#3 🍃Trouble Maker (2)🍃

29 8 1
                                    

Aku sudah terlalu sering mendapatkan cinta yang tak adil. Aku yakin ada seseorang yang nantinya akan membuatku mengerti apa itu cinta, namun sampai saat ini keinginan tahuanku belum juga terjawab. Aku sudah terlalu kenyang dengan perasaan bertepuk sebelah tangan.

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, aku masih saja mencari jawabanku. Namun yang ku temui hanyalah sebuah ketidak pastian. Andai saja aku bisa membaca pikirannya dan mengetahui bahwa dia juga mencintai ku, mungkin kisahku akan berganti.

Kesamaan karakter tokoh tetapi akan ada perubahan alur, judul dan cerita. Tapi nasib tak bisa ku tolak, aku yakin di balik kesedihanku tersimpan banyak kebahagiaan yang tertunda. Jika itu memang ada, aku akan terus menyimpannya dan tak ku biarkan kebahagiaan itu dirampas dariku.

Sudah terlalu sering hatiku tergores dan akhirnya cacat, dan siapa yang ingin menerima hati yang cacat? Mereka pasti menjawab TIDAK karna mereka merasa aku tak bisa memberikan cintaku sepenuhnya. Aku tak bisa mencintai seseorang sepenuhnya karna trauma yang ku alami di masa lalu. Kecacatan ini memang kesalahanku yang terlalu mudah mencintai dan memberikan sepenuhnya hatiku pada seseorang dan akhirnya terluka lalu lama lama mengering dan meninggalkan bekas yang takkan pernah hilang dalam fisik maupun memori.

"hoh" kejutku saat terbangun, mimpi aneh itu kembali terulang tanpa henti. Hampir setiap kali aku tertidur pasti mimpi itu akan datang dan mengantuiku.

Dalam mimpi itu aku yang tengah tertidur dalam suatu ruangan dan menampakkan mami serta daddy yang sedang menangis dan terus membangunkanku. Aku selalu merasa bahwa aku memang sedang disana tapi apakah semua itu pertanda akan masa depanku??? Ah tidak hilangkan imajinasi burukmu dhee!!!.

"dhee ayo bangun sekarang sudah jam 7 nanti kamu telat loh" teriak mami dari lantai 1

"yes mami!!" teriakku yang sudah pasti terdengar dari bawah.

Dengan susah payah aku mengumpulkan nyawaku dan bangkit dari tempat tidur. Aku segera mandi dan berganti pakaian. Hari ini aku menggunakan rok span bermotif batik khas Indonesia yang ku beli saat pertukaran pelajar dulu berwarna black-gold. Lalu baju model balon dengan lengan berukuran 3/4 berwarna abu abu dengan tekstur lembut karna bulu bulu halus di seluruh permukaan.

Aku segera turun dengan rambut yang masih dibuntal handuk berharap agar rambutku cepat kering karna hairdryer ku rusak dimakan oleh waktu.

"mi sarapan apa hari ini?" tanyaku yang masih menuruni anak tangga

"hanya roti panggang dan telur setengah matang di tengahnya lalu segelas susu coklat" ucap mami saat aku sudah mendekati meja makan

"loh dad? Kau belum berangkat kerja? Biasanya jam segini sudah pergi?" tanyaku saat melihat daddy tengah mengopi ria sambil membaca koran pagi. Lalu aku segera duduk dan memulai makan sarapanku.

"hari ini daddy sedang libur dan juga daddy ingin mengantar putri kesayangan daddy ke kantornya" ucap daddy lalu melipat korannya dan mulai menyeruput kopinya yang mulai dingin.

"baiklah aku akan selesai 15 menit lagi" ucapku saat sudah selesai sarapan dan langsung berlari ke kamar untuk berdandan ria.

Selesai berdandan aku segera mengenakan sepatu kets berwarna putih di bagian bawahnya dan coklat tua di bagian atas. Aku langsung berangkat ke kantor diantar oleh daddy tercinta. Selama di perjalanan aku masih mengeringkan rambutku dan sesekali melihat keluar jendela. Dan tak butuh waktu lama bagiku untuk sampai ke kantor.

"thanks dad" ucapku lalu keluar dari mobil

"dhee nanti usahakan agar pulang lebih awal dari sebelumnya ya" ucap daddy dari balik mobil

Im DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang