Bingung?

49 6 1
                                    

17.25

Disya dan iqbaal kini telah memasuki mobil mereka bergegas pulang karna waktu akan larut malam.

Selama diperjalanan mereka hanya terdiam tak ada yg membuka pembicaraan.

Pandangan disya kosong, ia terus memandang ke arah luar jendela.

Kau buat semua seakan kau mencintaiku
Kau buat aku berada di atas langit biru
Menari bagai bidadari yang amat bahagia

Hingga akhirnya kau hanya menganggap semua itu hanyalah sekedar hal biasa disaat aku menganggap itu luar biasa

Seakan kau terbangkan aku dan kau jatuh kan aku
Aku sakit..
Tapi tidak luka...
Aku sakit...
Tapi tidak berdarah

Sesakit inikah mencintai tanpa dicintai?
Apakah aku harus menunggu mu?
Menunggu,menunggu dan menunggu aku bosan akan hal itu

Jika semua nya sudah takdir akan kucoba menerima kenyataannya
Kenyataan pahit untuku

Kau tidak mencintaiku

.

"Sya lo kenapa" tanya iqbaal yang masih fokus menyetir

"Eh, engga papa ko" ucap disya

"Kalo ada maslah berbagi cerita sama gue sya" ucap iqbaal

"Iya baal, gue gapapa ko" ucap disya

"Yaudah kalau gitu" ucap iqbaal

15menit berlalu kini iqbaal dan disya sudah sampai di rumah mereka

"Saya ayo sudah sam-eh tidur dia" ucap iqbaal yg barusaja melihat disya tertidur

Lalu iqbaal keluar mobil dan berlari kecil membukakan pintu mobil yg dekat disya

Lalu iqbaal membopong tubuh disya untuk mengantarkannya ke rumahnya

"Assalamualaikum tante" ucap iqbaal

Pintu terbuka

"Waalaikumsalam, eh ini kenapa" tanya bunda disya

"Ini disya ketiduran tante, tadi abis main sebentar" ucap iqbaal

"Oiyasudah bawa disya kekamarnya aja baal" ucap bunda disya

"Iya tante" ucap iqbaal lalu memasuki rumah disya

Iqbaal berjalan menaiki tangga rumah disya menuju kamar disya

Setelah sampai kamar disya, iqbaal meletakan disya diranjangnya

Iqbaal menatap lekat wajah disya. Wajahnya sangat terlihat cantik saat tertidur.

Harapan Yang SirnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang