– RULES –
If you Don’t like ChangKyu or YunJae or Boys Love or even My Story,
just make your Own story …
If you can’t do it, just shut up your mouth and-
GO AWAY!!!!!
.
."Ingat, fluorin digunakan untuk oksidator sedang klorin sebagai bahan pembuat plastik." Mrs. Stef menjelaskan dengan rinci dan memberikan beberapa masukan. Salah satunya ya tadi itu, kegunaan senyawa halogen, yang bahkan sampai sekarang masih Kyuhyun pikirkan apa kegunaan senyawa itu dalam kehidupannya yang real. Disampingnya, Changmin hanya mencoret-coret buku. Meski Kyuhyun yakin pria itu pasti hanya akan menggambar hal-hal mesumnya yang lain.
Imajinasi liar katanya, apa-apaan.
Padahal ini adalah hari perlombaan, itulah mengapa Mrs. Stef tidak henti-hentinya menjelaskan hal-hal baru pada mereka. Guru blonde itu bilang bisa saja penjelasannya keluar nanti dan Kyuhyun tidak meragukannya.
"Jika sudah siap, kita bisa langsung keruangan lomba. Sepertinya akan dimulai beberapa menit lagi." ucap Mrs. Stef. Entah Kyuhyun atau Changmin, keduanya menggerakan kepalanya dan mengangguk bersamaan. "Kalian harus kompak." tambahnya lagi.
. *** .
Changmin dan Kyuhyun sudah berdiri pada mejanya, begitu pula rival mereka dari sekolah lain. Didepan mereka banyak sekali tabung-tabung dan alat ukur lainnya, termasuk pembakar bunsen dan beberapa contoh logam. Ini adalah bagian terakhir dari lomba dan Changmin berharap Kyuhyun tidak mengacaukannya.
"Ada lempengan yang belum diketahui dihadapan kalian, jadi soalnya adalah menentukan zat kimia apakah itu dalam waktu dua jam." seorang pengawas berdiri pada tepatnya didepan ruangan. Membiarkan para peserta lomba mulai mengeksplor alat masing-masing.
Benda ditangannya cukup kecil dan terasa ringan ketika Kyuhyun menimbang-nimbang benda itu ditelapaknya dengan pelan. "Apa yang harus dilakukan lebih dulu?" tanyanya.
Changmin mendengus, ia mengambil satu lempengan logam diatas meja dan memberikannya pada Kyuhyun. "Gosokkan dengan itu." ujarnya. Kyuhyun menurut dan mulai menggosokan kedua lempengan itu dengan tangan.
"Tergores."
"Coba dengan logam lainnya."
Kyuhyun mencoba lagi, sejujurnya ia tidak mengerti dan membiarkan Changmin mengambil alih. Ini membuat ia tampak seperti pesuruh, tapi bagi Kyuhyun itu lebih baik daripada ia hanya diam karena tidak mengerti apapun. Seingatnya ini ada didalam buku, sialnya Kyuhyun lupa. "Sama, benda ini tergores." ucapnya lagi.
"Mungkin Magnesium." gumam Changmin, tangannya mengambil pembakar bunsen didekatnya. "Coba kita bakar saja."
Lagi-lagi Kyuhyun hanya bisa mengangguk, ia mengambil sebuah kaca mata debu dan memberikannya untuk Changmin yang dengan sigap segera dipakai oleh pria itu. "Aku akan menyalakan api, kau yang bakar." katanya kemudian.
"Kau juga harus pakai kacamatanya kyu." Changmin mengambil satu buah lagi kacamata debu disudut Kyuhyun dan bergeser kearah pria manis itu. "Berbaliklah, biar aku pakaikan." tanpa banyak bertanya Kyuhyun sudah berdiri memunggungi Changmin, membiarkan pria yang seminggu ini tidak henti bertengkar dengannya itu kini berdiri dan membuat punggungnya menyentuh dada bidang Changmin.
Changmin sendiri tidak tahu kenapa ia harus repot-repot memasangkan kacamata itu untuk Kyuhyun. Mungkin karena ia terlalu kasihan melihat Kyuhyun yang jelas-jelas sudah memasang wajah lelahnya. Lomba ini memang melelahkan. "Tidak terlalu kencangkan?" tanya Changmin, tangannya menyentuh rambut pria manis itu dan rasa lembutnya menggoda Changmin untuk mengusak lebih banyak.
"Tidak, ini pas." balas Kyuhyun. Ia bisa merasakan Changmin mengusap ujung kepalanya hingga membuat beberapa helai rambutnya jadi berdiri dan berantakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RULES
FanfictionChangmin memiliki peraturan dalam hidupnya. Peraturan yang tidak bisa dibantah oleh siapapun. Tapi Kyuhyun disana. Si setan pengganggu yang mengacaukan kehidupannya yang tampak tenang. "Am I breaking your rules again, Chwang?" ------------ School li...