9.Indah Rahmawati & Farhan

1.5K 36 4
                                    

Setelah kejadian menegangkan waktu itu, aku sedikit menghindar ketika bertemu dengannya, Bahkan rasanya aku tak ingin bertemu dengannya. Tapi, entah kenapa setiap kali aku menghindar untuk bertemu dengannya justru tak sengaja kita sering bertemu, tak sengaja pula mata kita bertemu. Aku bingung apa yang harus aku lakukan saat ini, menghindar pun sepertinya percuma. Seseorang yang ingin aku lupakan justru slalu kuingat, aku ingin mencoba merelakan seseorang di masa lalu dan mencoba membuka hati untuk seseorang yang sekarang. Namun rasanya sulit sekali, aku merasa bukan hanya aku yang tersakiti, orang yang sekarang telah menungguku pun aku sakiti tanpa di sengaja.

Senja yang tampak indah terlihat di pandang mata menceritakan betapa sedihnya, kala kita tau orang yang kita cinta telah bertaaruf. Aku bahkan tak kuasa menahan bendungan yang ingin keluar, bahkan mengalir deras. Namun seketika aku sadar tak ada gunanya aku meratapi apa yang Allah takdir kan, mungkin rencananya lebih indah dari apa yang kita inginkan.
"Imah kamu udah siapkah, di bawah ada nak milly".
"Ya bu, bentar lagi Imah keluar".

Hari ini aku di ajak Milly untuk berbelanja
Keluarganya akan mengadakan pengajian dan pertemuan antar keluarga, yakni keluarga Farhan dan keluarga dari calon istri Farhan yang aku ketahui dari Milly bernama Indah Rahmawati, nama yang cantik. Orang yang memiliki namanya pun memang cantik dan anggun, berbeda dengan aku yang hanya wanita sederhana dan tak secantik dia. Milly menyadarkanku dari lamunanku, ia bercerita panjang lebar di sela-sela kami berbelanja, dia tidak begitu menyukai wanita yang akan menjadi pendamping kakaknya itu. Dengan alasan bahwa calon Kakak iparnya itu judes dan lain sebagainya, bahkan tak jarang dia bandingkan dengan aku.

Dalam persiapan acara keluarga milly aku pun ikut serta membantu walaupun rasa hati ini berat, sempat ingin menolak membantu mereka tapi aku tak enak hati karena orangtua Milly sendiri yang meminta aku membantu persiapan acara sore ini. Berada di tengah-tengah keluarga yang harusnya aku hindari agar hati ini tak semakin sakit, tak bisa kulakukan. Sore ini aku sendiri akan menyaksikan kebahagiaan orang yang selama ini aku kagumi dan aku doakan di setiap waktu. Mungkin inilah cara Allah membuka mata dan hati aku, mungkin pula ini jawaban atas doa-doaku, dia mungkin memang bukan jodoh yang Allah siapkan untukku dan agar aku berhenti mengharapkan dia yang akan menjadi milik orang lain dengan ikhlas serta mencoba membuka hati untuk orang yang berniat baik meminangku setelah kelulusan nanti.

" Ya Allah hidup, mati, jodoh engkau yang berhak menentukan. Hamba hanya menjalankan sekenario mu ya Allah, semoga hamba bisa mengikhlaskan dia dan bisa menerima orang yang berniat meminangku itu ya Allah."

Perjalanan Cinta MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang