Kali ini aku mau masukin tokoh baru...
Selamat membaca
____ ____ ____
Aku tengah duduk di bangku sambil mengerjakan sebuah tugas yang lupa tidak Aku kerjakan dirumah Aku mengerjakan sambil mencontek buku milik Friska, Friska memang murid yang paling teladan sekaligus pintar dikelas dan itu alasanku mencontek buku miliknya, Aku tengah mencontek pelajaran dari pak Budi wali kelas di kelasku dia mengajar pelajaran sejarah.
Aku masih menulis dengan tulisan acak-acakan, karna aku harus menulis dengan cepat. "Ya ampun pr aja belum dikerjain." ucap Loli yang baru berangkat, tidak biasanya Loli berangkat agak siang.
"Diem lo" ucapku masih menulis. Loli hanya menghela nafas biasa dia sabar dengan sikap gue, dia duduk sambil menaruh tas di kursi, lalu Loli memainkan hpnya.
"Tuk tuk tuk" bunyi suara ketukan sepatu dari pak Budi berhasil membuatku deg deg-an tak karuan. Aku menambah kecepatan menulisku, gue tenang dikit lah ini tinggal sedikit.
"Selamat pagi" ucap pak Budi sambil tersenyum ke seluruh penjuru kelas. "Oiya kalian kedatangan kawan baru" ucap pak Budi, aku tidak menatap ke depan karena aku masih sibuk menulis. "Sini nak, ayo kamu kenalan sama teman-teman kamu"
"Iya pak," ucap murid baru itu.
"Perkenalkan nama saya Dandi Yolanda, kalian bisa panggil saya Dandi"Deg. Aku yang tengah menulis langsung meluruskan pandangan ke depan dan membulatkan mata Ya ampun kenapa dia disini.
"Yaudah Dandi kamu bisa duduk sama sama Dito yah" ucap pak Budi sambil menunjuk bangku milik Dito yang berada di depan mejaku.
Dandi berjalan dan tatapannya menatapku dan terus menatap sampai Ia menduduki bangkunya.
"Woy, kenalin gue Dito Alfiansyah lo bisa panggil gue Dito siganteng hehehe" sambil mengulurkan tangan dengan Dandi.
"Siganteng dari Hongkong!" ucap Loli sambil menjitak kepala Dito.
"Eh, lo syirik aja sih" ucap Dito melirik ke belakang.
"Biarin"
Aku menunduk sambil melanjutkan tugas yang hampir selesai.
"Itu yang dibelakang ribut terus" ucap pak Budi. "Ada tugas gak?"
"Ada pak" ucap seluruh murid kelas.
"Ya sudah sini kumpulkan, Dandi nanti kamu tanya ke teman kamu biar kamu ikut dapat nilai"
"Iya pak" ucap Dandi.
"Woy Fun cepetan" ucap Friska sambil memasang wajah tegang dan melihat ke pak Budi terus -menerus.
"Iya iya" ucapku Aku masih menulis. "Nih nih makasih yah" ucapku setelah selesai menulis semua.
"Iyah" ucap Friska lalu lari ke meja pak Budi diikuti Aku dibelakangnya.
___
"Loli" teriak Evan di depan pintu kelas. "Sini sih" ucap Evan sambil mengisyaratkan tangannya.
Dengan langkah pelan Loli menuju Evan, dasar lagi enak-enaknya curhat malah diganggu.
"Woy," lalu Loli dan Evan berhenti berjalan dan menengok ke belakang. "Tungguin kek."
"Kenapa gue harus nungguin lo" ucap Evan datar.
"Gue dikelas sendirian, lagian Daniel mana sih" ucapku sambil berdecak.
"Daniel gak berangkat, yaudah yuk kalau mau ikut tapi lo harus dibelakang"
"Kenapa?"
"Kalau lo disamping Loli, gue gak bisa deket dong sama dia"
"Iya iya bawel banget sih"
Lalu kita berjalan kayaknya bukan kita deh tapi lebih tepatnya Aku. Setelah Aku sampai di dikantin Evan dan Loli mengambil tempat duduk yang bangkunya cuma dua ya gue jelas sewot lah, gue kayak nyamuk disini.
"Funny" teriak Reihan di kursi panjang kantin pojok sambil memainkan gitar miliknya.
Aku menghela nafas dan berjalan cepat menuju bangku Raihan dengan berjalan cepat aku menuju kesana. "Tumben lo sendiri" ucapku duduk disampingnya.
"Ya gue lagi cari temen disini" ucap Raihan, "lagian kenapa lo ngikutin dua curut itu sih"
"Gue bukan ngikutin, cuma tadi di kelas gue sendirian gak ada temen jadi gue nebeng mereka ikut kantin" jelasku.
"Daniel mana?"
"Gak berangkat katanya" ucapku sambil pergi ke dalam warung kantin mengambil sebotol air soda.
"Kamu adalah bukti dari cantiknya paras dan hati, kau jadi harmoni saat ku bernyanyi tentang terang dan gelapnya hidup ini"
Lalu aku duduk dengan disambut nyanyian dari suara merdu Reihan aku tersenyum dan melanjutkan lagu "kaulah bentuk terindah dari baiknya yuhan padaku"
"Waktu kan mengusaikan cantikmu, kau wanita terhebat bagiku tolong kamu camkan itu" nyanyian lirik terakhir dari suara indah Reihan.
"Suara lo bagus" ucap seseorang tiba-tiba, aku menengok ke sumber suara ternyata itu adalah Dandi. "Boleh gabung gak?"
"Sebelumnya makasih, yaudah duduk aja" ucap Reihan.
Dia duduk diseberang bangku-Ku. Aku menduduk malu, malu untuk menatapnya.
"Kayaknya gue baru liat lo deh" ucap Reihan sambil menyipitkan matanya.
"Oh, iya gue murid baru disini sekelas kok sama pacar lo" ucapnya memandangku sinis.
"Pacar?"
"Iya dia pacar lo kan?"
"Apa" ucap aku dan Reihan kompak sambil memandang wajah secara bersamaan. Lalu Reihan tertawa.
"Funny itu sahabat gue" ucap Reihan membenarkan.
"Massa?"
"Yaudah kalau gak percaya" ucap Reihan sambil menghela nafas.
"Oiya kita belum kenalan""Eh, iya" ucap Dandi lalu mengulurkan tangan "kenalin gue Dandi Yolanda bisa dipanggil Dandi"
"Gue Reihan" sambil menerima uluran tangan Dandi. "Oiya ini funny, inget dia sahabat gue" ucap Reihan meledek.
Dandi mengulurkan tangan, dengan pelan aku menyambut uluran tangannya, "Dandi"
"Funny."
Kemudian bel berbunyi Reihan menghela nafas berat mungkin dia belum puas kali.
"Yaudah ke kelas yuk"
Lalu Reihan beranjak dan aku pun beranjak dikuti Dandi juga Aku dan Reihan berjalan berdampingan lalu tiba-tiba tangan Reihan merangkul pundakku, dan aku refleks.
Aku melirik ke belakang terlihat wajah Dandi menatap Reihan datar, dan Aku merasa tidak enak.
***
Siapa sih Dandi?, coba tebak nanti di part selanjutnya nanti kita akan menemukan alasan funny jadi seorang badgirl.
Makasih yah udah baca😙
KAMU SEDANG MEMBACA
waiting for you [new story]
Ficção Adolescenteseorang wanita yang bernama syafira funnysyah dia seorang wanita Bad girl yang menginjak bangku SMA dia kelas XII Ipa 1. Sebuah alasan mengapa ia menjadi seorang Bad girl padahal dulu ia murid yang sangat teladan. Ini real loh karangan saya bukan ni...