•Painful

167 8 1
                                    

H a p p y R e a d i n g
                 •
                 •
                 •
~ Typo bertebaran ~

"aku akan melindungi,menjaga dan membuatmu tersenyum tanpa harus jatuh cinta padamu."
(batin Rey).

........................................................................

~Author pov~

5.00am

Cahaya matahari menembus jendela kamar seseorang yang sedang tertidur dengan pulasnya di atas kasur yang berukuran cukup besar.
Bahkan alarm sudah berbunyi sedari tadi, tapi gadis itu tidak menyadarinya dan bahkan tetap melanjutkan tidurnya diselingi dengan senyuman tipis yang mungkin saja penyebabnya adalah sebuah mimpi indah yang menghiasi tidurnya saat ini.

Tak membutuhkan waktu lama, ponsel yang ia letakkan di meja yang berada tak jauh dari kasurnya itu terus saja berdering menunjukkan bahwa panggilan masuk terus saja berdatangan. Dan yang akhirnya membuat gadis itu terbangun dari tidurnya.

~Leva pov~

Entah mengapa aku merasa tidurku kali ini membuatku bertahan untuk terus melanjutkannya.

Melanjutkan apa?

Tentu saja melanjutkan mimpi ku, aku bermimpi tentangnya. Rey. Dia hadir di dalam mimpiku, aku melihatnya menatap ke arahku. Matanya berkata bahwa ia sangat mencintaiku. Ia tidak ingin kehilanganku. Walau ia tidak mengatakannya, tetapi aku merasa bahwa aku dapat mengetahui semuanya hanya dari tatapannya.

Tetapi satu hal yang membuatku merasa sangat kecewa. Adalah di mana semua itu hanyalah sebuah mimpi, sebuah imaginasi bukan sesuatu hal yang nyata.

Aku berusaha untuk melupakan mimpi itu dan segera bangun dari tidurku dan beranjak mengambil ponselku yang sedari tadi terus berbunyi. Entah siapa yang menghubungiku.

Call from    (8❌)
     Raka

Itu Raka, Sejak kemarin malam, sejak kejadian di mana aku bertemu dengannya ia terus saja menghubungiku. Dan jika aku mengangkatnya itu hanya akan membuatku merasa sakit dan susah untuk melupakannya. Bagaimana tidak, terlalu banyak kenangan yang telah kita buat bersama. Aku sangat mencintainya.

Aku mengabaikan panggilan telephone nya dan juga pesan darinya. Yang berisi hampir seluruhnya adalah permintaan maaf dan penyesalannya.

Hari ini adalah hari di mana aku telah resmi menjadi mahasiswi Dream Light University. Tetapi entah mengapa aku merasa sangat malas untuk bersiap-siap menuju kampus.

Tetapi jika aku tidak tidak masuk maka aku akan terlihat seperti gadis pemalas. Ini adalah hari pertama tetapi aku malah bersikap seperti ini. Bukannya seharusnya aku bahagia.

Aku segera beranjak untuk bersiap-siap. Aku memakai sweater berwarna putih serta celana jeans panjang berwarna navy. Rambutku kubiarkan terurai. Aku memakai sedikit bedak yang kutepuk-tepuk lembut di bagian wajahku terutama pada mata pandaku. Setelah itu aku memakai tipis liptint strawberry kesukaanku. Dan terakhir aku menggunakan sneakers berwarna putih. Aku terlalu malas untuk bersiap-siap hari ini.

~Author pov~

6.00am

Terlihat Leva baru saja turun dari bus yang telah mengantarkannya pada tujuan. Yaitu Dream Light University. Ia berjalan memasuki gerbang. Setelah itu melanjutkan kakinya untuk melangkah menuju kelas yang akan menjadi tempatnya mendapatkan ilmu.

Tetapi ia tiba-tiba saja menghentikan langkahnya tepat sebelum kelas yang ia tuju. Wajahnya menunjukkan bahwa ia terkejut tetapi tak lama kemudian wajahnya menjadi datar tanpa ekspresi.

Monster fall in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang