Chapter 2

3.2K 285 37
                                    

Author :Sangkyung Choi
Couver : Berta Xoloveyoonwon
Sosmed : IG : karmila_chan

Apapun yang di lakukan orang tua terutama ibu adalah yang terbaik karena sudah melalui pertimbangan pertimbangan yang matang tapi bagaimana jika keputusan seorang ibu itu karena keegoisan dari ibu sendiri ? jawabannya adalah penyesalan di akhir


Masa lalu yang kelam ataupun pahit layaknya tak di ingat lagi, jika selalu mengingatnya kau akan selalu di rundung rasa sakit yang tiada tara

Lisa mengelus dahi putrinya yang kini tertidur pulas, dapat di lihatnya mata sang putri membengkak, Lisa menghela nafas dan mendongakan wajahnya mencoba menahan airmatanya, walau bagaimanapun rasa bersalah itu ada, hanya karena nama itu emosinya kian meledak, hanya mendengar namanya saja membuatnya mengingat kenangan pahit itu, tapi mengapa nama itu muncul lagi setelah sekian lama

"Maaf Seoji-ah"
Lisa mencium kening Seoji lama dan mulai menidurkan tubuhnya di samping Seoji dan memeluk Seoji erat,mencoba memejamkan mata dan melupakan kejadian tadi siang

"Kau seharusnya bisa menahan diri Lisa"

Tak di sangka Ten mengikuti Lisa menuju kamar Seoji, melihat semua yang dilakukan Lisa dan mengamati semua kegiatan Lisa matanya memandang kosong, tangannya terkepal kuat perlahan dia tutup pintu kamar Seoji

"Bambam,tak akan ku biarkan kau merebut mereka"

Ten perlahan meninggalkan kamar Seoji menuju kamarnya, Ten merebahkan tubuhnya di ranjang, di tolehkan kepalanya ke samping dimana terdapat bantal yang biasanya untuk Lisa tertidur pasrah dengan erangan tertahan di bawah kungkunganya, wangi sampo Losaa masih menguar dari bantal itu, bayangan Lisa menjerit dan mengerang memanggil nama Ten perlahan berputar di otaknya

"Sial apa yang ku bayangkan"

Ten menggelengkan kepanya guna mengusir bayangan erotis yang tadi sempat terbayangkan, di kepalanya kini mengingat ekspresi penuh harap Seoji tadi pagi membuatnya frustasi serta bayangan malam malam panas yang membuatnya kian panas sekarang, gairah yang tertahan membuatnya pusing

"Kumohon Appa, aku ingin Adik"

Suara merengek Seoji masih terekam dengan jelas di kepalanya,bayangan rengekkan Seoji dan jeritan erotis Lisa berputar dengan cepat secara bergantian di kepalanya

Arghhh

Ten menjerit dan bangun terduduk mengacak ramputnya kasar dan nafasnya terburu, dia tolehkan kebawah, sesuatu menonjol dengan keras di balik celana tidurnya

"Sial apa aku harus melakukanya ?"

Suara Ten kian serak, menahan nafas yang kini memburu mencoba meredam hawa panas yang kini mulai menyerangnya

"Sial"

***

"Eunggghhhhh"

"Arghhhhhhhhhhh"

Desahan puas berasal dari tubuh lemas kedua orang yang kini mencoba mengatur nafasnya, keringat membanjiri kedua tubuh yang mulai mengeliat mencari posisi nyaman

"Kau lelah ?"

Salah satunya memandang teduh tubuh polos di bawahnya yang kini memejam menyembunyikan mata rusanya dan mengatur nafas, pemandangan yang sangat indah menurutnya

"Maaf, aku mengganggu tidurmu"

"Tak apa ini sudah tugasku"

Mata rusa nan cantik itu membuka perlahan menatap onix tajam didepanya, untuk pertama kalinya kedua mata itu bertemu dengan mesranya, mencoba masuk lebih dalam kedalam masing masing pancaran mata mencari sesuatu yang meyakinkan mungkin

True Love [Ten x Lisa] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang