Chapter 5.1: Ini Takdir, Kan?

5.6K 497 16
                                    

"Ini takdir, kan?"

(Bagian kedua)

-

Namjoon terus mengikuti atasannya yang berjalan sedikit cepat. Dia bertanya-tanya mengapa pak Min nampak tidak sabar untuk mengenalkan sahabatnya kepadanya. Pak Min membawanya begitu jauh dari tempat sebelumnya ketika Namjoon sedang berbicara dengan Hoseok, Jungkook dan Jimin. Dalam perjalanan mereka, seseorang menghentikan atasannya. Awalnya, Namjoon menganggap orang itu adalah teman baik Pak Min, tapi ternyata tidak. Mereka terus berjalan sampai Pak Min berhenti di belakang seorang pria yang memunggungi mereka. Namjoon mengernyitkan dahinya dan dia merasa akrab dengan sosok orang itu meski hanya dari punggungnya. Sebenarnya, orang itu sedang berbicara dengan temannya, Taehyung, tapi Namjoon hanya fokus pada punggung orang itu.

"Oh!" Taehyung mengenali Namjoon dan Namjoon juga tampak terkejut. Dan pada saat bersamaan, Mr. Min menepuk bahu orang itu. Saat dia membalikkan tubuhnya, itu membuat mata Namjoon melebar. Dia tidak bisa mempercayai matanya.

Apakah ini nyata?

Atau apakah dia hanya bermimpi?

"Mony, aku tidak percaya kau ada disini Ah, maaf. Selamat malam, Pak Min." Taehyung membungkuk ke arah Yoongi dan dengan cepat mengulurkan tangannya ke arah Yoongi. Bos itu pun mengulurkan tangannya juga, lalu Taehyung dan Pak Min pun saling berjabatan tangan. Pak Min Yoongi cukup terkenal, itu sebabnya Taehyung sudah mengenalinya dengan segera.

Baik Namjoon dan Seokjin terkejut saat mata mereka bertemu. Bahkan ada sesuatu yang menggelitik di dalam perut mereka. Mereka tidak pernah berpikir akan bertemu lagi setelah sekian lama. Setelah 5 tahun berlalu. Setelah semuanya terhapus di dalam kepala dan hati mereka. Setelah mereka mengucapkan 'selamat tinggal'. Setelah mereka berjanji pada diri sendiri bahwa mereka tidak akan pernah bertemu lagi.

Rasanya sangat mengerikan. Kenapa harus sekarang? Mengapa malam ini? Pasti takdir, bukan? Mengapa? Bahkan perasaan-perasaan yang terlupakan itu kembali ke dalam hati mereka dan itu bermekaran sekali lagi. Namjoon merindukannya. Namjoon merindukan Seokjin. Mereka berdua saling merindu.

"Namjoon, ini teman saya yang pernah saya bicarakan. Dia Kim Seokjin." Yoongi tersenyum, tapi Namjoon hanya menatap Seokjin. Namjoon menghela napas. Dia tidak siap untuk ini terjadi.

"Saya ... kenal dia, Pak. Dahulu kami berteman." Kata Namjoon. Seokjin merasa ingin menangis, tetapi dia tidak bisa. Ini bukan saat yang tepat untuk menangis di depan semua orang. Namjoon tidak bisa menatap mata Seokjin. Dia takut. Begitu tiba-tiba. Terjadi begitu saja.

"Kebetulan, kalau begitu, jadi saya tidak akan memperkenalkannya lebih jauh, tapi sepertinya kalian belum bertemu lagi satu sama lain?" Prediksi Yoongi benar.

"Ya Pak, kami belum bertemu lagi selama 5 tahun." Namjoon teringat semuanya. Hatinya sakit. Sangat buruk.

Bukannya Yoongi mengetahui sesuatu, namun tak tahu mengapa ia merasakan perasaan yang berbeda. Dia merasa lebih berat dari sebelumnya. Seokjin bahkan tidak pernah menyebutkan dan memberitahunya sekali tentang Namjoon. Apakah karena Namjoon adalah masa lalu Seokjin yang hanya tinggal kenangan? Yoongi tidak tahu sama sekali. Tapi sebagai teman terbaik Seokjin, dia tahu sesuatu pernah terjadi antara sahabatnya dan pria tepercayanya. Yoongi perlu meninggalkan mereka sendiri dan jika ada masalah di antara mereka, maka hal itu harus diselesaikan.

"Saya rasa, saya akan meninggalkan kalian. Silahkan mengobrol. Saya baru ingat harus bertemu seseorang. Selamat bersenang-senang." Yoongi membungkuk pada mereka dan dia hanya pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi. Tidak hanya Yoongi, tapi Taehyung merasa harus pergi juga. Rasanya canggung juga.

"Maaf, Jin-hyung, Mony, aku tidak bisa tinggal lebih lama lagi, aku harus pergi, sampai ketemu nanti!" Setelah mengatakan itu, Taehyung pun pergi.

Ketika semua orang meninggalkan mereka sendiri, mereka menjadi diam. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka katakan atau lakukan. Mereka tidak siap dan situasinya jauh lebih tegang dari sebelumnya. Namjoon tidak pernah melepaskan pandangannya dari Seokjin, tapi lelaki yang lebih tua darinya itu malah tidak bisa melihat Namjoon saat ini juga. Hatinya sakit lebih dari yang dia duga. Dia tidak tahu apakah dia bahagia atau sedih. Terlalu banyak perasaan yang dirasakan Seokjin tepat setelah bertatapan dengan Namjoon. Sampai Namjoon pun memulai percakapan.

(M / NC 18+) What Is Love Without You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang