"Pertunangan kita dibatalkan"***
Kata-kata itu selalu menghampiri fikiranku,
Disaat semuanya sudah siap,dia malah bermain dengan perempuan lain yang lebih cantik dariku,mungkin
Donghyun,Mantan pacar sekaligus mantan calon tunanganku,
Miris memang,disaat semuanya sudah dipersiapkan,
Dia malah meninggalkanku.Tapi,aku bisa apa?hanya bisa pasrah terhadap apa yang terjadi
***
Tadi,ada panggilan telpon dari Donghyun
Beberapa kulewatkan panggilannya.Tapi,kemudian aku angkat panggilannya
Dia ingin bertemu denganku.Tapi,aku menolaknya
"Kenapa sih y/n kau tidak mau bertemu dengannya?temuilah,jangan sampai kau menyesal diakhir", sahabatku y/f
Sahabatku pun pergi meninggalkanku,mencari makan mungkin
Tidak biasanya dia sensi seperti itu,mungkin sedang tanggalnya
Aku menghiraukan omongannya dan memainkan ponselku
Tiba-tiba ibu dari Donghyun menelponku,aku pun mengangkat telponnya
"Halo eomma?ada apa", jawabku
Terdengar suara nafas yang terengah didalam suara ponselku,aku bingung.Ada apa ini sebenarnya?
"Hikss,y/n.Dong-h-hyun nak,D-donghyun", setelah itu terdengar suara tangis disana
Aku panik,ada apa ini?mengapa eomma menangis saat mengatakan nama Donghyun?
"Ada apa eomma?cepat katakan padaku,ada apa dengan Donghyun?",
Aku semakin panik pada saat itu,
"Y/n maafkan Donghyun nak,dia benar-benar tidak salah atas batalnya perunangan ini.Dia membatalkannya karena Leukimia yang ia derita sudah memasuki stadium akhir","Donghyun,D-donghyun meninggal", Setelah itu hanya terdengar suara tangis pecah
Air mataku mengalir dengan sangat deras
T-tidak ti-dak mungkin,i-ini tidak mungkin terjadi.Donghyun selalu sehat bugar,ia tidak pernah mengeluh tentang rasa sakit apapun padaku