True Love [Ten x Lisa] ✓

Chapter 7

Author : Sangkyung Choi

Couver : Berta Xoloveyoonwon

IG: karmila_chan

a/n : Jan jadi pembaca gelap , Vote sebelum baca, komen sesudah baca!!!

warning Typo berterbangan

(Curahan Hati)

Kisah rumit tanpa ujung,itulah takdir manusia yang akan terus berputar dan berputar

Suasana hening di sebuah markas terasa mencekam dua pasang mata saling menatap tajam beberapa menit sebelum sebuah suara memutuskan kontak mata tersebut

"Bambam-ssi Nyonya Mina meninggalkan markas bersama putrinya"

Bona menatap Bambam yang terpaku dengan pandangan kosong ke arah salah satu anak buahnya

"Kau mengusirnya ? setelah semua yang dia lakukan padamu, dimana hatimu Bambam?"

"Jangan mengajariku untuk menilik hatiku, berkacalah sebelum kau menekanku, kau tak ada bedanya denganku, dimana hatimu saat ini ? menghancurkan keluarga Leechaiyapornkul ? keluargamu sendiri ?"

Bona menggeram marah, tangannya terkepal keras

"Setidaknya aku tak menelantarkan apa yang seharusnya aku pertahankan"

Bambam masih enggan menatap Bona, menyandarkan tubuhnya dengan santai menyesap puntung rokok yang nyaris padam, mengepulkan asapnya keudara dan mendesah pelan

"Apa aku harus mempertahankan ? saat hatiku menolak untuk mempertahankan"

Apa benar tak ingin mempertahankan ? tapi keganjalan itu juga masih ada, mungkin belum terbiasa jika tak ada Mina di sekelilingnya, tapi ada sedikit rasa lega, setidaknya semuanya akan berjalan mudah besok tanpa Mina tanpa penghalang yang akan menghalanginya membalas sakit hatinya pada Ten karena mengambil apa yang sudah harus menjadi miliknya

Rasa sakit dan keadaan yang memaksanya melakukan semuanya, saat keluarganya di bantai oleh ayahnya meninggalkan dirinya dan ayahnya, kehidupan keras dengan didikan ayahnya menjadikanya pembunuh bayaran seolah dunianya penuh pekatnya darah dan kelamnya malam. Dosa kian membutakanya pada titik cahaya di sekitarnya

Hingga di suatu hari bertemunya dengan gadis berponi, cantik dengan senyum yang terus mengembang, suara cempreng dan berisik, berteriak dengan keras bersikap Hyperaktif sedikit mengubahnya hingga di sadarinya perlahan memperlihatkan ada cahaya yang menantinya

Pertama mengamati kedua mendekati dan ketiga mendapatkan itu serangkaian yang akan di kerjakannya tapi baru sampai tahap dua dia harus patah hati saat Lalisa sang mataharinya tersenyum tulus pada seorang pria senyum yang tak pernah di lihatnya, lagi dan lagi kenyataan pahit menariknya pada kegelapan

Jiwa pembunuhnya kembali,menghabisi tanpa ampun setiap pria yang mendekati mataharinya, dengan menusuk paku pada jantung,menusuk perut dengan bambu runcing,sampai mematahkan kepalanya, sungguh kejam bukan ? jiwa membunuh yang kian menghitam menjadikanya Psycopat yang hanya terobsesi dengan mataharinya

"You're Mine!"

Kata kata terakhir yang di bisikan pada sang matahari saat dengan kasar menjadikan mataharinya menjadi wanita, masih diingat rintihan teriakan dan desahan menahan sakit di otaknya, tapi bayangan kehilangan sang matahari menggelapkan matanya, dia ingin segera menandai mataharinya menjadikanya benar benar miliknya.tak peduli jika sang matahari membencinya yang penting sang matahari berhasil di rengkuhnya

"Kau melamun Bambam-ssi ?"

"Jangan pedulikan aku yang harus kau pikirkan adalah seberapa persen keberhasilan rencanamu besok"