Bab Tiga [Azka & Vero]

4 1 2
                                    

Beberapa bulan lagi masa OSIS yang sekarang akan berganti dan diserahkan pada OSIS yang baru yaitu anak anak kelas XI. Karena itu, para anggota osis yang sekarang melakukan kegiatan sosial dengan membagikan buku ke anak jalanan,menyumbangkan buku ke perpustakaan berjalan,memberikan dana ke panti jompo atau panti asuhan, dan kegiatan sosial lainnya. Kegiatan itu dilakukan selama satu minggu.

Setelah semua siswa berhamburan keluar kelas untuk meniggalkan sekolah, ketua osis dan anggotanya bersiap mengumpulkan barang barang yang sudah disiapkan mulai dari buku, baju, makanan untuk disumbangkan.
Riko berdiri disamping mobil jeep berwarna hitam. Matanya mengamati semua siswa yang melewati tempat parkir. Yang semula Riko bersandar di body mobil jeep miliknya, kini dia bergegas menghampiri sosok yang dia tunggu.

Sosok yang sekarang menggunakan sweater berwarna maroon dengan gambar owl di depannya, rambut  diikat kebelakang yang masih menyisakan beberapa helai di bagian pelipis kiri dan kanan. Sosok yang kini sedang tertawa dengan seseorang di samping nya, entah apa yang mereka bicarakan sampai keduanya tertawa kecil selama berjalan diantara puluhan siswa lain.

"Na... Ina..." Riko sedikit berteriak sambil berlari kecil menuju gadis bersweater maroon. Orang yang dimaksud pun menoleh ke arah suara yang memanggilnya. "Riko. Ada apa ?" Tanya nya langsung.

"Ahh... gimana ya ngomong nya. Jadi... aku ngga bisa nganter kalian maaf ya ?"  kedua alisnya menyatu, terlihat dimatanya ada penyesalan.

"Oh ngga apa apa kok, lagian Ambar bawa mobil," Ina tersenyum lebar.

"Iya kak, ini kita mau jalan jalan dulu. Terus kalo pulang bertiga, nanti mobil saya gimana ? Iya kan Na ?" Ambar menimpali sambil memainkan kunci mobilnya. Ina hanya mengangguk beberapa kali menanggapi si Ambar ini.

"Gitu ya ? Hahaha... saya sempat khawatir takut kalian kecewa. Kalo gitu kapan kita pulang bareng ya ?" Ujar selaku ketua OSIS yang kini sedang sibuk.

"Emang kak Riko mau kema ?" Ambar berusaha sebisa mungkin akrab dengan laki laki yang dia taksir dari dulu. Ya, mungkin pelan pelan dulu untuk mendekati nya, ujarnya dalam hati.

"Saya dan anggota OSIS kan ada kegiatan sosial, kita lakukan setelah pulang sekolah," jelas Riko, tepat setelah itu seseorang menghampiri mereka.

"Riko!" Panggil seorang gadis dengan rambut lurus pendek seleher,sebagian diselipkan di belakang telinga dengan satu jepit rambut memberi kesan manis pada penampilan nya.

"Vero ? Ada apaan sih?" Tanya pemilik nama R I K O ini seolah olah jangan mengganggunya.

"Ada apa ada apa. Kita nungguin nih cepetan. Kita  butuh mobil kamu buat bawa barangnya," Veronica sedikit kesal melihat Riko malah asyik ngobrol dengan adik kelas incarannya.

"Iya iya... tunggu sebentar," jawabnya ringan.

"Cepetan... jangan lama lama," Veronica memutar tubuhnya, dan berlari kecil untuk sampai ke ruang OSIS dimana teman temannya yang lain berkumpul.

"Huh... Ina, Ambar saya permisi dulu ya... nanti kita ngobrol lagi. Kapan kapan, oke ?" Dia melempar senyum manis sambil mengacungkan jempol ke dua gadis di depannya itu. Tanpa menunggu jawaban, Riko berlari ke arah yang sama dengan Veronica.

Ya... kini  hanya Ambar dan Ina saja. Mereka pun langsung masuk ke dalam mobil dengan warna yang feminin. Ambar duduk di kursi kemudi sedangkan Ina duduk di sebelahnya.

"Arghh seneng banget bisa ngobrol sama kak Riko," Ambar tersenyum lebar sambil mengibaskan satu tangannya ke arah wajah manis nya itu.

"Iya, semoga lancar usaha buat dapetin dia," Ina hanya bisa berkata seperti itu sementara otaknya masih dipenuhi wajah Veronica yang cantik, tinggi dan tentunya yang disukai oleh Azka.

"Iya dong... jangan sampai kak Riko itu disalip orang lain, ya kan ?" Orang tang diajak bicara hanya mematung, pandangannya lurus ke seberang mobil. Ambar mengerutkan kening nya, melihat Ina sedang fokus ke salah satu titik di antara banyak siswa yg keluar sekolah. Lantas Ambar mengikuti arah pandangan Ina yang membuatnya tak berkedip.

Dilihatnya seorang laki laki tinggi, memakai seragam putih abu abu, dengan membawa kardus yang entah apa isinya, tp yang jelas itu terlihat sangat berat. Laki laki itu tidak sendiri, di sebelahnya ada gadis berambut pendek, dengan satu jepit rambut memakai seragam yang sama namun sekarang telah memakai sweater peach. Gadis cantik itu pun sama sedang bembawa kardus mie instan. Mereka terlihat akrab, ketika sang laki laki mengatakan sesuatu dengan senyum yang menawan, gadis itu pun tertawa sehingga memperlihatkan kedua lesung pipi nya yang menambah paras gadis itu kian makin cantik. Ya... Azka dan Veronica memang sangat terlihat serasi, keduanya menghampiri mobil Riko yang masih di tempat parkir. Azka menaruh kardus yang amat sangat berat itu di samping mobil jeep hitam, kemudian dia meregangkan tangannya. Veronica pun menaruh kardus mie instan diatas kardus yang di bawa Azka tadi, menjafi beberapa tumpukan kardus yang entah apa isinya tp yang pasti ada mie instan di dalamnya.

Ambar mengelus kepala Ina lembut, " sudahlah jangan di liat melulu. Makin sakit nanti. Cup cup cup..." hibur nya, Ina hanya tersenyum simpul mendengar nya. "By the way, kita beneran mau jalan jalan nih ?" Tanya Ina dengan mata berbinar, berusaha melupakan apa yang baru saja di lihatnya.
"Ya... tentu. Kemarin kita gagal hangout. Nah, kini waktunya bersenang senang... demi menghibur temanku ini,"

"Asyik... traktir dong ya... ya...ya ? Ambar cantik, baik, pintar, pokoknya the best deh..." Ina merayu bak bocah yang ingin dibelikan mainan.

"Hahaha.... bayar sendiri kali...." Ambar menyalakan mesin mobil nya, dan segera meninggalkan area parkir menuju jalanan yang ramai. "Yah...." terdengar nada kecewa didalamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dibalik BayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang