6th. Strange

586 80 3
                                        

『美しい王子』


Keluarga Raja Wyschardus makan pagi dengan antusias saat ini, tentu saja karena ada anggota keluarga kerajaan baru yang ikut bergabung. Elrios duduk dengan canggung, dia melirik pada alat makan yang ada di kanan-kiri piringnya. Banyak dan memusingkan. Dia tidak pernah menggunakan peralatan makan serumit ini.

"Syukurlah pesta kemarin berjalan lancar, dan kau Elrios, akhirnya kau bisa jadi bagian keluarga kami.." Raja Donovan berbicara di sela-sela sarapan mereka. Meja besar itu dilingkari sembilan orang, yaitu Raja Donovan, ketiga kakak Carmen dan pasangannya, serta Carmen dan Elrios sendiri.

"Terimakasih, Raja Donovan." Jawab Elrios canggung sambil mencoba mengiris daging steak-nya.

"Tidak, tidak. Panggil saja aku Ayah." Kata Raja Donovan setelah menelan makanan dalam mulutnya, "ngomong-ngomong, kalian kelihatan kelelahan sekali? Ah, seharusnya aku menyuruh pelayan untuk mengantarkan makanan ke kamar kalian, tidak mengganggu kalian seperti ini.."

Raja Donovan memasang ekspresi maaf yang dibuat-buat. Para pangeran menahan tawa mereka.

"Ayah! Kami tidak apa-apa!" Carmen bertindak. Dia tahu ayahnya pasti akan usil mengurusi tentang dirinya dan Elrios, sama seperti ketika kakak-kakaknya pertama menikah dulu. Ah, orang tua ini!

"Tidak apa-apa tapi kau berjalan dengan aneh begitu," Anderson, kakak tertua Carmen tertawa, diikuti oleh Hubert dan Raja Donovan. Pipi Carmen bersemu merah. Ini semua gara-gara Elrios! Dia kemarin memang sedang dalam kondisi prima, staminanya berlebih, tentu saja Carmen nyaris remuk untuk mengimbangi pasangannya.

"Kau mengaku saja, Carmen. Kami semua sudah mengalami hal seperti itu.." Kini Hubert, kakak kedua Carmen yang melanjutkan candaan. Istri-istri mereka pun ikut tertawa.

"Kakak!" Carmen membentak kakak-kakaknya. Selalu saja dia yang dijadikan bahan candaan. Carmen tidak terima, namun sebelum protes lebih panjang, kakak ketiga Carmen bangkit dari tempat duduknya.

"Aku sudah selesai.." Ujar pria bernama Nate itu. Dia pun berdiri dan berniat meninggalkan ruangan. Istrinya yang terlihat khawatir menggenggam lengan bawah Nate.

"Nate? Kau tidak apa-apa?" Tanya Anderson. Nate lalu menggeleng kuat.

"Aku.. tidak apa-apa. Aku hanya merasa tidak enak badan." Jawabnya singkat, kemudian berlalu. Istri Nate pun mengikuti pria itu dari belakang.

"Maafkan kami, Ayah." Ujar wanita itu lemah, yang diikuti anggukkan Raja Donovan. Elrios yang tak paham melirik Carmen. Namun pria manis itu hanya mengangkat pundaknya, dia juga tidak tahu apa yang tengah terjadi.

"Jadi, Elrios, mulai sekarang kau adalah keluarga kerajaan. Tapi.. itu tidak berarti kau hanya enak-enakan tidur dan tidak bekerja." Anderson memanggil Elrios ke ruangannya tiga hari setelah pernikahannya dengan Carmen.

Mereka berdua kini duduk dalam satu meja kerja dan saling berhadapan, "aku misalnya, sebagai anak tertua aku bertugas untuk menjalin kerjasama dan membangun hubungan baik dengan kerajaan lain, mengikuti Raja Donovan. Dan kau, sebagai suami Carmen, sudah menjadi tanggung jawabmu sebagai keluarga kerajaan untuk ikut andil dalam kemajuan kerajaan ini."

Andreson berdeham. Wajahnya yang kharismatik menambah kesan bahwa dia orang yang tegas dan berwibawa. Namun tutur katanya yang lembut sungguh menenangkan hati. Keturunan Raja Donovan memang berbeda.

"Hubert bertugas memantau kondisi internal di kerajaan ini, begitu juga Nate." Begitu lanjutnya. Elrios mengerutkan dahi, dia belum terlalu mengerti sebenarnya akan tugas yang akan dia dapatkan.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang