Hatinya ikhlas
Jiwanya tundukPada dekap subuh ia terjaga
Mulutnya gemetar tanpa aksara
Pada sisa air mata ia berkacaTangannya terangkat melawan angin
Dadanya sesak tanpa alasanAdakah cara lain menemuimu
Tanya pada sang pemilik semesta
Adakah aku di dalam pandang mu
Selalu tak ada jawab dari setiap tanyaSeakan ia tahu tentang Tuhan
Yang tak pernah menatap tepat
Kearah dua mata yang berbinarKemudian perih menjalar
Dari ujung kaki menuju dahiAir matanya terlanjur tumpah
Sajadahnya terpaksa basahDengan pasrah ia lipat
Tuk berdialog dengan Sang Ilahi
Pada kemudian hari-A