kebodohan

18 1 0
                                    

Perkataan fajar terus menggangu fikirannya yang seharusnya tidak terjadi kini terjadi karena pilihan yang salah . Mengiyakan yang tidak seharusnya, kini perlahan - lahan dien berfikir dan terus memikirkan masalah yang makin rumit dia terjebak oleh cinta yang  tidak seharusnya . seketika lamunan dien buyar saat dering ponsel nya berbunyi
Dien pun segera mengangkat telephone masuk
" hallo dien
Aku mencintaimu dien"
Dien tidak menjawab apapun dien terdiam seketika
"Dien kamu kenapa
Kamu baik- baik saja kan???" Tanya rey panik
"Ahhh iya aku baik - baik saja rey" jawab dien bingung
"Aku minta maaf dien karena aku pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun aku minta maaf dien "
" a a aku ngerti ko rey kamu gak usah mikirin itu aku udah maafin kamu ko lagian kamu gak salah "
"Syukurlah dien kalo kamu sudah maafin aku
Aku gak mau kamu benci sama aku dien karena sikap aku yang buruk sama kamu "
"Sudahlah rey kamu jangan bahas masalah itu lagi"
"Ya dien kamu udah makan ??? Jangan lupa jaga sholat nya ya!!"
"Ya rey kamu juga ya"
" pasti cantiiik"
"Reeeey aku gak cantik ya "
"Kamu itu wanita paling cantik yang pernah aku temui kamu itu wanita sempurna yang aku punya  setelah ibu aku"
"Reeey aku bukan apa-apa dibanding wanita lain diluar sana"
"Dien  kamu itu lebih sempurna dibanding wanita diluar sana "
"Aku gak suka kamu ngebanggain aku rey!!!"
"Dien bagi aku kamu itu segalanya" dien terdiam entah apa yang harus ia katakan rey begitu mencintai nya tapi disisi lain dien ingin mengatakan kebenaran tentang perasaannya
"Dien kamu kenapa ko diem???"
"A aku lupa klo ada pr matematika mmmh rey aku ngerjain tugas dulu ya "
" oh yaudah nanti tidur nya jangan malem-malem ya dien "
"Ya udah dulu ya rey Assalamualaikum "
"Waalaikumsalam aku sayang kamu dien " tuuuuuut dien langsung mematikan ponsel nya dia berbohong kepada rey sebenarnya tidak ada pr di sekolah karena dien selalu mengerjakan tugas nya setelah pelajaran usai
Dien terus mengingat ucapan rey barusan yang terus mengungkapkan perasaannya bahkan hampir setiap hari mendengar perkataan itu keluar dari mulut rey
"Ya Allah jangan biarkan aku hidup dalam kebohongan seperti ini" gumam dien
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 00:30
Sudah selarut itu dien belum juga bisa memejamkan matanya pergolakan hatinya terus membuatnya resah mau tidak mau dien pun memejamkan matanya walaupun sebenarnya tidak merasakan rasa kantuk tapi dien mencoba menutup matanya secara perlahan.

                          ***
Sinar matahari pun mulai masuk ke sela-sela jendela namun dien masih tertidur pulas suara teriakan ibu membangunkan dien  pun tak terdengar karena pulsanya dien tertidur karena semalam ia tidur larut malam.
Ibu pun masuk ke kamar dien untu membangunkan putri bungsunya
"Dien bangun sayang sudah siang" sambil mengelus kepala dien secara perlahan
"Mmmmhhh masih ngantuk maaaah"
"Bangunlah sayang apa kamu tidak mau sekolah???"
"Haaaah jam berapa mah sekarang kenapa mamah baru bangunin aku jam segini " teriak dien kaget
"Mamah sudah teriak dari jam enam tapi kamu tidak dengar mamah"
"Yaudah mah dien mandi dulu" dien bergegas mandi lalu berangkat sekolah hingga ia lupa tidak sarapan pagi karena bangun kesiangan
Dien sampai di sekolah tepat jam 07:00
"Syukurlah aku tepat waktu" gumam dien
Dari pintu masuk terlihat fajar menghampirinya
"Hey pagi-pagi udah ngelamun"
"Aku bangun kesiangan fa untung saja aku tepat waktu nyampe sekolah kalo tidak mati lah aku fa mana  jam pertama pelajaran kimia kalo aku telat mana bisa aku ikut pelajaran"
"Hari ini pak heris gak masuk karena sakit jadi kita cuma di suruh ngerjain tugas doang dien"
"Haaah aku bela-belain gak sarapan cuma pengen ngejar pelajaran kimia sekarang gak belajar"
"Udah dien gak usah kesel syukuri aja" timpal fajar
"Gak gitu masalahnya aku laper fa"
"Yaudah kita ke kantin aja yuk "
"Mana bisa ini kan bukan jam istirahat fa"
"Udah ayo!!!" Fajar menarik tangan dien mereka pun keluar kelas dan pergi ke kantin untuk membeli makan
Tanpa disadari fajar menggandeng tangan dien sampai ke kantin namun reynald melihat mereka dari jendela sekolah
Reynald begitu kesal melihat kejadian itu dia begitu cemburu walaupun tau jika fajar teman dekat dien namun tetap saja dia cemburu melihat nya
Reynald terlihat begitu marah hingga ia meminta izin kepada guru yang sedang mengajar untuk keluar kelas dengan alasan ke kamar kecil
Namun reynald bukan ke kamar kecil tapi malah menghampiri fajar di kantin sekolah
"Apa ini yang dilakukan siswa saat jam pelajaran berlangsung " bentak reynald hingga membuat Dien dan Fajar kaget
"Kamu apa-apaan rey" bentak Dien
"Kamu yang apa-apaan Dien kamu ngapain sama dia berdua-duaan di kantin pada saat jam pelajaran "
"Emang salah aku di sini sama temen aku "
"Temen kamu bilang kalo cuma temen ngapain pake gandeng tangan segala"
"Ooh aku tau kamu kenapa!!!kamu cemburu rey"
"Ya jelas aku cemburu Dien kamu kan pacar aku mana bisa aku diem aja"
"Kamu aneh rey cuma gara-gara gandengan tangan kamu bersikap kayak gini aku gak habis fikir sama kamu rey"
" itu karena aku terlalu sayang sama kamu Dien aku gak mau kamu sama orang lain aku takut kamu pergi ninggalin aku"
"Fikiran kamu terlalu picik rey kalo aku bener sayang sama kamu aku gak bakal kayak gitu kamu tuh kayak anak kecil yang baru pacaran aku gak suka sikap kamu rey " Dien pun terlihat marah begitu pun reynald amarahnya semakin memuncak
"Aku kaya anak kecil hahhh????" Rey pun membanting gelas karena emosinya yang tak bisa dikendalikan
Dien pun terlihat ketakutan dia menggandeng tangan fajar lalu pergi
"Heyyyyy" teriak Reynald
Sontak saja rey menjadi pusat perhatian seisi kantin
Rey tidak memperdulikan orang-orang yang melihatnya ia pun pergi meninggalkan kantin
Rey begitu marah dengan perkataan dien

                          ***
Jam pelajaran telah usai rey pun tidak ada di kelas teman dekat rey pun mencoba menghubungi rey namun handphone nya tidak bisa dihubungi
Dien yang mendengar jika rey tidak ada di kelas pun ikut mencari rey
"Kemana sebenarnya rey pergi" gumam dien
Dien pun mencoba menghubungi rey namun tidak membuahkan hasil
Dien pun sedikit mengkhawatirkan rey
Setelah pulang sekolah dien dan Fajar mencoba untuk mencari rey  mereka datang ke rumah rey
"Assalamualaikum " Dien mengetuk pintu rumah rey terlihat sesosok wanita paruh baya menyapa mereka
"Waalaikumsalam ini temen nya rey???"
"Iya tante rey nya ada tante???"
"Rey nya belum pulang "
"Oh gitu ya tante kalo rey pulang tolong sampaikan sama rey tolong hubungi saya dien"
"Baik nanti tante sampaikan "
"Kita pamit dulu ya tante assalamualaikum "
"Ya waalaikumsalam "

salah kah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang