Hari acara yang di nantikan pun tiba, yang di barengi oleh Hari kemerdekaan kita waktu itu Indonesia sedang merayakan HUT kemerdekaan yang ke 70.
Pagi sekali gue datang ke pabrik untuk melaksanakan upacara, sebelum ke perlombaan dan pertunjukan.
Setelah upacara selesai gue dan teman mengikuti berbagai lomba.
Dari balap karung, lomba meniup balon, lomba memasukan paku, lomba makan kelereng, lomba tidur terlentang,
(2 terakhir gue becanda).Sesudah perlombaan selesai disitu gue mulai gugup dan gelisah, lutut gue gemetaran 100x lebih hebat dari getaran ponsel lagi di silent, dan gue berharap gue gak cepirit karenanya.
Ovie pun mengintruksikan untuk berkumpul, untuk memasang strategi dan rencana untuk berharap tampil keren.
"Ok fer nanti lu sebelum nyanyi buat sambutan" ucap ovie
"Ok gu.. gue, gue siap!" gue dengan tidak yakin sambil menopang getaran yang ada di lutut."kita bawain lagu i love u bibeh" kata ovie
Dan Semua mengangguk bertanda sepakat.Gue kala itu engga bisa ngomong apa-apa, lebih mirip orang gila yang kesasar yang mundar-mandir tanpa tujuan,
Di dalam bayangan gue teman kerja di pabrik yang hadir itu seperti monster power ranger bersama antek-anteknya yang akan menyerang bumi.
Gue sedikit menghalau semua kebimbangan yang ada dan menambahkan pikiran positif, gue teringat kembali saat terdesak para power ranger akan lebih kuat.
Band pertama pun di panggil ke atas panggung yang memang semua band masih rekan kerja gue satu pabrik tapi ada satu bintang tamu.
Gue menikmati penampilan band lain di panggung yang tidak begitu besar, danbpermainan mereka membuat gue terkagum-kagum dan gue berharap bisa seperti itu,
"Jut lu jangan malu-maluin" kata cungkring
Emang selalu kanjut yang terbully karena kami masih dendam dengan kentut beracun miliknya."Vie nanti klo gue salah, lu backing yah" kata gue.
"Iya tenang pokoknya beres" singkat ovie
Gue sejenak melihat ke arah band gue, ternyata aura kegugupan hinggap juga di mereka,
Ovie yang tangannya engga bisa diem,
Kasun yang selalu bilang "Nah harus kaya gitu kita",
Cungkring yang mendadak jadi batu,
Kanjut yang terus minum seperti kerbau padang pasir.Sang pembawa acara pun pelan-pelan mulai menatap ke arah kami.
"Mampus, mampus gue" kata gue dalam pikiran yang tidak siap kehormatan dan harga diri di renggut.
"Ok semuanya masih sehat, masih semangat, dan semoga masih bernafas, kita akan menampilkan band dari teman kita " kata pembawa acara.
"Inilah dia TAAAMBAL BAND"
Walau pun agak aneh kedengarnya memang semua tertawa oleh nama band ini.
"Oii, Kita di panggil" kata kasun
"Iya cepet" kanjutKami pun melangkah menuju atas pentas, semua yang melakukan pemanasan dan pengecekan alat musik, sedangkan gue mulai melakukan pembukaan dan sambutan,
"Terima kasih buat semua yang hadir semoga terhibur dengan pertunjukan kami". Kata gue dengan senyum manis ini
Beberapa orang teman terdekat gue yang melihat gue di atas panggung, lalu mereka menjawab dengan keras dan bijak
" TURUN, TURUN, TURUN," kata mereka dengan keras dan langsung tertawa
Sepertinya para teletubies ingin menguji mental gue yang tebal ini, sampai ingin pipis di mukanya.
gue yang mulai menguasai keadaan masih berdiri dengan tenang.
"Kita akan mulai ke lagu pertama selamat mendengarkan dan menyaksikan" kata gue
Lagu i Love u bibeh pun berjalan sampai akhir dangan mulus, semulus kulit orang jepang.
Ketika gue ingin mengakhiri di batas aman ini tapi ada yang bersuara." lagi, lagi,lagi," ucap mereka yang menonton ingin kita tampil kembali.
Sepertinya para teletubies tidak puas dengan ujian pertama gue.
"Ya kita menuju lagu yang kedua". Kata gue masih berdiri Sambil menoleh ke belakang yang mengisyaratkan " lagu apa?".
"Jengah -pasband aja" kata ovie dengan berbisik
Maklum ovie adalah leader kita gue pun ikut intruksi dia.
Instrumen Musik mulai di mainkan, dengan nuasa rock yang kental gue mengikuti irama mengekspresikan dengan manggut manggut ala khas band rock, gue yang mulai kehilangan kendali berjingkrak-jingkrak,
Di pertengahan menuju bagian kedua gue yang sibuk yang beratraksi bodoh, gue merasakan kehilangan sesuatu.
Gue menerawang dalam benak ternyata lirik gue hilang, seperti tersesat oleh google map. Yang gue bisa cuma.
"Hahuhauoahhh,yoooo, yaaaaa" nyanyiin gue yang masih mengikuti irama, sambil beratraksi.
Gue yang udah kebingungan, di situ gue punya dua pilihan pura-pura mati atau pura-pura kesurupan.
Setelah di pikir pikir Akhirnya gue pilih opsi kedua,
Gue harus lebih menggila lagi biar tampak meyakinkan,
Setelah melihat keanehan dengan tindakan gue, teman-teman band gue Akhirnya menghentikan musik.
Gue yang masih menggila bergerak tidak jelas seperti banteng liar di spanyol, hingga harus di bawa kaya karung,
"AING HAYANG UDUD" Tegas gue yang masih pura-pura dan di bawa. Tapi Emang gue pengen ngerokok sih sebenernya.
Akhirnya gue di istirhatkan di ruang studio dan di beri air. Gue yang mulai tenang, tapi banyak yang ingin melihat situasi gue, untungnya panitia menghalaunya,
Setelah situasi aman Gue yang pura-pura kesurupan. Mulai kembali disitu cuma ada teman satu band gue.
"Gue kenapa?" untung gue ga bilang gue siapa,
"Lu tuh yang kenapa? kayak kemasukan setan" kata merekaGue pun berhasil mengelabui mereka dengan kebohongan yang sempurna,
Walau gue tahu akhinya bakal di bully-bully juga.
************************************Ikutin terus kelanjutan nya yah jangan lupa follow,
Masih ada cerita lain lagi
YOU ARE READING
Begoman
Non-FictionCerita ini adalah rangkuman kisah hidup gue yang terdapat banyak kelucuan di dalamnya. Bila melihat masalalu itu Gue merasa bego sendiri, dan juga merasa ingin ngetawain diri sendiri. Cerita ini berawal dimana gue pernah merasakan kemaluan* teramat...