KDP chapter 2

474 11 0
                                    

Setelah beberapa bulan kita main musik bersama. Pabrik tempat gue kerja akan mengadakan acara kemerdekaan 17-an.

Kami pun tertarik untuk ikut serta di acara tersebut, walau pun gue tidak yakin dengan diri sendiri, karena baru pertama kali ini ikut dalam ajang beginian.

Ovie pun menyarankan gue untuk melatih vokal di rumah.
             
Pada saat itu nyokap gue yang belum siap menghadapi perubahan anaknya di rumah.
Gue yang saat itu selalu bernyanyi setiap saat dan tidak mengenal siang atau malam hanya untuk melatih kesiapaan.

Ketika itu gue bernyanyi di malam hari, Nyokap dan ade gue sudah pada tidur, hanya tinggal gue bernyanyi sendirian.

"Cobalah mengerti rindu innnn.."
"FERDIII... Berisik udah malem nyanyi terus, nanti ada setan ngikutin" potong nyokap nada kesal di balik pintu.

Akhirnya gue pelanin suara gue, walaupun Gue belum pernah denger ada setan nyanyi lagu cinta.

"Cobalah mengerti rindu ini menjadi arti" nada berbisik bisik

Lama-kelamaan Gue berpikir "kalo suara kecil gini, jadi lebih mirip ke belajar pidato" grutu gue.

Karena bosen dengan suara gue yang tidak terdengar, kemudian gue kencangkan lagi suaranya biar ramai.  

Tak lama setelah itu ada bayangan benda asing meluncur, lalu mendarat dengan baik di tengah kepala gue, timbulah suara yang Sangat merdu.

,,,TUK!!
"Aww" gue sambil garuk-garuk kepala kesakitan dan melihat ke arah pintu.

Nyokap yang berdiri seperti menantang badai, tak tertinggal dengan gayung sakti yang di tepuk-tepuk ke tangan.

Dia menatap tajam ke arah gue, hingga nyokap, gue yang masih sibuk dengan kesakitan ini, tapi nyokap baru akan memulai mengeluarkan jurus OMELAN No jutsu yang sangat beringas,

Di tengah malam yang sangat tenang gue di serang tanpa ampun, gue cuma duduk terdiam dari pada gue melawan hingga akhirnya nyokap memutuskan untuk mengutuk gue menjadi kotoran,
gue mulai teringat tentang menghadapi beruang sedang emosi, yaitu pura-pura mati.

Setelah kejadian ini gue mulai takut latihan tengah malam,
ternyata Nyokap bisa lebih menyeramkan dari Setan.

Di hari lainnya, gue yang merasa kurang dengan kemampuan gue, mulai mencari saran dan info untuk mendapatkan suara yang lebih maksimal dan lebih JOSS!!.

Dan gue bertanya ke salah satu rekan gue di pabrik.
Dillah namanya, dan menurut gue dia punya jawaban yang kompeten.

"Fer coba gurah aja"kata dillah
"Gurah kaya apa?" tanya gue bingung.
"Gurah ngilangin dahak di tenggorokan, kata yang udah nyoba itu efektif" kata dia     
"Emang di mana tempatnya?" Tanya gue.
"Di deket rumah gue ada" ujar dillah.

Tanpa pikir panjang dan tidak tahu efeknya yang akan di timbulkan, Setelah pulang kerja  gue pun pergi ke tempat Pengobatan alternatif yang di sarankan.

Gue yang sudah memantapkan niat langsung bertemu dengan ahli terapi nya disana. Dan dengan tanpa basa basi langsung menuju meja kerjanya.

"Namanya siapa mas?" tanya si bapaj
"FERDI pak" jawab gue singkat.
"Sudah pernah di gurah sebelumnya?" kata dia.
"Belum" Kata gue singkat.
"Ok mas ferdi nanti akan sedikit sakit, jangan di lawan nikmati aja,

"Di tahan Maksudnya?" Pikir gue Terdengar seperti menahan sakit hati,

"Itu cuma sedikit pusing dan engga lama, tapi kalau nanti di gurah lagi usahakan berdua, ok kita langsung ke terapi yah!"

"Oohh Iya"kata gue sambil manggut-manggut walau engga paham.
                  
Gue pun di baringkan di kasur, dan berharap engga di perkosa oleh si Bapak.
Sedangkan Si Bapak sibuk mengambil cairan, yang nanti akan di gunakan, setelah itu dia meneteskan cairan khusus tersebut di kedua lubang hidung gue, lalu menyodorkan plastik dan air dalam gelas.

"Buat apa kantong plastik, sama air minum pak?"tanya gue polos

Tapi Sebelum Bapak itu menjawab terjadilah kontraksi hebat dari hidung gue, Ingus gue menyembur keluar tanpa ada commando dari tubuh, gue baru tahu ini ternyata kegunaan kantong plastik.
                
Air mata gue turun kayak ABG patah hati, ludah dan ingus saling bercampur turun dengan deras  seperti hujan di bulan desember,

Kepala gue berasa kepala begal yang di Siksa warga,
Tubuh gue menggeliat mirip merpati kena flu burung,

Apa otak gue bakal keluar juga?' dalam pikiran gue yang sambil menahan kontraksi,
Gue ga bisa ngomong apa-apa.
Setelahnya gue Kelelahan dan tak berdaya, kepedihan yang sulit di gambarkan.
              
Sesudah Berakhirnya terapi yang menyeramkan itu, gue pun bergegas pulang, dengan sedikit kepusingan tersisa serta pilek yang masih terasa.

Sesampainya di rumah,
Nyokap gue kaget melihat anaknya yang tersayangnya berantakan kayak monster yang terkena jurus ultraman.

"Fer kamu di hajar siapa?" kata nyokap.
"Ferdi habis di gurah mah" tegas gue
"Engga ahh itu kaya habis tawuran, kepala kamu engga jelas gitu" kata nyokap. Emang waktu itu muka gue seperti agak lebam setelah melihat cermin, mungkin ini lah perjuangan gue yang seperti ingin bertempur.
                  
"Mamah gak percaya amat!! ni liat ingus Ferdi" gue sambil nunjukin lubang hidung yang masih tersumbat.

Setelah Nyokap cukup yakin dengan cerita gue, Gue ke kamar dan kembali berlatih bernyanyi.
Berharap melihat perubahan yang lebih signifikan setelah gue berjuang di perkosa oleh cairan sialan.

Ke esokan harinya setelah pulang kerja gue menunggu dengan sabar di depan studio akan kedatangan teman sehobi gue.

Tak lama kemudian muncul sosok tinggi cungkring dan si gempal kanjut yang baru datang,
"Fer,,,katanya lu digurah kemarin?" tanya Cungkring
"iya".. 'lu tau dari siapa kring?" lanjut gue
"Kata Dillah, emang rasanya gimana sih?" lanjut dia penasaran 

"Rasanya yaa?,,mmpp rasanya itu ibarat Elu di paksa nyium ketek Rambo pulang berperang ,,Gue, ,MENDERITA" kata gue yang sambil meperagakan penderitaan siksaan nya.

"Emang pake apaan ?" kata kanjut
"Pokoknya cairan ga tau cairan apaan, yang pasti, karena cairan itu otak gue isinya serasa ingus semua, sakitnya 50x dari elu pilek, Ekstrim pokoknya. Gue bercerita.

Tak lama itu Ovie dan kasun pun datang, setelah lengkap bagian dari band kita, akhirnya kita mulai membahas nama band untuk dipakai di acara yang tidak lama lagi akan di mulai,

"Kita buat nama band yang kocak aja" kata Ovie.
"Oskadon sp" kata kasun
"Apaan kaya obat warung, gimana kalo Kanjut n biji" kata cungkring.
"Jangan kanjut jelek, tuh titit nya kanjut juga jelek, kayak puntung rokok abis di buang" kata ovie tertawa terbahak bahak.
                
"Hahahhahahaha" kami pun ikut tertawa kecuali kanjut
"Apa sih vie ngeledek gue mulu". Kanjut tak terima.
"Loe maunya apa sih?"lanjut kanjut

Mereka pun mulai berdebat saling memprovokasi, suasana kian panas hampir seperti Debat Capres.
Akibat kanjut dengan kekanjutanya gue hampir menjadi wasit dadakan acara Smackdown.

Setelah mereka mulai dingin baru lah kita berunding tanpa ada kericuhan dan mendapatkan satu nama yaitu
"TAMBAL BAND" dan kami semua sepakat.

BegomanWhere stories live. Discover now