Chap 2 : All days with him

958 131 16
                                    

.
– RULES –
If you Don’t like ChangKyu or YunJae or Boys Love or even My Story,
just make your Own story …
If you can’t do it, just shut up your mouth and-
GO AWAY!!!!!
.

Seperti biasa, hidup Changmin itu terpaku pada apa yang normal-normal saja. Kalau di ibaratkan pelajaran kimia seperti yang sedang diterangkan Mrs. Stef, maka hidup Changmin itu bagaikan H2O yang menggenang dalam erlenmayer, tidak ada yang special.

"–Min!"

"Apa?"

"Kau melamun, tidak biasanya. Ini kan pelajaran Kimia, kesukaanmu."

Changmin mendengus, ia menatap kedepan dan Mrs. Stef sudah tidak ada ditempatnya biasa berdiri. Pelajaran sudah selesai ternyata. Junsu disebelahnya pun sudah mulai membereskan buku, siap untuk pelajaran selanjutnya.

"Hari ini membosankan, kenapa Mrs. Stef harus mengenakan rok panjang." ujar Changmin yang membuat Junsu merotasi mata.

"Pergilah keruangannya, ia menyuruhmu tadi dan kau asik melamun."

"Pasti perihal lomba," Suaranya terjeda, jemarinya mulai menumpuk buku-buku berbau atom, unsur-unsur senyawa, dan apapun yang isinya pasti sejenis. "Aku heran apa tidak ada murid yang lebih pandai dariku untuk ikut lomba?" ucapnya retoris. Junsu tertawa mendengar hal itu, tertawa dengan nyaring dan datar hingga membuat Changmin mendelik. Dasar berisik.

"Kenapa kau mengeluh, kukira kau suka." selorohnya. Ia malas menghadapi Changmin yang selalu merasa pintar hanya karna dirinya memang pintar. Menyebalkan bukan. Seharusnya Changmin juga fokus pada bahasa, ada pepatah disana yang menyebutkan mengenai 'ada awan diatas awan' –kalau Junsu tidak salah mengingat.

"Memang, jika itu hanya ada aku dan Mrs. Stef dan rok pendek serta kemejanya yang memiliki belahan pendek". Changmin menyeringai, Junsu sudah hampir memukul Changmin dengan kotak pensilnya andai saja Mr. Lean tidak masuk kelas dengan langkahnya yang lebar dan tumpukan kamus oxford ditangan yang membuat keduanya mual.

"Kurasa aku akan menemui Mrs. Stef sekarang."

"Aku iri padamu."

"Makanya pintarlah sedikit."

"Y-ya!"

.

Tok tok

"Masuklah."

"Ada yang bisa saya bantu, Mrs. Stef?"

"Ya". Wanita dengan rambut blonde disana menegakkan duduknya sambil merapikan blazer peach-nya. Mengisyaratkan Changmin untuk duduk didepannya dengan tangan yang bergerak menguncir rambutnya ekor kuda. Oh God, Changmin sendiri tidak bisa fokus pada apa yang dilihat –Mrs. Stef dan segala definisi seksi.

"Sebenarnya Henry tidak bisa ikut lomba pekan depan, dia harus kembali ke Kanada segera." lanjut Mrs. Stef, Changmin berdehem dan mengangguk lalu mengambil duduk, bersikap sesopan mungkin pada satu-satunya guru berpenampilan menarik di Shin East High School. "Aku sudah mencarikan penggantinya untuk menjadi partnermu. Aku butuh kau untuk memberikannya beberapa bayangan mengenai lomba."

"Siapa dia?"

"Dari kelas 2-2B. Jika tidak salah namanya Cho Kyuhyun."

"Sial... eh, maaf." Changmin tau seharusnya ia tidak menyumpah. Baiklah, mungkin boleh, tapi tidak dengan suara dan didepan seorang guru yang kini tampak menautkan alis.

Kesialan apalagi ini, setelah bertemu pria itu dikantin kemarin dan ia harus bersusah payah menahan kesal untuk tidak menghajar Kyuhyun, sekarang pria itu akan menjadi partnernya dalam lomba.

RULESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang