"Taehyung hyung..""Thepeltinya kookie oppa mau bicala seliuth dengan taehyung oppa ne?thejoon kelual aja ah.oppa!!tulunin thejoon."
"Arraseo,kau dengan Min ahjumma saja ne?"Jungkook menurunkan Sejoon dan anak itu langsung berlari layaknya anak kecil.
"Hyung,mianhae."ucap Jungkook tiba tiba.
"Kenapa minta maaf?memang kau punya salah padaku?"heran Taehyung.
"Mianhae."
"Sudahlah jungkook.Ngomong ngomong terimakasih sudah membawaku kesini dan maaf aku selalu saja merepotkanmu."Senyum Taehyung.
"Hyung..ku mohon..jadilah temanku.."ucap Jungkook sambil menunduk tak bisa melihat mata Taehyung.
Taehyung hanya tersenyum mendengarnya.
"Tapi aku tak yakin kau bisa berteman denganku.Aku tak bisa melakukan apa apa."Senyum Taehyung masih menatap benda yg ada di depannya.
"Aku menyayangimu.Sungguh."Jungkook mulai menatap Taehyung.
"Aku juga ingin menyayangimu..kookie."
***
"Kau sudah yakin dengan keputusan ini?dilihat dari luar pekerjaan ini memang mudah namun jika kau sudah masuk kedalamnya akan sulit untuk keluar."tegas Yoongi.
"Aku yakin dengan pekerjaan ini.Lagipula ini tidak aku kerjakan setiap hari bukan?jadi dengan aku bekerja disini aku akan tetap bisa sekolah."
"Kau bekerja pada hari sabtu,minggu,dan senin artinya kau harus mengorbankan kedua hari liburmu dan mengorbankan sekolahmu di hari senin.Minimal kau bekerja disini dalam waktu satu bulan.Jika kau keluar dari pekerjaan ini kurang dari satu bulan maka kau tidak akan menerima gajimu.Mengerti?"Ucap Yoongi panjang lebar.
Sejenak Taehyung terlihat berfikir,mengorbankan liburan bukan suatu masalah namun di hari senin kebanyakan pelajaran pokok semua.Jika ia mengambil pekerjaan ini bukan tidak mungkin nilai Taehyung akan menurun drastis.
"Aku ingin bekerja."
***
"Hyung?kau sudah memilih keputusannya?"Jungkook berdiri dan segera menghampiri Taehyung yg baru saja keluar dari ruangan Yoongi.
"Ya jungkook.Aku jadi bekerja."Ucap Taehyung tersenyum.
"Hyung ingat,harus teliti dalam tugas ini jangan sampai malah kau ternyata yg di awasi oleh mereka."
"Hahaha siap jeon aku juga sudah memikirkan itu semua."Kekeh Taehyung.
"Apakah perutmu sakit lagi hyung?sepertinya tidak begitu baik."
"Hmm entahlah sedikit sakit."Taehyung meringis memegangi perutnya.
"Mari kita makan."Jungkook menarik lengan Taehyung namun segera di tepis oleh empunya.
"Aku akan pulang ini sudah hampir malam."Ucapnya melihat langit.
"Ahh baiklah jangan lupakan makan malammu hyung aku pulang duluan sudah lapar byee."Berawal jalan kini Jungkook merubah jalannya menjadi lari hingga punggungnya tak terlihat lagi oleh Taehyung.
"Aku juga harus pulang."Monolog Taehyung.
At Home
Seperti biasanya Taehyung membuka pintu akan di sambut oleh tatapan tidak enak milik Yeonmi.
"Eomma.."Taehyung menatap Yeonmi nanar.Kapan ia akan mendapatkan senyuman tulus ibu tirinya itu.
"Apa?!aishh lagi lagi kau memanggilku eomma,aku bukan ibumu Taehyung!"Bentak Yeonmi.Sepertinya bukan bentakan namun memang selalu nada seperti itu yang digunakan Yeonmi ketika bicara dengan putra yg tak pernah di anggapnya itu.
"Mianhaeyo."Taehyung langsung menundukan wajahnya.
"Kau tidak membawa uang lagi seperti kemarin?jadi kau keluar hanya untuk bersenang senang?"Tanya Yeonmi menyudutkan.
"Anni Yeonmi-ssi.Aku tadi mencari pekerjaan yg gajinya lebih besar dari pekerjaanku sebelumnya"
Deg
Yeonmi-ssi?
Untuk pertama kalinya Taehyung tidak memanggil Yeonmi dengan sebutan eomma.
"Masuk ke kamarmu dan jangan perlihakan wajahmu di depanku.Sok suci tapi nyatanya kau sama dengan ibumu."Ucap Yeonmi bersidekap dan memutar matanya malas.
"Sebenarnya ada apa dengan ibuku..kenapa dia selalu disalahkan disini hiks.."
"Ibumu seorang jalang,jika kau ingin tahu dia yg sudah merusak hubunganku dengan Joowon."Ucap Yeonmi sembari menahan air matanya.
Taehyung yg melihat itu segera pergi ke kamar karena ia yakin jika ia masih berdiam disana akan membuat Yeonmi makin membencinya.
"Tuhan..bantu aku."Monolog Taehyung.
BRUK
Tubuh Taehyung merosot ke lantai.
Kini ia sedang mati matian menahan sakit di perutnya karena sakit itu datang lagi.
Taehyung mencengkram perutnya kuat,keringat sudah membanjiri tubuhnya,bibirnya sudah berdarah karena ia meggigitnya.ting!
Sebuah pesan Wa membuat handphonenya berbunyi.Dengan segera Taehyung melihat siapa yg mengirim pesan padanya.
"Jungkook?"Monolognya.
hyung lihatlah ke kaca jendelamu aku sedang ada di dekat rumahmu
Taehyung mengernyit
"Buat apa anak itu ke rumahku?dan kenapa ia tau dimana alamatku."Setelah merasa heran Taehyung menghampiri dan jendela dan benar bocah kelinci itu sedang ada di bawah sambil melambai lambaikan tangan.
Lambaian tangannya berhenti berbarengan dengan senyumannya ketika kurasa tubuhku mulai ringan dan yg kurasa hanya kesunyian dan kegelapan.
***
JUNGKOOK POV
Ada apa denganmu hyung,apa kau sedang sakit?kenapa kau harus melakukan semua ini.
Kenapa aku harus menyayangimu,kenapa harus kau yg mengalami semua ini,kenapa juga aku harus berteman dan mengenalmu
Semua ini tiba tiba saja mengalir dan hadir
Ujian kehidupan yg sungguh tidak biasa
hidup dalam kesendirian,kau sungguh kuat,kau bisa melakukannya
Jadilah seseorang yg bisa membuat banyak orang tersenyum hyung,aku akan mendukungmu untuk mengubah hidupmu"Jungkook-ah?"Panggil Seokjin hyung.
"Ne hyung?"Tanyaku.
"Bisakah..aku tinggal dengan dia?di rumahku."Ucap Seokjin hyung sambil menatap Taehyung hyung yg masih menutup matanya.
"Dia masih punya keluarga hyung."Jawabku agak membuatnya kecewa.
"Aku ingin membawanya tinggal bersamaku.Dia tidak bahagia bersama keluarganya."
"Kau harus bisa membujuknya hyung sepertinya akan sulit"
"Tapi aku pasti bisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
MIAN..(VKOOK)friendship
Fanfiction"Apa aku tak berhak bahagia?" "Apa diam itu hobbymu?" "Mian,aku harus pergi.."