Bagaimana aku bisa melihat kearah lain jika tanganmu saja tak pernah berpindah menenutup kedua sisi mataku agar hanya melihat ke arahmu - Jennie Kim
.
.
.
.Senyum indah otomatis terpatri di wajah Jennie ketika mendapati sesosok pemuda dengan rupa yang tidak bisa disepelekan, siapa lagi kalau bukan Lee Taeyong.
Anak adam itu masih tak beranjak dari kendaraan bermesin dengan roda tua kesayangannya. Walaupun begitu kedua sudut bibirnya juga memamerkan senyum yang tak kalah indah seolah menyambut senyuman yang Jennie lemparkan.
"Pagi J, kau telat 3 menit 45 detik dari janji kita berangkat bersama"
Mendengar penuturan dari Taeyong kedua sudut bibir Jennie kembali menarik garis datar diiringi kedua bola mata yang memutar tanda ia jengah dengan temannya satu ini.
"Demi Tuhan Tuan Lee itu cuma 4 menit kurang! Dan kau membahasnya?"
"Empat menit itu berharga J, coba kau pikir berapa uang yang dapat dicetak mesin pencetak uang dalam waktu 4 menit kurang yang kau sebut itu?" Kilah Taeyong yang tak mau kalah.
Serentetan kalimat itu seolah berhasil memporak-porandakan mood Jennie yang susah payah ia bangun bagaimana tidak gadis dengan paras cute itu selalu diliputi dengan aura dingin.
"Yang pertama aku bukan sejenis mesin cetak, dan Sebenarnya kau itu niat mengantarkan aku ke kampus tidak si Tae?? Aku tahu kau tidak ada jadwal di hari Jumat."
"Tidak." Balasan singkat dari Taeyong sangat sukses menyulut emosi Jennie, mungkin saat ini kedua tanduk Jennie sudah keluar dan siap menyeruduk perut Taeyong. Sayangnya Jennie tidak memiliki tanduk dan bersyukurlah perut Taeyong masih selamat.
"Kalau begitu kenapa kau tidak membiarkan Jaewon sunbae saja yang menjemputku? Bukannya kau tidak akan repot jika begitu?" Geram Jennie.
Jelas bagaimana tidak geram dengan pemuda di depannya, pagi tadi dia baru saja menolak ajakan seniornya untuk berangkat ke kampus bersama. Dan you know guys? laki-laki yang memasang wajah tanpa dosa dihadapannyalah yang menjadi dalang gagalnya rencana itu.
Semua berawal dari chattingan antara Jennie dan Taeyong semalam. Taeyong yang menanyakan dengan siapa gadis itu akan berangkat mengingat di semester baru ini Taeyong tidak memiliki jadwal kuliah yang sama lagi dengan Jennie.
Taeyong yang mengetahui bahwa Jennie akan di jemput oleh seniornya pun, pagi tadi tiba-tiba memaksa untuk mengantarkan Jennie. Jennie yang pada dasarnya selalu luluh dengan Taeyong, akhirnya membatalkan janjinya meski melewati perdebatan panjang pada dini hari tadi.
"Aku tidak akan membiarkanmu dijemput oleh manusia setengah tato seperti Jaewon itu, bagaimana jika kalian tidak sampai ke kampus?''
"Pikiranmu saja yang terlalu dangkal Tae. Bukannya aku sudah bilang kalau aku dan Jaewon Sunbae ada kelas Miss Klee hari ini. Kau juga tau sendiri bagaimana Miss Klee itu, tidak ada mahasiswa yang berani kecuali dia punya nyawa lebih. Arggghhhhhh, Lee Taeyong!! kau sangat amat sungguh menyebalkan, bagaimana bisa kau dengan mudahnya menghancurkan pagiku ini. Lebih baik aku pergi sendiri saja!"
Sekarang ini giliran Taeyong yang dibuat ternganga oleh deretan kalimat yang keluar begitu saja dari mulut Jennie. Bagaimana bisa dia mengeluarkan kata-kata seperti itu dengan sekali hembusan napas, wah kau benar sesuatu J! Batin Taeyong
Jennie pun segera beranjak seraya menghentak-hentakkan kaki ketanah. Melihat hal tersebut, justru seulas senyum jail yang kini terpajang di wajah tampan pemuda bermarga Lee itu.
"Kau sungguh akan berangkat sendiri J? Kalau ya sih tidak masalah, aku bisa pulang dan melanjutkan tidurku." Balas Taeyong seraya memamerkan smirknya.
"Tapi aku mau mengingatkan saja kalau ini sudah pukul 07.45 dan kelasmu ada di pukul 08.00. Kau yakin bisa sampai di sana dalam waktu 15 menit tanpaku, kau bilang ada kelas Miss Klee"
Sial! Batin Jennie.
Mendengar perkataan Taeyong yang masuk akal, Jennie pun berbalik mengambil langkah seribu dan berjalan ke arah Taeyong. Kemudian menyambar helm yang di bawakan Taeyong begitu saja. Taeyong pun hanya bisa mendengus melihat pemandangan itu."Kau tidak mau aku bantu memakai helm itu, Nona Kim?" Goda Taeyong diiringi senyum kemenangan.
"Tidak perlu! Cepat Jalan!"
"Ck. Dasar"
Taeyong pun segera melajukan kendaraannya meninggalkan perumahan mewah menuju ke kampus tercintannya. Bisa terdengar sedari tadi hanya Taeyonglah yang berceloteh ria, pemuda itu tak henti-hentinya mengoda dan mengolok-olok Jennie.
Sedangkan Jennie? gadis itu hanya bisa diam sambil meredam amarahnya. Sesekali gadis itu merutuki dirinya kenapa ia menolak tawaran Sunbaenya dan malah menuruti manusia menyebalkan di depannya itu.
Sabarkan saja dirimu Jen menghadapi manusia sejenis Lee F*cking Taeyong.- Batin Jennie
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Your Friend (Jennie Kim x Taeyong Lee) •REPUBLISH•
Fanfiction⚠️ Republish [Short Story] Sekeras apapun aku mencoba untuk menoleh ke sisi yang lain, nyatanya aku kembali lagi menoleh ke sisimu - Jennie Kau tak pernah jadi beban untukku, tapi tolong jangan tuntut aku memberikanmu lebih dari ini - Taeyong ©Jenc...