Aku tidak pernah menyangka akan bertemu dengan nya.
Bertemu dengan seseorang yang dapat menjadi semangat ku untuk maju.
Seseorang yang membimbingku saat aku ragu.
* * *
Huaaaa.....
Suara tangis menyebalkan adik ku itu terdengar lagi.Saat itu umur ku 7 tahun.
Adik ku selalu menangis tanpa sebab.
Dan kau tahu kan, saat seorang kakak berada disamping adik nya yang sedang menangis...."Seli! Adik nya jangan dibikin nangis dong!!"
"Seli, iseng banget si gangguin ade nya!!"
Ngok!🐽
"Dia tiba - tiba nangis sendiri mah. Aku aja lagi nonton tv dari tadi."
"Alah boong aja si dek. Udah sana bikinin susu! " Omel kakak ku.
Aku tahu dia berkata seperti itu agar ia tidak disalahkan sebagai seorang kakak juga.
Dia menyuruh ku seperti itu pun karna ia tidak ingin disuruh oleh mamah, dan malah menyuruh ku.
Licik sekali dia.
"Sel, mana susunya?" Teriak mamah.
"Iya, bentar. Kakak kok gak disuruh si mah?! Masa aku terus si?!" Balas ku.
"Yeuww, protes aja si! Udh sono buru! " Kakak ku tak mau kalah.
"Jadi adek ma nurut aja!" Tambah nya.
Dari dulu dia selalu menyuruh ku dan berkata seperti itu.
Dan akhirnya aku pun ingin punya adik.
Untuk apa?
Tentu saja untuk ku suruh - suruh juga.
Tapi sekarang aku malah disuruh - suruh lebih banyak lagi.
Mungkin ini karma karena aku ingin memanfaatkan orang lain.
Hufttt."Mah, ni susu nya."
"Seli, kamu kan sekarang udah jadi kakak, harus lebih dewasa."
"Adik nya jangan dibikin nangis terus, ajak dia main kalo dia bosen. Kan kamu yang bilang mau punya adik kan?"
"Sekarang udah punya, jaga baik - baik adik nya. Di sayang adik nya. Jangan di biarin aja kalo nangis. Ok?"
Huft. Mamah menceramahi ku lagi.
Tapi jika mamah sudah berbicara seperti itu aku mau bagaimana lagi?!"Iya, mah." jawab ku singkat.
Aku baru saja ingin kembali menonton tv, ku lihat wajah kakak ku dan...
"Wlee. Mang enak."
Dia menjulurkan lidahnya dan meledek ku.
Aaaaahhh.
Aku sudah tak tahan lagiiii!!!!Aku langsung lompat ke arah nya yang sedang di meja makan, dan memukul nya berkali - kali.
"Adu duh. Sakit de. Mah. Seli nih!"
"Seli, jangan dipukul dong kakak nya. Bandel banget si kamu tuh!"
"Ih. Kakak nya duluan mah!"
"Lah. Aku gak ngapa - ngapain kok mah."
"Ih. Kakak boong!!!"
"Udah, Seli!"
"Mamah ma kenapa si gak percaya sama aku! Padahal kak Rosie duluan yang mulai. Padahal Tiara nangis sendiri, bukan gara - gara aku!! Tapi aku yang di salahin!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
just because
RandomSemua orang mempunyai masalah tersendiri, kau tahu?! Semua memiliki ceritanya masing - masing, peran tersendiri, dan akhir cerita nya yang berbeda - beda.