3

31 4 5
                                    

aku double buat hari ini..

•••


Seorang gadis tengah duduk di pinggir ranjang menggunakan celana levis selutut dan kaos polos berwarna hitam bertuliskan DAMN, rambut terurai dan poni yang hampir menutupi kelopak matanya. Tatapannya datar dan hanya menuju satu titik--seperti melamun. Gadis itu tengah berusaha mencari kebohongan dari cerita abangnya itu.

Rania menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Rania tersadar dari lamunannya lalu merebahkan dirinya serta merta menatap langit-langit kamarnya. Bukannya Rania tidak suka, tapi tidak seperti biasanya abangnya itu menyetujui orang lain selain dirinya sendiri untuk menggendong Rania. Apalagi untuk cowok berjulukan si maling itu.

Flashback mode-on

Dandy terkekeh kecil lalu memeluk adik mungil yang berada di depannya itu--bersandar di dadanya. "Si maling yang gendong lo." jawab Dandy lalu meletakkan kepalanya di puncak kepala Rania.

Rania melepaskan diri dari abangnya dan menatap Dandy dengan alis yang bertaut.

Dandy yang gemas dengan ekspresi Rania pun mencubit pelan hidung Rania. Rania menepis lembut tangan Dandy.

"Bang, lo kan gak pernah suka gue digendong cowok lain selain lo. Gue dipegang dikit aja udah lo hajar." terang Rania yang tidak percaya dengan ucapan Dandy.

"Ih seriusan si maling yang gendong lo." Dandy berucap dan menarik Rania ke pelukannya lagi. "Si maling itu beda sama cowok-cowok lain yang suka godain lo. Dia tulus, dan gue percaya sama dia kalo dia gak bakal bikin Haska gue celaka. Karena feelling gue lebih tepat sasaran daripada lo."

Rania hanya diam di dalam pelukan Dandy. Beberapa menit kemudian Rania melepaskan kehangatan itu dan berlalu menuju kamar tanpa mengucap sepatah kata pun.

Flashback mode-off

Rania menghembuskan nafas kasar lalu berlalu dari ranjang. Rania menuju meja belajarnya. Rania berniatan untuk menonton pujaan hatinya, lee min ho dalam drama The Heirs. Pujaan hati kaya raya yang lebih memilih seorang gadis miskin park shin hye daripada dirinya. Waktu belajar? Ah lupakanlah, Rania yang malas akan belajar jika memang sedang niat.

Di tengah asyiknya menonton sang pujaan hati, tiba-tiba handphone Rania bergetar hebat--mode dering soalnya. Dalam layar tertera ada sebuah pop-up whatsapp masuk dengan nomer telepon yang tidak dikenal.

"Hai Rania, selamat malam. Jangan berlarut-larut nonton drakornya. Jangan lupa PR dari Bu Salamah.From Stranger..😘😘"

Rania menatapnya biasa. Tak ada niatan dalam hatinya maupun pikirannya untuk membalas pesan singkat dari seseorang yang mengaku bernama 'Stranger' itu. Yang dia pikirkan adalah bagaimana akhir dari drama yang ia tonton saat ini. Inginnya sad-ending. Agar lelaki pujaannya itu menikah dengannya, bukan park shin hye itu.

Tapi, tadi Stranger bilang apa? PR dari bu Salamah? Sebentar. Rania mengingat PR apa yang dimaksud. Ah, Rania ingat. Itu adalah 5 soal soal matematika yang bercabang. Yang jika dihitung, sebenarnya ada 20 soal. Dan untungnya, Rania sudah mengerjakan itu semua bersama Linda saat jam pelajaran kosong setelah pelajaran Bu Salamah itu.

Rania rajin? Ya, kalau ia berniat sungguh-sungguh dan dengan paksaan Linda. Ya begitulah Rania. Bekerja sesukanya. Namun sekali ia bekerja, maka pekerjaan itu harus selesai saat itu juga. Maka dari itu semua PR yang dihamburkan oleh guru-guru itu dikerjakan Rania di sekolah. Dan itu dengan bantuan Linda. Setelahnya, Rania dapat melakukan hobinya. Entah itu bermain basket, tidur, ataupun menonton drama korea.

Pemberian TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang