Enam Belas✔

2.7K 135 2
                                    

happy reading!

•Maaf kalau ada typo.

-----gone-----

Fradila membuka pintu mobil dan menutupnya dengan keras. "WOI! PELAN-PELAN KEK! KALAU GUE KENA GIMANA?!" pekik Bintang dari dalam mobil yang hendak keluar juga.

"Bodo." ketusnya sambil beranjak dari tempatnya menuju koridor sekolah dengan cepat. "TUNGGUIN GUE RA!" pekik Bintang sambil berlari menyusul Fradila yang sudah berada di tengah koridor.

Fradila terus berjalan tanpa menghiraukan Bintang yang sedari tadi mengikutinya di belakang. "Lo ngapain ngintilin gue sih Bin?!" ucap Fradila yang tiba-tiba menghentikan jalannya.

"Gue kan sekol di sini juga sekarang." jawab Bintang yang di balas pelototan oleh Fradila. "Hah?!" ucapnya dengan wajah cengongnya.

"Hah Hih.." celoteh bintang sambil mengusap kasar wajah Fradila.

"Sejak kapan lo sekolah di sini?"

"Sejak ku merindukanmu.." balas Bintang dengan wajah sok gantengnya.

Fradila menggidikkan bahunya jijik dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas. Lagi-lagi Bintang mengikutinya, Fradila menoleh ke belakang menghadap Bintang. "Lo gak usah ikutin gue mulu! Ke kelas lo sana!" pekik Fradila di depan kelasnya.

"Gue gak tau kelas gue." Fradila memutar bola matanya malas. ''Cari!"

"Caranya? Pake google maps?"

"Iya!" ketus Fradila dengan menghentakkan sebelah kakinya lalu masuk ke dalam kelas. "ARAAA!!!" pekik Ajjah dari tempat duduknya saat Fradila memasuki kelas.

Fradila tersenyum melambaikan tangannya sambil berjalan menuju kursinya dan melempar tasnya ke atas meja begitu saja. Matanya menatap kursi kosong di belakangnya, "Alvio belum datang Ra." ucap Ajjah yang mengerti maksud tatapannya tersebut.

"Siapa yang cari dia sih?" ketus Fradila lalu duduk dan memandang ke arah pintu kelas yang dimana Bintang masih bersender di sisi pintu sambil menatap Fradila. "Lo ngapain di situ sih Bintang?!" pekik Fradila dengan kesal. Ia mendekat ke arah Bintang dan menarik tangannya menjauh dari kelasnya sedangkan seisi kelas menatap heran Fradila dan cowok dengan pakaian bebas tersebut.

Fradila menarik lengan Bintang melewati koridor kelas dan kebetulan sekali berpapasan dengan Alvio yang terlihat sedang di gandeng dengan seorang gadis berambut bergelombang. Alvio menghentikan langkahnya melihat Fradila yang tengah terburu-buru sambil menggeret seseorang. Pandangan mereka bertemu sebentar, dengan satu hentakan ia berhasil melepaskan lengannya yang di gandeng oleh Asha dan langsung berlari menuju kelas.

Alvio melempar tasnya ke atas mejanya namun melesat mengenai Novan yang sedang bermain game di ponselnya. "Anjer!" ucapnya terkejut.

"WOI BANTUIN GUE!!" pekik Alvio dari depan kelas namun tidak di hiraukan, semua asik dengan dunianya masing-masing. "Fa, pulpen gue mana?" pekik Arel dari belakang.

"Bentar lagi bel woi!" sahut Parsiska dari depan meja guru. "Diem lu anjing laut!" celutuk Novan yang asik dengan gamenya.

"Woy pulpen gue mana?!"

"BENTAR INI AREL!"

"Gue mau pakek bego."

"Sabar kek!"

"Bentar lagi masuk!"

''Lo udah kerjain pr belum?!"

"Ini lagi ngerjain."

Alvio mendesah kesal dengan teman-temannya. "WOY! BANTUIN GUE KEK!" pekiknya lagi.

"Bantuin apaan sih Al? Lo gak liat kita lagi kerjain tugas? Bentar lagi masuk, ntar Bu Jahannam ngamuk lagi." ucap Denta dari pojok kelas.

Gone✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang