Questions that need it's answer

9 4 0
                                    

Julia P.O.V
hampir satu jam kami di mall, Agra memutuskan untuk mengantarkan ku pulang. Sesampainya dirumah, suasana nya sepi sekali, seakan-akan tidak ada orang.

Aku baru ingat kalau sekarang masih jam 12 siang, tante Risa dan om Yoga belum pulang.

Agra baru saja pulang dan sekarang aku tidak tau ingin melakukan apa.

'apa gue nelpon Agra ya ? ' batinku, "wait, gue ngomong apaan sih, buat apa gue nelpon Agra "ucapku yang baru sadar dengan apa yang ku ucapkan tadi.

Aku pun mengkunci pintu rumahku dan langsung pergi ke kamar ku, mengganti baju dan meletakan tas ku.

Baru saja aku ingin pergi kebawah untuk membuat teh, ponselku pun berbunyi. Agra menelponku.

"WHAT "teriak ku kesal
"biasa aja kali Lia, lo ngapain ?"
"gue baru sampai dirumah sekitar 20 atau 15 menit yang lalu dan lo sudah nanyain gue ngapain "
"Lah,emang nggak boleh ya "
"stalker much, to the point aja "
"gue khawatir sama lo "
"gue baik baik aja "
"gue udah di depan rumah lo..lagi,bisa tolong bukain nggak "
"ngapain kerumah gue, astaga ?"

Tok..tok..tok

Terdengar suara ketukan di jendela ku, jangan bilang cowok gila itu manjat. "AGRA "teriak ku kesal saat dia sudah berada di depan jendela ku.

"buka dong Lia, gue nanti dikira maling sama tetangga "ujar Agra

"emang lo maling "balasku, "please bukain "ucapnya memohon, karena aku ini orang nya baik, jadi apa boleh buat.

"dari tadi kek "omelnya kesal, ia pun masuk ke dalam kamarku, untuk pertama kalinya ada seorang laki-laki masuk ke kamar ku selain om Yoga.

"kamar lo keren juga "ucap Agra tiba-tiba, "maksud lo apa ?"tanyaku tegas, dia pun langsung tiduran di kasurku, "kamar lo elegan, gue pikir semua isinya pink pink girly gitu "sahutnya sambil memejamkan matanya.

"ngomong-ngomong, penampilan lo manis juga "ucap Agra lagi.

"thanks i guess "ucapku sambil duduk di kursi belajarku.

"mana tante sama om lu ?"tanya Agra, "mereka belum pulang "jawabku, Agra langsung terduduk dan menatapku dengan tegas. "jam berapa mereka pulang ?"tanya Agra tegas, "eum..sampai pekerjaan mereka selesai, i don't know, gue bukan bos mereka "ucapku bodoh amat.

"jadi lo sendirian dirumah "ucap Agra seperti emosi.

"iyalah "jawabku acuh.

"KENAPA LO NGGAK KASIH TAU GUE "teriak Agra tiba-tiba, dari mukanya dia kelihatan marah. "lah, memang kenapa ?"tanyaku bingung.

Dia masih menatapku intens, aku baru sadar kalau warna mata Agra adalah hazel.

Dia langsung memalingkan wajahnya dari ku dan langsung keluar dari kamar ku, "tempramen amat tuh anak "ucapku sambil menatap pintu kamar ku yang masih terbuka.

BUGH!!

Aku mendengar suara barang yang jatuh, dengan cepat aku mencari asal suara tersebut. Aku menatap Agra yang tertidur di lantai sambil mengerang kesakitan.

"Agra, lo kenapa ?, kok bisa disini ?, lo juga, jalan itu liat-liat, jalan itu pakek mata jangan pake dengkul "omelku sambil membantunya berdiri

"dimana-mana, jalan itu makek kaki "omel Agra balik, "bawel lu "ucapku lagi.

"gila, kaki gue sakit sialan "ucapnya lagi. Aku pun membantu Agra untuk duduk di sofa yang ada di ruang tamu, "sini gue liat "ucapku sambil melihat kakinya.

"ini mah keseleo doang, di pijat aja dengan tukang urut, pasti hilang sakitnya "ucapku, "kenapa sih bisa jatoh ?"tanya sambil menatapnya khawatir.

Dia menatapku dan memberikan ku sebuah bingkai dengan foto ku dan orang tua kandungku.

"kenapa bisa ?", "fotonya tadi nggak sengaja gue senggol, dan hampir jatoh, jadi gue tangkep dan badan gue nggak seimbang, jatoh deh "jelasnya panjang lebar.

"kenapa nggak dibiarin aja ?"tanyaku bingung.

"karena gue tahu, foto itu adalah foto kesayangan lo "jawab Agra.

Mata kami saling bertemu, karena malu aku pun berdiri dan mengatakan "gue kebelakang dulu "ucapku sambil pergi menuju dapur.

...

Beberapa jam kemudian...

Agra masih berada dirumahku, sampai tante Risa dan om Yoga pun pulang, saat mereka tau kalau kaki Agra keseleo, mereka memutuskan untuk menyuruh Agra menginap dirumah.

Awalnya om Yoga nggak setuju, tapi tante Risa pun memaksa dengan banyak alasan yang lumayan masuk akal. Om Yoga pun tidak bisa  mengatakan apa-apa kecuali "yasudah, asalkan dia nggak dekat-dekat Julia, aku setuju ".

Sekarang, tante Risa sedang menyiapkan makan malam, sementara om Yoga sedang sibuk menonton bola dengan Agra.

"

makanan nya sudah siap, kamu mandi dulu gih "ucap tante Risa, aku pun menurut dan langsung pergi ke kamar mandi.

Agra P.O.V
"GOLL!!! "teriak kami kesenangan, "tuh kan om, Barcelona pasti menang "ucapku penuh kemenangan, "alah, beruntung aja itu, wasitnya juga bego "ucap om Yoga tidak mau kalah.

Tante Risa pun datang mendekati om Yoga, dia sepertinya sedang membisikan sesuatu.

"Agra, ada yang mau om sama tante omongin sama kamu "ucap tante Risa sambil duduk di samping om Yoga, "ada apa tan ?"tanyaku bingung, suasa  sekarang entah kenapa begitu sunyi. 'aku memiliki firasat buruk 'batinku.

"gimana Julia disekolah ?,apa dia baik-baik aja ?"tanya tante Risa.

"Agra kurang tahu juga tante, om...Agra kenal Lia baru beberapa hari dan.. " "Lia ?"ucap om Yoga kaget.

"iya Lia, itu nama panggilan Julia dari Agra, apa ada masalah ? "ucapku lagi.

"apa tanggapan Julia ?"tanya tante Risa khawatir.

Aku pun mengingati kejadian pertama kami bertemu, "awalnya dia kaget, lalu marah, tapi lama kelamaan dia sudah terbiasa "jelasku, sebuah pertanyaan langsung muncul di kepalaku.

"memang kenapa tante ?"tanyaku bingung.

"nggak apa-apa kok Agra, tante cuman nanya aja kok "ucap tante Risa yang sama sekali tidak masuk akal. "kalian lagi ngapain ?"suara Lia pun terdengar di telingaku. "nggak kok Lia, om cuman nanya-nanya aja tentang Agra "sahut om Yoga sambil berdiri dari sofa.

"ya sudah, yuk kita makan "ajak tante Risa.

"makanan lo nanti gue ambil ya "ucap Lia sambil mendekati ku, "gimana kaki lo, sudah baikan ?"tanya Lia. Aku pun tersenyum penuh dengan kemenangan.

"makasih ya, sudah mengkhawatirkan gue "ucapanku langsung memperlihatkan pipi Julia yang berubah menjadi merah.

"garing lo "ucapnya sambil memukul pundak ku.

"sakit geblek "ucapku sambil mengelus pundak ku, "lebay amat, lo cewek atau cowok sih ?"ucap Lia sambil pergi menuju dapur. "cepetan ya, gue laper nih "

Julia P.O.V
kurang ajar amat tuh anak, ini rumah gue, kok dia yang nge-bos.

"Julia, tante mau nanya "ucap tante Risa sambil meletakkan makanan ke sebuah piring kosong.

"kenapa te ?"tanyaku sambil mengambilkan makanan untuk Agra, "apa sakit kepalanya kambuh lagi ?"

To be continued...

Vote dan komen nya ya jangan lupa, terima kasih.

Diary For JuliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang