Chapter 1: Pernahkah Kau Merasa...

19.4K 933 32
                                    

Finally! Chapter pertama!
Terima kasih sudah menunggu 💜

Gue berharap kalian suka, ya! Maaf kalau ada kata-kata yang kurang pas atau kurang baik. Gue tetap akan terus belajar. Please leave comments supaya gue tetap bisa update 😊

Selamat membaca! 😊

*_*_*_*_*_*

"Pernahkah kau merasa seperti, jatuh cinta kepada orang yang salah?"

-

Matahari masih terus bersinar dengan terangnya dengan langit biru yang menjadi latar belakangnya. Angin musim panas berhembus dengan lembut, membuat awan pun menari dibuatnya. Tak ada yang berbeda, terkecuali semua kenangan masa lalu yang telah ia tutup rapat-rapat. Seperti sebuah cerita yang sudah selesai ditulis.

Udara yang ia hirup sekarang, sudah tak sama lagi seperti dahulu.

Seokjin sudah memulai hidupnya yang baru dan ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa inilah saatnya untuk melupakan Namjoon. Cintanya yang tidak bisa ia miliki 5 tahun lalu. Saat itu, semua orang tidak bisa menerima hubungan mereka, termasuk keluarga mereka. Setiap halangan dan rintangan yang mereka hadapi waktu itu, terlalu sulit. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk berpisah dan berjalan di jalan yang berbeda.

Seokjin merasa langkahnya terasa berat, setelah tahun-tahun berlalu, berjuang untuk melupakan Namjoon. Hidup yang ia jalani sekarang tidak mudah untuk dilalui. Seokjin sesekali berpikir, bagaimana Namjoon sekarang? Apakah ia masih orang yang sama yang pernah ia cintai? Atau, apakah ia sudah mempunyai cinta yang lain? Seokjin tidak pernah tahu.

Ia masih memiliki nomor telepon Namjoon, tetapi apakah masih sama? Seokjin selalu ingin meneleponnya, tetapi bagaimana kalau nomor itu bukan milik Namjoon lagi? Ia terus meragu dan pada akhirnya ia tak pernah mencoba untuk menelepon Namjoon. Hidupnya sekarang tidak jelas, tanpa tujuan. Mulut mungkin berkata 'Aku baik-baik saja,' tetapi hati tak pernah berbohong.

Hari ini adalah hari dimana Namjoon dan Seokjin menyatakan perasaan mereka masing-masing. Itulah mengapa Seokjin tak pernah melupakan apa yang terjadi di hari ini. Seokjin selalu berpikir terlalu banyak jika itu tentang Namjoon. Ia benar-benar tidak bisa melupakannya, karena semuanya terlalu berharga untuk dilupakan. Seokjin tak bisa berhenti mencintai Namjoon, tak peduli sekeras apapun ia mencoba.

*

Jalanan terlihat sibuk, tidak ada yang berbeda dari hari-hari kemarin. Banyak orang-orang berjalan di sekeliling kota, pun ada beberapa orang yang bertarung melawan waktu, tak ingin kehilangan waktu mereka.

Seokjin awalnya berjalan dengan santai, sampai akhirnya ia bertabrakan dengan seseorang yang sedang berlari. Orang itu hanya meminta maaf tanpa menoleh ke arahnya dan hilang begitu saja.

Seokjin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu kembali berjalan. Ketika ia mengambil langkah pertamanya, Seokjin menginjak sesuatu. Ia menginjak sebuah keychain figure. Ketika ia mengambilnya, seketika ia ingat akan sesuatu. Sama seperti yang Namjoon miliki. Tetapi, ia tidak ingin terlalu memikirkannya. Lebih baik ia menyimpannya, kalau-kalau ia bertemu lagi dengan orang itu.

Sesampainya di kantor, Seokjin segera menghampiri meja kerjanya dan duduk di kursinya. Ia menyandarkan punggungnya di backrest kursinya dan kemudian menaruh keychain figure itu di atas meja, tepat di samping komputernya. Seokjin terus bertanya-tanya apakah tadi benar-benar Namjoon atau bukan, karena ia terlalu banyak memikirkan Namjoon hari ini. Seokjin tahu betul gantungan kunci Ryan ini sangat terbatas, karena ia yang mendesainnya ketika ia dan Namjoon masih bersama. Ditambah lagi, kau harus memenangkan sebuah kuis untuk mendapatkannya. Beruntung, Seokjin punya dua sampel gantungan kunci itu dan ia memberikan salah satunya kepada Namjoon. Seokjin tak pernah melupakan bagaimana bahagianya Namjoon ketika mendapatkan gantungan kunci itu dan mungkin ia tidak pernah melupakan singa itu.

(M / NC 18+) What Is Love Without You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang