aku dan dia

17 4 1
                                    

13 juni 2015

Kringggg....

Bel masuk pelajaran pertama berbunyi.
Aku yang masih berada digerbang sekolah segera berlari menuju kelas.

Karena terburu buru, aku pun langsung masuk kelas dan duduk ditempat ku sebelumnya.

Entah mengapa aku merasa ada yang aneh.

Aku memang baru masuk ke sekolah ini beberapa hari yang lalu, dan ini masih semester pertama.

Mungkin diriku yang masih belum bisa beradaptasi dikelas ini,
pikir ku, segera membuang jauh jauh perasaan aneh itu.

Lagipula aku memang tidak suka berada di keramaian, aku pun kurang suka bersosialisasi.

***
Kringgg kringg kringggg...

2 jam berlalu dan bel istirahat pun berbunyi.

Aku keluar menuju teras sekolah dengan kepala berasap.

Otak ku sudah mencapai batasnya, kepanasan mengingat semua rumus fisika tadi.

Bagi ku belajar fisika seperti menonton film korea tanpa subttitle.

Gak akan ngerti intinya.

Ketika aku duduk di teras dekat lapangan aku melihat sekeliling ku dan menarik nafas le-
Ukhukhukuhuku

Aku terkejut dan tersedak nafas ku sendiri.

Aku tak menyangka ternyata aku belajar di kelas yang salah.

Kelas yang aku masuki tadi
Itu bukanlah kelasku, ternyata perasaan aneh ku bukanlah sekedar khayalan melainkan firasat T~T

Aku menyesal tidak mendengarkan firasatku.

Lalu aku pun segera menuju ke kelasku yang sebenarnya...

Ketika aku melihat kelasku,
nama ku tertera di papan absen dengan keterangan alfa, sama seperti satu orang yang berada di kelas yang aku masuki sebelumnya, mungkin nama yang tertera dikelas yang tadi aku masuki adalah nama orang yang sedang tidak masuk sekolah dan aku duduk di tempatnya.

Pikiran ku pun melayang sejauh mungkin mencari - cari logika bagaimana ini bisa terjadi.

Segera aku menuju kelas ku yang salah tadi lalu mengambil tas ku dan memasuki kelas ku yang sebenarnya...

***
Pulang sekolah aku menunggu angkot seperti anak anak lainnya.

Dan aku sudah mengatakan nya bukan? Ini masih semester pertama.

Aku tidak mengikuti ekstrakulikuler apapun, meskipun banyak ektrakulikuler yang tertera di mading sekolah namun aku tidak tertarik sama sekali...

....

23 februari 2017

Namaku seli...umurku 13 tahun.
Aku kelas 3 SMP.
Aku termasuk anak yang aktif di sekolah.

Di sekolahku ada banyak sekali ekskul yang aktif dan membuat ku tertarik,
seperti bermain alat musik tradisional yang bernama angklung, belajar beladiri yang berasal dari dalam negeri dan dari luar negeri yang bernama Taekwondo, latihan baris berbaris, belajar mengobati orang yang sedang sakit atau pertolongan pertama, dan masih banyak lagi.

Ingin rasanya mengikuti semua ekskul tersebut, namun tentu saja itu mustahil.

Bingung karna harus memilih salah satu dari sekian banyak nya ekskul tersebut akhirnya aku sekarang mengikuti ekskul Taekwondo, karena aku sangat ingin mengikuti bela diri tersebut sejak kecil.

Aku sangat ingin mengikuti bela diri tersebut karena saat aku masih sd dulu, masih polos imut imut gityuuu.

Aku kurang percaya diri dan sering kali melihat orang lain di bully-aku sangat benci hal itu, dan aku putuskan untuk mempelajari bela diri.

Meskipun aku sekarang sudah bisa beladiri, aku tidak bisa menggunakan kekerasan begitu saja kepada orang lain dan aku lebih suka menyelesaikan nya dengan kepintaran sehingga orang yang membully tak bisa berkata kata lagi.

Berdebat dengan orang yang pintar memang sulit, namun berdebat dengan orang bodoh itu mustahil.

Sebenarnya tujuan ku ikut beladiri tersebut agar aku bisa lebih percaya diri lagi.

Aku mempunyai beberapa teman yang sering memanggilku garing, aneh, dan sebagai nya.

Aku telah melalui berbagai macam hal dengan mereka.
Masalah kecil maupun besar, mereka tetap berada disampingku.

Mereka adalah teman terbaik ku, aku percaya sepenuhnya kepada mereka.

Dan aku harap aku bisa selalu bersama mereka.

just becauseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang