Seungwan mempersiapkan dirinya sedemikian rupa, tidak lupa ia mengikat rambutnya menjadi satu, membiarkan untaian rambut tipisnya jatuh karena tidak bisa ikut terikat. "Kamu pasti bisa Wan," Ucap Seungwan meyakinkan diri.
Ia mengambil kotak makan miliknya, membawanya dengan mantap menuju kantin yang saat ini sedang penuh-penuhnya di sesaki oleh murid yang kelaparan. Tidak! Tujuan Seungwan kesini bukan untuk makan siang sepertinya yang lain.
Menarik nafas dan membuangnya, Seungwan melirik ke arah teman-temannya yang duduk di salah satu meja. Yerim mengangkat kedua tangannya, memberi semangat kepada Seungwan.
"Oke Seungwan, semangat." Batinnya.
Dengan langkah pasti, Seungwan menghampiri salah satu meja yang dihuni oleh 7 orang lelaki.
Lagi, Seungwan menarik nafasnya sebelum mulutnya mengeluarkan suara, "Hmm, maaf- Kak Yoongi?" Membuat ke-tujuh lelaki itu terdiam bersamaan.
Yang di panggil menoleh tanpa rasa tertarik sedikitpun. Matanya menyipit memandangi wanita di hadapannya, "Siapa lo?"
"Sa-ya Wendy dari kelas 2-3, saya-"
"Penting ya ngenalin diri lo kayak gitu? Ini bukan mos! Kalo gak penting mending lo pergi, ngerusak pemandangan tau gak!"
Ups! Seperti taring Min Yoongi sedang keluar. Ia bahkan dengan sinisnya ogah-ogahan melihat Seungwan, seolah gadis iti adalah asap yang hanya merusak pemandangan dan membuat polusi sekitar.
Tidak menyerah, Seungwan langsung memberikan kotak makan yang sudah ia bawa dari rumah, meletakkannya tepat di depan meja Yoongi.
"Saya bawain kakak bekal. Di makan ya kak."
Yoongi tidak merespon, ia hanya diam memandang kotak bekal dan Seungwan bergiliran. Sampai akhirnya senyum di wajah Seungwan terpancar, melihat Yoongi membuka bekal tersebut.
Namun berbeda dengan pemikirannya. Yoongi tidak memakannya, melainkan membawa kotak tersebut ke luar jendela dan menjatuhkannya begitu saja. Oh tentu, makanan bersama kotaknya itu baru saja terjun bebas dari lantai tiga, jatuh berserakan di lantai dasar. Mengenaskan.
Very very sialan, Seungwan sudah sabar tidak menggorok lelaki itu. Mengingat siapa Min Yoongi di sekolah ini. Terlebih saat ini mereka sedang menjadi pusat peehatian satu kantin. Tidak, jika ia berani menggorok lelaki ini di depan banyak orang bisa viral dia.
Yoongi mengambil tutup bekal milik Seungwan, memberikan pada gadis itu. Yoongi mencodongkan tubuhnya, mendekatkan bibirnya ke telinga Seungwan, "Bekal lo lebih cocok di makan tikus." Bisik Yoongi skaktis.
Pisau mana pisau! Ah, andai di tangannya ada pisau saat ini, mungkin Seungwan sudah menusuk perut Yoongi dan mengoyaknya. Menarik ususnya itu keluar dan memajangkannya sepanjang koridor sekolah. Sialan.
Seungwan bisa melihat seringai di wajah Yoongi yang telah menegapkan tubuhnya itu. Ia kembali duduk di tempat semula, dan dengan lantangnya ia berkata, "Ah iya, gue lebih suka makan lo, ketimbang makan makanan tikus lo itu."
Oke, Seungwan salah! Seungwan tidak butuh pisau, tapi yang ia butuhkan adalah gergaji.
-PROLOG-
HI! WENGA SHIPER
BANGVET SHIPER
KU KEMBALI DENGAN WENGA LAGISEMOGA KALIAN SUKA
HEHEHEHEHEPENULIS LABIL INI KEMBALI, SEMOGA GAK LABIL LAGI YAW 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Oversight
Fanfiction"Ini bukan suatu kesalahan kita bertemu. Hanya itu." ♤This story about WENGA, so if you hate our ship. Please just go!♤ ♧PG 15♧ ◇ Please! Be wise readers¡¡◇ [On going, don't worry]