Maafkan author jika postingan pertama setelah vakum ini kurang greget.
Silahkan tekan gambar bintang dan tinggalkan komentar setelah selesai membaca. Gomawo 🙇🙇
NB. Bacanya sambil playing lagu Time Walking On Memory ver Taeyeon/Asli/Seung kyu.Happy reading 😊
-Madrid, Spanyol-
*Taeyeon pov*Deru suara ombak dan dinginnya suasana malam ini menemani ku di sebuah pantai yang sangat indah karena dikelilingi kerlap-kerlip lampu kapal. Sepi? Tidak juga, dua tiga pasang muda mudi berlalu-lalang di hadapan ku. Aku hanya tersenyum sinis melihatnya.
Tak ada penyamaran, tak ada hodie tak ada masker, ataupun penutup lainnya yang menutupi tubuhku. Mereka tak mungkin mengenaliku. Ya tak mungkin mengenaliku, kini aku berada Madrid sebuah kota yang sangat indah dan penuh sejarah. Sebuah negara yang sangat ingin ku kunjungi dengannya. Ups salah lebih tepatnya yang Dia inginkan. Iya dengan seseorang yang pernah ada di hatiku.
*falshback*
"Chagiya... lihat ini" sesorang menyodorkan sebuah gambar di ponselnya
"Pantai?" Jawabku
"Madrid" jawabnya
"Lalu?" Tanyaku tak mengerti sambil menatap matanya
"Kau bilang kau sangat ingin ke sini. Aku berencana kita akan ke sana setelah aku selesai wamil" katanya sambil tersenyum penuh arti
"Ah.. begitu"
Entah mengapa saat itu aku tidak antusias dengan ajakannya. Seakan aku tahu bahwa hal itu tak mungkin terjadi."Wae?" Tanyanya sambil menatapku. Jarak di anatara kami sangat dekat saat itu.
"Aniyo.." jawabku kaget "jalani dulu yang ada. Masalah liburan kita bisa bicarakan nanti" lanjutku malas
"Hyaa.. Kim Taeyeon!! Wae geure? Kau tidak semangat akhir-akhir ini" Katanya sedikit emosi.
"Wae? Kenapa kau marah?" Tanyaku sedikit takut
"Arghhh... aku benar-benar gila menghadapi sikap mu akhir-akhir ini" katanya sambil melemparkan ponselnya
"Oppaa..." panggilku pelan. Aku haya mematung melihatnya.
"Hyaa.. Kim Taeyeon.. jebalyo.." katanya frustasi
Aku tak menjawab.. aku hanya melihat tak bisa bicara.
"Jebalyoo.. Kim Taeyeon.. percaya padaku percaya.. empat tahun itu bukan qaktu yang singkat. Kenapa kau masih tak percaya padaku" jawabnya sambil menatapku, kini suaranya lebih lembut
Kini ku mulai berani bicara "jika aku membuat mu gila. Aku akan mundur Kwon Ji Yong-si"
"Sudah ku duga" jawabnya sinis
Aku hanya menunduk tak menajawabnya. Air mata mulai turun membasahi pipi.
"Jika itu mau mu. Jika itu yang membuat mu lega. Aku akan melepaskan mu" jawabnya.
"Oppa" kini aku berani menatapnya. Ku lihat matanya yang merah mulai berisi air mata
"Wae?" Jawabnya lembut "bukankah ini yang kau mau? Aku tak akan membiarkan orang yang sangat ku cintai tersiksa karena ku sendiri" lanjutnya
"Mianhae.. jeongmal mianhae" sesalku
"Pakai mantel mu. Aku antar kau pulang" perintah jiyong
Itu adalah kali terakhir aku bertemu dengannya.
*falshback off*
Tak terasa air mataku tumpah mengingat kejadian itu. Sesak rasanya dada ini. Terlebih mendengar kabar ia sudah dengan wanita yang sudah ku duga sebelumnya. Tapi dalam hal ini, sama sekali aku tak menyalahkan wanita itu dalam hubungan yang sudah kandas ini. Meski semua media di Korea menyalahkan wanita itu sebagai orang ke tiga dalam hubunganku dengan Jiyong. Tapi tidak bagi ku, sama sekali aku tak membenci wanita itu. Justru aku berterima kasih padanya karenanya Jiyong merasa tak sendiri setelah aku pergi.
Aku terbang ke Madrid bukan untuk menghindari semuanya. Justru aku ingin meluruskan semuanya jika aku kembali nanti. Biar wanita itu tidak terus disalahkan dan dicap sebagai pihak letiga. Aku kesini hanya ingin memaafkan diriku sendiri dan memulai semuanya dari awal. Mungkin ini yang terbaik untuk semuanya. Karena aku tau setiap badai yang datang pasti akan ada pelangi yang muncul setelahnya.
"Taeyeona.. ayo kita pulang" teriak seorang laki-lali
_Seoul_
*Jiyong Pov*Skandal.. skandal.. skandal.. mungkin hal itu yang selalu melekat pada diriku. Bisakah aku hidup normal seperti orang lain? Mencintai dan dicintai? Tolong biarkan aku bernafas dengan bebas tanpa beban.
Apa aku juga harus mengakhiri hidupku dan baru kalian menangisi kepergiaku? Tidak tidak itu tidak akan terjadi, masih banyak mimpi ku yang belum terwujud. Aku tak membiarkan orang lain merusak semua mimpiku.
Ku edarkan pandanganku ke penjuru studio ini, sepi. Tentu sepi, sekarang sudah hampir pagi jam 2.15 A.M. Tak ada siapapun di sini kecuali aku. Kush dan Teddy hyung satu jam lalu sudah meninggalkan ruangan ini. Mungkin malam ini aku menginap di studio lagi. Di banding apartmenku yang mahal aku lebih betah berlama-lama di sini. Sial...jika saja waktu itu aku tetap menggenggam tangannya mungkin aku lebih betah di apartmen dibanding di studio ini.
Seandainya waktu itu juga aku tak membiarkan dia pergi, aku sudah banyak menerima pesan omelan darinya. Ah.. gila.. memang wanita itu membuat ku gila. Ku rasa dengan melepaskan dia pergi aku akan kembali normal. Namun apa yang terjadi sekarang justru aku lebih gila. Keputusanku putus dengannya dan membiarkan berita dating ku dengan wanita lain membuat julukan King of scandal tak lepas dariku.
Sebenarnya entah skenario apa yang sedang aku buat. Menjalin hubungan sembunyi-sembunyi selama 4 tahun kemudian perusahan mengkonfirm kebenarnya dan setelah itu kami putus. Satu bulan setelah putus, kembali muncul foto-foto ku bersama wanita lain berlibur di jeju. Ah sial.. padahal sebenarnya waktu itu bukan hanya liburan berdua namun dengan teman-temanku yang lain juga. Tapi media memang selalu pintar dalam mengambil celah dan semuanya sesuai dengan yang mereka harapkan.
Dengan berfikir ribuan kali, aku mengambil keputusan membiarkan berita itu sesuai dengan asumsi mereka. Aku tak meminta perusahaan mengiyakan atau membantah semuanya. Aku benar-benar sudah tidak peduli lagi dengan semua yang berhubungan dengan skandal datingku. Toh pada akhirnya berita itu akan reda dengan sendirinya dan kebenaran akan terungkap.
Yang aku fikirkan saat ini adalah hatinya. Ia dia yang sekarang berada di Madrid, suatu tempat yang aku dengar dari Seungri. Dia berlibur ke Madrid sebuah kota yang pernah aku janjikan akan berlibur bersama setelah aku selesai wamil. Dan pada akhirnya memang benar katanya. Liburan itu hanya sebuah rencana yang seharusnya tak usah diucapkan.
Drt..drt..drt.
Ku lihat ada pesan masuk di ponselku. Seungri.Kamis dia kembali.
Aku hanya tersenyum miris membaca pesan dari pusat berita nomor satu Taeyeon. Ya aku menjuluki seungri dengan nama itu karena memang dia adalah pusat beritaku yang 99% akurat. Kenapa bisa seungri mengetahui segala seuatu yang taeyeon lakukan. Itu satu hal yang mudah dilakukan seorang maknae Big Bang. Jadi salah satu tim manager Taeyeon adalah pelanggan setia kedai ramen milik seungri(tanpa sepengetahuan Taeyeon).
Kubaringakan tubuh ku ini di sebuah sofa panjang berharap rasa kantuk akan mengahmpiri ku. Karena akhir-akhir ini aku hampir tidak pernah tidur malam. Bukan rasa kantuk yang datang justru sebuah bayang-bayang masa lalu yang sudah banyak ku lalui dengannya seperti sedang diputar kembali. Sesekali aku tersenyum mengingat masa itu. Tak terasa aku mulai terlelap dan masuk kedalam mimpi.
*to be continue*