who is he? |3

144 81 62
                                    


Sebuah motor ninja berhenti di depan gerbang sebuah rumah yang bercat putih yang terlihat sangat asri dan rapi.

"Tha...." panggil Andra.

"Tha, kamu gak mau turun?" Tanya Andra. Tetapi yang di tanya tidak menjawab sama sekali malah semakin menempelkan kepalanya ke punggung Andra.

Andra yang menyadari bahwa yang sedang ia ajak berbicara nyawanya sudah berada di pulau kapuk, lebih memilih untuk tidak mengusik kegiatannya.

Dengan susah payah dan sangat berhati-hati Andra menggendong Agatha memasuki rumahnya terlebih ia tidak ingin membuat Agatha terbangun. Karena Andra tahu betapa lelahnya gadis yang saat ini berada di punggungnya. Bayangkan saja siapa yang tidak merasa lelah jika bermain basket selama 3 jam tanpa henti, terutama untuk seorang gadis seperti Agatha.

Beruntung Andra adalah seorang Atlet Taekwondo, sehingga menggendong Agatha yang lumayan berat itu tidak membuatnya mengeluh sedikit pun. Andra malah merasa bahagia, dan merasa di butuh kan bagi gadisnya. Gadisnya? Yang benar saja.

Andra pun memasuki rumah bercat putih yang lumayan besar itu.

"Bagaimana bisa seorang gadis tinggal di rumah sebesar ini sendirian?" Batin Andra setelah memasuki rumah Agatha tanpa seizin sang pemilik yang tertidur dengan lelapnya di gendongan Andra.

Masalahnya sekarang adalah Andra tidak tahu di mana letak kamar Agatha. Berada di lantai bawah atau ada di lantai atas. Bukankah tidak sopan jika Andra harus memasuki satu persatu kamar yang ada di rumah ini untuk mencari di mana letak kamar Agatha.

Andra berkeliling rumah Agatha dengan tetap menggendong Agatha seperti tanpa beban sedikit pun. Dan tibalah Andra di lantai atas tepat di depan sebuah pintu ruangan yang tertempel poster di depan ruangannya yang bertuliskan "NOT YOUR ROOM".

Andra pun memasuki ruangan tersebut, dan benar seperti dugaannya. Ruangan yang terlihat seperti kamar anak laki-laki itu adalah kamar Agatha.

Bagaimana Andra bisa seyakin itu? Tentu saja Andra yakin, karena ruangan itu penuh dengan piala dan berbagai foto Agatha, kebanyakan adalah fotonya yang sedang bertanding atau saat ia mengangkat tinggi piala kemenangannya.

Andra meletakan Agatha di kasur, melepas sepatu Agatha dan menyelimutinya serta membuat posisi bantal Agatha senyaman mungkin.

Agatha menggeliat sebentar dan memiringkan badannya memeluk guling yang berada di sampingnya. Tetapi tetap saja tidak membuka matanya sedikit pun. Bahkan saat Andra mengelus rambut Agatha, ia malah semakin terlelap dan merasa nyaman dengan perlakuan Andra.

Andra tersenyum gemas melihat tingkah Agatha. Lalu ia berdiri melihat-lihat isi kamar Agatha yang sama sekali tidak berbau perempuan namun sangat rapi.

Jam sudah menunjukkan pukul 19:32. Andra mengambil jaketnya dan segera meninggalkan rumah Agatha, meninggalkan Agatha yang sedang terlelap dengan manis.

Sebuah motor ninja baru saja meninggalkan rumah dengan no 73 itu, berpapasan dengan mobil berwarna merah yang akan memasuki rumah tersebut.

Seseorang yang berada di dalam mobil itu menyerit heran dengan motor yang baru saja meninggalkan rumahnya. Tanpa memperdulikan siapa orang tersebut, seseorang yang berada di dalam mobil itu langsung bergegas keluar dan memasuki rumah tersebut.

"Agatha....."

"Agathaaa....."

Teriak laki-laki dengan perawakan tinggi dan tampan sekilas terlihat seperti Agatha.

Reksa Andrian. Adalah kakak kandung Agatha, satu satunya orang yang selalu mengunjungi Agatha dan selalu menyempatkan waktu untuk bersama Agatha. Satu-satunya orang yang paling Agatha sayangi.

I Want You BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang