduk bersama Nero. Dhevin diusir olehnya, dan ia duduk bersama Lea.

Dhevin hanya menurut, tanpa berbicara apapun.

Yonna dan Nero sangat bersemangat untuk mempelajarinya, jadi lebih baik Yonna mengusir Dhevin untuk bergantian tempat duduk untuk sementara waktu.

Di depan Guru matematika sedang asik menjelaskan soal-soal yang membuat otak Lea akan meledak saat itu juga.

Lea sangat pusing, dan sangat muak jika harus berurusan bersama rumus-rumus yang berbelit seperti kisah hidupnya.

Dhevin pun seperti itu.

Tiba tiba Dhevin membawa bolpoint dan mencoret tangan Lea yang sedang dijadikan bantal di atas meja. 

Lea sangat terkejut, dia terbangun dari tidurnya. Dan Lea melihat tanganya ada banyak coretan atas ulah Dhevin. Tidak terlalu banyak, tapi lumayan.

FOR HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang