(M / NC 18+) What Is Love Without You

Chapter 3: Kau Selalu Datang Dalam Pikiranku...

Finally! Update another chapter.

Sebelum mulai, terima kasih sudah kasih votes dan comments nya! Gue harap, kalian masih membaca cerita ini update sampe beres.

Oh iya, selain itu, kayaknya gue mau bikin social media AU gitu deh. Lagi disiapin jalan ceritanya dan untuk pasangannya, aku pilih TaeKook with btm!kook 😀 (honestly, lebih suka kookv, but I love btmkook too much)

Sepertinya itu aja. So, now please enjoy namjin 😘

*_*_*_*_*

"Kau selalu datang di pikiranku, apakah hati ini masih merindukanmu?"

-

Seokjin diminta untuk membuat design baru untuk Ryan, tapi tidak ada satu ide pun di dalam kepalanya. Banyak pemikiran yang menghalangi kreativitasnya sementara ia memiliki tenggat waktu untuk menyelesaikannya. Bosnya memberinya waktu sebulan untuk menyelesaikan disainnya. Dia terus menggambar, menggambar, dan menggambar sampai ada banyak gumpalan-gumpalan kertas di tempat sampahnya. Taehyung tampak khawatir dengan hyung-nya yang terus menggumalkan kertasnya terus-menerus. Tetapi, sayang sekali dia tidak bisa membantu, karena dia juga punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Dia merasa sangat menyesal membiarkan hyung-nya bekerja dan berpikir sendiri untuk disainnya. Taehyung hanya menulis konsepnya, lalu mempresentasikannya untuk pertemuan. Dia tidak bisa banyak membantu, tapi ia memiliki banyak ide dan bisa membantu Seokjin. Sayangnya, hari ini bukan hari yang baik bagi Seokjin. Tak ada satupun yang bisa membantunya.

Saat makan siang, Seokjin masih mengerjakan design-nya sambil memakan makan siangnya. Taehyung duduk di sampingnya, tapi dia belum bertanya pada Seokjin, karena pria yang lebih tua darinya itu terlihat sangat serius. Saat Seokjin sedang serius, tidak ada yang bisa memasuki ruangnya. Kecuali, Seokjin yang memulai pembicaraan. Dia akan memulai percakapan saat dia benar-benar bosan dan saat dia tidak bisa mengatasi rasa lelahnya.

Tetapi, sepertinya dia tidak punya waktu untuk mengobrol sedikit pun dengan orang lain. Satu-satunya orang yang bisa berbicara dengannya hanyalah bosnya. Selain atasannya, dia akan sangat kesal dan kehilangan konsentrasi. Sebenarnya, itu tergantung dari perintah siapa, sehingga orang itu menjadi satu-satunya yang bisa didengar oleh Seokjin. Namjoon pernah dimarahi oleh Seokjin sekali dan itu sangat menakutkan. Bahkan lebih menakutkan dari  raja hutan. Setelah itu, Namjoon tidak pernah lagi mengganggu Seokjin dan Namjoon akan terpojok dan tetap diam sepanjang waktu sampai pacarnya kembali normal. Kalau saja itu bisa terjadi lagi, sudah pasti akan sangat lucu dan menyeramkan pada saat bersamaan. Tapi, itu adalah masa lalu yang mungkin tidak akan terjadi lagi.

Seokjin membutuhkan waktu berjam-jam hanya untuk membuat desain baru. Tapi, dia masih belum mengerti. Dia sangat lelah dan bosan, dia mendesah frustrasi sementara dia meremas kertas lain. Seokjin menjatuhkan kepalanya ke meja dan menutup matanya untuk sementara waktu. Dia sangat miskin ide hari ini dan merasa seperti kosong. Taehyung harus menoleh dan melihat kondisi Seokjin. Dia khawatir saat melihat Seokjin sudah menaruh kepalanya di atas meja, bahkan tidak bergerak. Setelah beberapa menit, Seokjin mengangkat kepalanya dan menghela nafas pelan. Saat dia memalingkan kepalanya ke Taehyung, lelaki yang lebih muda darinya itu sudah menatapnya dan tersenyum.

"TaeTae, apa aku membuatmu khawatir?" Seokjin bertanya dengan wajah lelah yang ia tunjukkan saat ini dan Taehyung terus tersenyum padanya.

"Tentu saja, hyung, aku selalu mencemaskanmu, kau tahu, aku sangat merindukanmu."

"Sudah lama sekali seseorang sudah tidak mengatakan bahwa dia merindukan aku."

"Apa yang kau katakan, hyung? Kau tampak begitu sibuk dan aku tidak bisa mengganggumu, tapi sementara aku sudah menyelesaikan pekerjaanku, apakah kau memerlukan bantuan untuk mendapatkan beberapa ide?"

"Oh, itu akan sangat membantu, TaeTae, terima kasih banyak."

"Tidak masalah, aku tahu kau akan meminta bantuanku." Taehyung terkekeh saat ia menuju ke meja Seokjin.

Seokjin mengambil kertas putih lagi dan memberikannya pada Taehyung. Lelaki yang lebih muda darinya itu pun harus bertanya apa yang diinginkan bos dengan design-nya. Seokjin memberi tahu Taehyung tentang konsep design yang dikatakan bosnya dan Taehyung bisa mengerti dengan baik apa yang dimaksud bosnya, begitu Seokjin menjelaskan kepadanya. Taehyung mengangguk dan tangannya lalu mengambil pensil Seokjin saat ia mulai menggambar. Sampai dia lanjut lagi dan kemudian beberapa lekukan juga semakin lama semakin terlihat. Taehyung memberikan banyak desain yang bisa membantu Seokjin untuk mendapatkan beberapa ide. Jadi, Seokjin hanya perlu mengambil salah satu gambar Taehyung.

Sebenarnya, tak satu pun dari gambar itu yang akan dipilih oleh Seokjin untuk digambar ulang. Seokjin akan memilih pada awalnya, tapi kemudian dia menggambar lagi. Mungkin beberapa orang menganggap itu sia-sia, tapi begitulah cara kerja Seokjin. Taehyung juga tidak pernah tersinggung atau marah karena tidak ada dari gambarnya yang akan dipilih. Dia senang membantu Seokjin dan itu lebih dari cukup.

"Ya ampun, terima kasih TaeTae, ini luar biasa, aku tidak tahu bagaimana untuk berterima kasih." Mata Seokjin berkilau dan dia merasa lega saat senyumnya muncul di wajahnya. Taehyung merasa puas dengan pekerjaannya sendiri dan dia hanya berharap hyung-nya bisa menggambar lebih baik dari pada dirinya sendiri.

"Tidak perlu berterima kasih, tapi kotak makan siang untuk besok sudah cukup." Taehyung menyeringai.

"Oke, oke, aku akan membuatnya untukmu."

Setidaknya, Seokjin mendapat bantuan dan akan lebih mudah baginya untuk mengerjakan rancangannya sendiri. Setelah dia terbantu, gagasan-gagasan akan segera datang, tanpa ragu. Kini Seokjin bisa kembali bekerja dan berada dalam serius lagi. Taehyung menghela nafas gembira saat melihat Seokjin mulai mengerjakan disainnya dan dia sangat senang bisa membantu sebanyak itu. Seokjin benar-benar mengalami kesulitan dan mungkin akan lebih baik jika dia bisa libur.