Aku pulang kerumah dengan naik ojek, entah kenapa, aku merasa ada yang mengikuti ku sedari tadi. Aku pun melihat kesekeliling depan rumahku, pandangan mataku berhenti saat melihat seorang laki-laki dengan jaket kulit cokelat dengan helm yang berada di tangan nya.
Aku hanya terdiam dan langsung mengambil ponselku.
'lo ngapain di depan rumah gue, gue tau itu lo ' aku pun mengetik dan mengirim pesan tersebut.
Aku pun melihat kearah laki-laki itu tadi, dan ternyata dugaan ku benar, dia mengambil ponselnya dan langsung menekan-nekan layar ponselnya, "Julia "suara tante Risa pun terdengar.
Tring!!.
Aku pun mendapatkan pesan, ternyata benar laki-laki yang sekarang sedang berdiri di balik pohon di sebrang rumahku itu adalah Agra.
Karena sudah pasti kalau itu Agra, aku pun langsung masuk kerumah. "BYE LIA "teriak Agra, aku pun langsung menutup pintu rumah tanpa memedulikan nya lagi.
"kamu darimana aja ?"tanya tante Risa sambil menatapku khawatir. Dia langsung menangkup wajahku dan melihat ke seluruh sisi wajahku. "kamu nggak kenapa-napa kan ?"tanya tante Risa. "enggak kok tan, Julia nggak kenapa-napa "ucapku sambil menggenggam tangan tante Risa yang berada di wajahku.
"ya sudah kalau begitu, kamu laper nggak ?,itu tante masakin kesukaan kamu "ucap tante Risa sambil menarik tas ranselku dari pundak ku.
"brokoli cah telur ?"tanyaku senang. Tante Risa pun mengangguk iya.
"YES "teriak ku senang. Aku pun pergi kekamar ku untuk mengganti bajuku, disaat aku memasuki kamarku, aku tidak sengaja melewati foto mama dan papa. Aku menatapnya dengan cukup lama, sampai-sampai aku baru sadar ada air mata yang mengalir dari mataku.
'kenapa aku nangis setiap melihat foto mama dan papa ?'tanyaku dalam hati.
"Julia "panggil tante Risa lagi.
"iya "jawabku dan langsung masuk ke kamar bergegas mengganti baju.
Setelah mengganti baju, aku pun pergi ke ruang makan bersama tante Risa.
...
Selama makan, ada satu pertanyaan yang ingin kutanyakan kepada tante Risa.
"tante, mama sama papa kapan bakal pulang lagi ?"pertanyaan ku mampu membuat tante Risa batuk-batuk, "ini tante minum "ucapku yang langsung memberikan tante Risa minum. Setelah meminum minuman nya, tante Risa pun menatapku sedih, "kenapa, memangnya kamu nggak seneng tinggal sama tante dan om ?"tanya tante Risa sedih.
"bukan begitu tante, tapi Julia kangen sama mama sama papa, kata tante mereka bakal pulang secepatnya, Julia sudah nunggu selama 7 tahun tapi mereka belum pulang-pulang "ucapku. Aku menatap piringku yang masih banyak makanan nya, hanya saja mood makan ku hilang begitu saja.
Tante Risa hanya diam.
"Julia selalu berpikir kalau mama sama papa sudah nggak sayang sama Julia, karena itu mereka menitipkan Julia ke tante Risa dan om Yoga "ucapku sambil menahann tangisan ku, takut kalau hal itu adalah kebenaran nya.
"mereka sayang sama kamu Julia, mereka bukan nggak sayang sama kamu " "tapi apa tante, Julia aja nggak inget apa yang mereka omongin saat terakhir kali Julia ketemu sama mereka, yang Julia inget itu cuman masa-masa Julia masih kecil, sementara saat mama sama papa ingin pergi, Julia sama sekali nggak inget "ucapku sambil memukul meja.
Saat aku melihat wajah tante Risa, ternyata dia menangis.
"tante.."aku pun pergi ke tempatnya dan langsung memeluknya.
"tante, Julia minta maaf, maaf karena sudah lancang "ucapku sambil memeluk tante Risa dengan erat, tante Risa membalas pelukan ku. "tante juga minta maaf ya Julia "ucap tante Risa, aku pun menghapus air mata tante Risa dan mencium tangan nya.
"Julia minta maaf ya tante "ucapku
Tante Risa mengangguk iya, "kamu sudah selesai makan nya ?"tanya tante Risa sambil mengelus rambutku, "sudah kok te, tapi yang Julia belum habis, palingan itu nanti Julia lanjut makan "ucapku sambil berdiri.
"loh, memang nya kamu mau kemana ?"tanya tante Risa
"mau keatas tante, soalnya ada banyak pr "ucapku sambil pergi meninggalkan tante Risa di dapur dan pergi menuju kamar. "kalau nulis diary jangan sampai ketiduran ya kayak semalem "ucap tante Risa, "iya te "sahutku.
...
Sesampainya di kamar, aku langsung tiduran di kasur ku dan mengambil diaryku yang berada di meja lampu sebelah kasur ku.
Aku pun mencurahkan seluruhnya ke buku itu.
Baru saja aku ingin selesai, ponselku pun berbunyi, aku pun mengambilnya,disana sudah ada 20 lebih notifikasi pesan dari Agra. "nih orang kenapa sih ?"tanyaku bingung.
Isi pesan nya :
'gue cuman khawatir aja '
'takutnya lo itu pingsan lagi, gue jadi kasian sama mamang ojeknya, pasti berat ngangkat lo '
'btw, gue minta maaf ya karena sudah kayak orang gila berdiri di depan rumah lo'
'halo '
'lo ngapain ?'
'aloo' sampai seterusnya isinya 'halo'.
Aku pun membalas pesan nya.
'bawel lo '
Setelah itu aku pun meletakkan ponselku di sebelahku dan langsung lanjut menulis di diaryku.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary For Julia
Teen FictionSelama ini yang hanya bisa aku pelajari adalah cara untuk menahan rasa sakit ini sendirian. ...Dan pada akhirnya aku melupakan siapa diriku yang sebenarnya. Julia