#6 Terulang

15 4 2
                                    

'Saatku tahu bahwa dirimu hanya khayalanku, kau hanya ada di mimpiku, dan saat itu juga aku sudah mulai terjatuh dalam dirimu, jika ini semua hanyalah mimpi belaka, aku memilih untuk tertidur agar aku bisa merasakan manisnya hidup denganmu, walaupun itu mimpi'

"Hai" sapa Fenya saat aku duduk di tempat duduk meja kerjaku

"Hmm"

"Bayar hutangmu!" So pasti Fenya akan menagih janjiku padanya untuk menceritakan apa yang terjadi antara aku dan Louis

"Ya ya ya jadi kemarin malam Louis mengajakku dinner dan dia memberiku hadiah" jelasku

"Lalu?"

"Dia memberiku hadiah dan surat dan di surat itu dia memberi tahuku bahwa dia menaruh hati padaku" sambungku lagi

"What???! Are you serious?!?" Tanya Fenya yang tak percaya

"Yap" ujarku santai lalu mulai fokus dengan pekerjaan yang menumpuk

"Waw waw waw" ucap Fenya masih tak percaya dengan ucapanku

"Sudah lanjutkan saja pekerjaanmu" ucapku berusaha menghilangkan imajinasi liarnya

"Aaaaakkhhh itu kurang detail dhee" rengek Fenya merangkul lenganku

"Stop it! Nanti saja Fe, masih banyak kerjaan yang harus ku selesaikan hari ini" jelasku dengan nada memohon

"Ck okay" balas Fenya dengan wajah cemberut

Ya memang hari ini divisi perancangan kebanjiran pekerjaan ,mulai dari laporan laporan yang harus selesai hari ini, hingga mempersiapkan bahan untuk presentasi 3 hari kedepan. Semakin lama laporan yang ada di mejaku semakin sedikit. Sudah 4 jam aku terpaku pada laporan dan komputer, dan lelah ini sudah mulai menyerang mulai dari mataku yang pegal, jari jariku mulai mengeriting, pantatku mulai pegal karna terlalu lama duduk. Jam menunjukkan pukul 12 dan bertepatan dengan jam makan siang.

Dengan sigap aku langsung berdiri dan mencondongkan badanku ke meja kerja Fenya yang berada persis di depanku hanya terhalang papan pembatas. Ku lihat dia masih setia dengan pekerjaannya, jangan heran kalau dia selalu mendapat rating dan posisi tertinggi di divisi ini yaaaa walau dia suka menunda tugas tapi sekalinya mengerjakan bisa menyita sedikit waktu dan hasilnya memuaskan.

"Fe, ingin ke kantin?" Tanyaku berbisik takut mengganggu yang lain

"Hah? Ah ayo" ucap Fenya semangat

Lalu aku dan Fenya berjalan menuju kantin sambil bercanda ria. Dan sedikit menyinggung masalah Melbourne Food and Wine Festival yang akan di adakan di bulan ini yaitu Maret. Festival ini akan di adakan pada tanggal 16-25 , Festival ini sangat menyita mata dan tenaga. Pasalnya selama 10 hari berbagai perlombaan akan di adakan dan berbagai godaan makanan akan menghalangi mata kita. Maka dari itu di Melbourne bulan Maret adalah bulan gagal diet nasional.

Sesampainya di kantin, aku dan Fenya langsung mengambil makan siang yang antriannya sangat panjang. Berhubung sedang puncak puncaknya jam makan siang aku hanya bisa menghela nafas panjang. Setelah mendapatkan makanan berat, minum dan dessert aku langsung mencari tempat duduk yang kosong dan kebetulan sekali tempat duduk penuh semua.

"Dhee, itu ada pak Louis sedang makan sendirian dan lihat kursinya tersisa 2" ucap Fenya

"Lalu?"

"Ck ayo kita duduk disana" ucap Fenya sambil mengangkat kedua alisnya. Belum sempat diriku menjawab, Fenya sudah menarik tanganku menuju meja Louis.

"Ishh Fe pelan pelan nanti makanan kita jatuh" ucapku yang di abaikan oleh Fenya. Hingga sampailah kita berdua di meja Louis berada.

"Permisi pak, mmm lihat pak tempat duduk di kantin penuh" ucap Fenya basa basi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Im DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang