Terutas Lungsin Berma.
Pengantar larap nan berjiwa.
Pertembungan celah sepasang manusia.
Nan ramah tamah di satu loka.Perjumpaan nan tiada sahaja.
Memadukan sepasang insan sentosa.
Menjelma uni korehensi asmara.
Afeksi membara atas telatah memesona.Perurutan lakon filantropi pakanira.
Semakin lena jalinan kurnia.
Kian analitis pun ikatan afiliasi sira.
Bernasnya ikatan berburit tak berguna.Parak sela engku dan kawula.
Cekaman tilikan lidah nan cencala.
Tiada mengambau kala cerat berlaga.
Santak perpecahan pun melanda.Monoaliansi silih hanyuti larapnya.
Nestapa mempertautkan keduanya.
Walakin, Sang Ego melalaunya.
Sangkat alhasil seinsan berserah,
membelasut pluralisnya.Makao biram menyatukannya.
Untaian garis hidup baka.
Terlenggek kian saksama.
Unpreventable oleh num sarwa.Karawang, 29 Januari 2018.
Debiana Pradita Azzahra.------------------------------------------------------------------------------
Arti puisi di atas adalah Takdir Benang Merah menyatukan sepasang manusia. Dari mulai pertemuan, pertengkaran antar keduanya, hingga mereka memutuskan untuk menghindar. Tetapi, takdir benang merah telah mengikat mereka entah bagaimana mereka mencoba tuk menjauh, tetap tak akan bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Filantropi
PoetryStarted: 12 Januari 2018 Duhai sang pembaca. Anggalkan waktu engkau. Demi membaca sebagian untaian kata--yang tak seberapa. Namun.... Alangkah baiknya mencerna kata nan kau angsal. Dengan begitu.... Kau memperoleh ilmu dari sajak sederhana patik...