05. Jungkook Gak Kuat

1K 144 41
                                    


Mereka kini berada di kamar Taehyung. Sebuah ranjang bayi yang terbuat dari kayu terbujur kaku(?) di samping ranjang besar milik Taehyung.

Taehyung menaruh Jungkook ke dalam ranjang bayi itu, "Nah, Kookie tidur di sini ya. Ini dulu kandang hyung. Sekarang jadi kandang Kookie."

Kandang? Jungkook mengernyit tidak suka.

Tapi jika dilihat-lihat, ranjang ini memang seperti kandang. Karena bentuknya persegi panjang vertikal dan dilengkapi dengan tutup di atasnya. Pintunya juga bisa dibuka dari depan.

Persis seperti kurungan burung.
(P.S : bayangin aja sendiri)

Jungkook heran, apa hyung-nya itu dulu waktu bayi saking hiperaktif-nya ya, sehingga dibuatkan ranjang seperti ini?

Taehyung bersiap untuk tidur, begitu juga dengan Jungkook. Tapi mereka tidak langsung terlelap. Mereka sama-sama hanyut dalam pikiran masing-masing.

Jungkook mengingat kejadian apa saja yang telah dialaminya seharian ini. Baginya, semua ini tidak masuk akal.

Bagaimana bisa ia berubah jadi bayi hanya karena meminum ramuan Taehyung? Sementara Taehyung yang bahkan minum lebih banyak kok malah tidak kenapa-napa? Bukannya harusnya ia berubah jadi janin atau apa lah?

Kok aneh banget sih, pikirnya. Pasti ada cara buat bikin gue kembali normal. Tapi gimana?!

Rasanya Jungkook ingin menjambak rambutnya sendiri. Tapi saat tangannya itu merasakan kelicinan dan kepelontosan kepalanya, Jungkook sadar bahwa rambutnya pun kini telah tiada.

Sayangnya kali ini Jungkook sedang tidak ingin heboh. Ia sudah lelah terkejut. Gak papa, batinnya mencoba menghibur diri sendiri.

Lagipula Jungkook kan terlahir tampan. Ia yakin ia tetap imut meski tanpa rambut. Bahkan Jungkook juga yakin ia akan tetap imut meski tanpa kepala sekalipun.

Tiba-tiba saja, suara Taehyung memecah keheningan, "Kookie, hyung harap kamu gak ngerti sama apa yang mau hyung omongin ini."

Jungkook heran, kenapa hyung-nya mendadak serius begini? Tapi ia memilih diam dan mendengarkan.

"Sebenarnya hyung berharap kalo orang tua Kookie gak nyariin Kookie," aku Taehyung.

Jungkook terkejut, kok berharapnya jelek banget gitu?

"Kookie mungkin gak tau, tapi hyung bener-bener bahagia karena ada Kookie di sini," suara Taehyung mengecil.

"Semua orang mengira, hyung gak pernah ngerasa kesepian karena hyung punya banyak temen," ada jeda sesaat.

"Padahal orang yang punya banyak temen belum tentu punya banyak sahabat. Temen dan sahabat itu beda kalo Kookie pengen tau. "

Jungkook terdiam. Ya, itu benar, memang berbeda.

"Dan selain itu, hyung kesepian, Kookie. Di rumah besar ini hyung sendirian."

Sebenarnya, Jungkook tahu selama ini Taehyung itu kesepian. Ia juga tahu rasanya, karena ia pun juga begitu.

Tapi Jungkook merasa ia masih lebih beruntung. Karena meski sama-sama sibuk, tapi orang tua Jungkook tetap sering menyempatkan diri untuk pulang. Kadang mereka juga mengajak Jungkook jika ia sedang liburan sekolah.

Berbeda dengan orang tua Taehyung. Bahkan hanya sekedar untuk menjenguk anak mereka saja mereka tidak sempat.

Tapi hyung-nya ini tidak pernah mengatakan apa-apa. Di mata Jungkook, Taehyung selalu terlihat ceria. Dia kira, Taehyung tidak pernah mempermasalahkan hal itu.

What Happened to Me?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang