Chap 1 : First Rule

1.4K 163 33
                                    

Ada beberapa peraturan dalam hidup Changmin.

Peraturan yang tidak boleh di bantah oleh siapapun. Tidak orang tuanya yang cerewet, kakaknya yang menyebalkan, atau bahkan kakak iparnya yang cantik.

Peraturan yang ia buat sendiri untuk hidupnya yang selalu berjalan lurus.

Dasarnya simple, Changmin tidak suka hidupnya terganggu oleh apa yang ia tidak suka.

Dan oh -peraturan pertama...

...Tidak memberikan jatah makannya kepada siapapun.

.
.

- RULES -

Main Pair : ChangKyu ft. YunJae

Warn. Boys Love

If you Don't like ChangKyu or YunJae or Boys Love or even My Story,
just make your Own story ...
If you can't do it, just shut up your mouth and-
GO AWAY!!!!!

DON'T LIKE DON'T READ

I TOLD YOU

.
.

"Kau membawa dua bekal!"

Teriakan itu mengganggu Changmin, menggema dalam telinga dan membuatnya terkejut. Tapi, siapa perduli. Tidak mengacuhkan asal suara yang sepertinya masih berdiri di ujung tangga sana adalah pilihan yang tepat.

"Ya, Jung Changmin! Aku berbicara padamu!"

-hah, terlambat. Sang lawan bicara yang diteriaki sudah terlebih dahulu beranjak dari ruang makan dengan dua bekal yang sudah aman dimasukan didalam tas.

"Jae hyung, aku pergi. Terima kasih untuk bekalnya."

"Hati-hati, Min."

Dan hanya itu yang mampu Yunho dengar setelah ia sampai di ruang makan. Istrinya, Jaejoong, berada disana. Berdiri dan memberinya sebuah senyuman sambil melepaskan sebuah apron berwarna peach terang yang terpasang apik pada tubuhnya. Bagi Yunho, pria cantik itu tampak bersinar seperti mentari pagi.

"Changmin mencuri bekalku lagi, Jae." Yunho mencelos, mendudukan diri pada kursi disana dengan lemas. Jung Changmin, ia bersumpah akan membakar semua kaset game milik adiknya itu sehabis ini.

"Tidak Yun, bekal-mu aman. Changmin memang memintaku membuat dua bekal kali ini."

"Heh, benarkah?" ada senyum yang mengembang disana dan Jaejoong tidak tahan untuk tidak tertawa. Setelahnya ia memberi sebuah anggukan untuk Yunho sebagai jawaban.

Baiklah, untuk kali ini dewi fortune masih berpihak pada tumpukan kaset milik Changmin.

.
.

Shin East High School

Changmin turun dari motornya, berlenggang santai dari parkiran melalui halaman sekolah dan menuju kelasnya sendiri. Lantai 3, ia bersyukur sekolah di tempat elit. Fasilitas seperti lift sungguh sangat membantu.

Kling

Bunyi pintu lift terbuka tepat saat Changmin menginjakan kaki didepannya. Apa ini? Seperti keberuntungan kecil. Perasaannya jadi tidak enak. Biasanya keberuntungan di awal hanya akan membawa kesialan di akhir.

Tidak selalu, itu hanya pemikiran Changmin.

Pintu besi didepannya terbuka, Changmin sedikit menggeser tubuhnya, menunggu beberapa siswa untuk keluar terlebih dahulu dari sana. Ia baru akan melangkah santai masuk kedalam lift ketika sesuatu menghantam bahunya dengan keras.

RULESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang