#3 Janji

26 3 0
                                    

Amanda bangun tergesa-gesa, nafasnya tersenggal tak beraturan.

Mimpi...

Gumamnya pelan, sambil menenangkan diri. Ia baru saja bangun dari mimpi buruk, entah kurang yakin. Setiap peristiwa itu terasa nyata, namun anehnya mengapa tiba tiba berada di rumah.

...............

Setelah sarapan pagi dan pamit, Amanda segera keluar dari rumah. Nampak Yudha yang menatapnya kesal, ia tau maksud dari tatapan itu. Tatapan menunggu yang melelahkan, seakan penegasan padanya untuk tidak membuat Yudha menunggu.

"Hehehe... maaf..."

Tanpa basa basi, Amanda segera naik ke sepeda Yudha lalu menepuk-nepuk pundak kawannya sambil berseru.

"Goooo......!!!"

Tak ada yang berubah, Yudha tetap diam dengan tatapan datar.

"Oh.., ayolah aku sudah minta maaf. Jangan menatapku seperti itu, nanti kita ter---" celoteh Amanda panjang lebar, belum ia menyelesaikan kalimatnya Yudha angkat bicara.

"Ya... bawel!!"

Amanda hanya cengengesan, tak ingin memperkeru suasana. Mereka lalu berangkat bersama menembus remang remang mentari pagi.

Hari baru berujung pilu...~~

...............

Saat jam istirahat, Amanda sedang asik bercerita ria dengan teman-temannya. Tiba-tiba terdengar bantingan pintu yang keras, semua penghuni kelas terkejut bahkan mengaga. Orang yang membanting pintu adalah Abdi dan Bagas, dua cogan populer kini berkunjung ke kelas mereka. Nampak jelas benjolan merah yang tertutup perban di jidat Abdi.

Amanda tersadar akan kehadiran mereka, cepat ia bersembunyi di bawah meja sambil menekuk lutut. Beruntung kaki teman temannya menghalangi tubuhnya.

"Mana cewek sialan tuh!!!"

"Jangan pikir kau bisa lari!!!!"

Gertakan mereka membuat semua orang kebingungan, jantung Amanda berdetak kian kencang. Rupanya mimpi semalam bukanlah mimipi melainkan kejadian nyata yang tak ia ingat.

Cukup lama cogan itu menatap isi kelas, syukur mereka kurang teliti. Mereka tak menemukan dirinya lalu segera pergi. Amanda sangat bersyukur, jiwanya masih tertolong. Kini ia dapat bernafas lega, namun entah bagaimana hari harinya kedepan.

Tanpa berfikir panjang, Ia segera berlari menemui Yudha di kelasnya.

"Yud.... kamu gak apa apakan?" Tanya Amanda cemas sambil menganga menatap plaster yang menutupi beberapa bagian di wajahnya, dan juga kaca matanya yang agak retak.

"Memang kenapa? Wajahmu terlihat kacau, kau pucat. Sakit????" Tanya Yudha bingung.

"Luka mu banyak sekali, tapi aku gak ingat apapun. Tadi mereka datang di kelasku, wajah mereka menyeramkan"

"Gak apa apa kok, mereka gak akan berbuat yang macam-macam padamu selama kamu ada di sekolah"

Selama aku bersamamu.........

Selama aku ada di dekatmu.....

Kau tak perlu takut.............

Aku akan melindungimu......

Berdiri kokoh di depanmu....

Yudha hanya mampu berucap dalam hati, ia tak berani mengungkapkannya langsung. Takut segalanya akan berubah...

"Tapi....--"

"Udah.... gak usah dipikirin"

Amanda mengangguk pelan, memilih menurut. Beberapa menit kemudian bel berbunyi, sebelum ke kelas Amanda ke toilet membasuh wajahnya yang kacau. Tiba tiba di cermin terpantul bayangan wajah Abdi dan bagas yang menyeringai licik padanya. Amanda berbalik cepat, dan benar ia sedang di kepung. Mereka menyeringai licik membuatnya ketakutan.

"Apa mau kalian! Menyingkirlah aku mau lewat"

"Bawel!!!! Kau gak akan kemana-mana"

"hahahaha...."

"Yudhaaaaaaaaaa..........~~~~~"

********........---------

Langit sore menerpa mereka, Yudha mengayuh sepedanya pelan sambil bertanya tanya mengapa Amanda mendadak pendiam. Sepanjang perjalanan pulang ia hanya diam, dari wajahnya nampak kecemasan.

"Kamu kenapa?" Tanya Yudha penasaran.

"Memang aku kenapa?"

"Malah balik nanya _-"

"Gak apa apa kok"

"sariawan?"

"Gak..."

"Ya udah kalau gak kenapa napa"

Amanda hanya tersenyum simpul dan kembali tenggelam dalam diam, berusaha memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya.

Kehilangan dalam penyelamatan....

.............................

Hai hai...... salam kenal ^^
Semoga suka dengan karyaku ^^

Oh iya... jangan lupa bintang kecilnya ya untukku...
Kritik dan saran sangat berguna untukku jadi jangan sungkan ninggalin catatan kecilnya ya....^^

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang