Duduk diatas tumpukan bantal yang seolah membentuk sofa, dengan tontonan sebuah film dari proyektor yang membuat suasana ditempat ini semakin intens. Terlebih jutaan bintang yang menghiasi langit tanpa atap ini, menambah suasana semakin indah.
Angin sejuk malam yang bisa mereka rasakan secara langsung, membuat hawa dingin itu terasa sangat nyata.
Seungwan memperhatikan Yoongi yang sedang membuat Hot Cream Chocolate instant untuknya. Lelaki itu sedang menuangkan air panas dari termos dengan sangat serius. Tanpa sadar kedua sudut bibir Seungwan terangkat melihatnya.
"Kenapa kak Yoongi jadi baik banget sama Seungwan?" Tanya gadis itu seraya membenarkan selimut yang membelit tubuhnya.
Yoongi memberikan secangkir hot cream chocolate kepada Seungwan. "Menurut lo?"
"Kan aku nanya. Berarti aku enggak tau." Gadis itu meminum coklat tersebut perlahan.
"Hmm kenapa ya?"
"Ih, kak Yoongi ditanya serius juga." Cibir Seungwan.
Jari telunjuk Yoongi terangkat untuk membersihkan cream chocolate yang tertinggal di sudut bibir Seungwan, "Karena lo polos. Jadi gue gemes."
Malu-malu, Seungwan memukul lengan Yoongi yang hanya dibalas cengiran oleh lelaki itu.
"Tuh kan kalo ditanya serius gak pernah dijawab serius juga!"
"Terus apa? Mau diseriusin, gue siap." Katanya seraya membenarkan selimut milik Seungwan.
Seungwan tersenyum malu. Entah harus dijelaskan bagaimana lagi, hanya saja wanita itu sudah mulai gila sepertinya. Gadis itu mengeratkan selimutnya, menariknya agar bisa menutupi sebagian wajah yang memerah. Jika harus mengurutkan hari paling membahagiakan, Seungwan akan mengurutkannya seperti ini.
1. Adalah hari dimana dirinya bisa kembali hidup.
2. Adalah hari ini, hari ulang tahunnya yang ke 18.
Karena sepertinya, Seungwan sudah mulai merasakan cinta pertamanya.
🐋🐋🐋
Bukan hal aneh jika di setelah pulang sekolah ada banyak siswa-siswi yang masih berkeliaran di area sekolah, sekedar mengulur waktu agar tidak cepat sampai di rumah, atau karena sebuah kegiatan yang mengharuskannya tetal berada di sekolah.
Seperti yang dilakukan Yoongi beserta teman-temannya yang sedang bermain basket di lapangan.
Yoongi melepas seragam bagian atas yang menyisakan kaos putih polos yang terlihat pas di tubuhnya. Seperti seorang ahli, lelaki itu memainkan bola dengan cerdik dan lihai.
Disaat seperti inilah Yoongi terlihat manusiawi dan luar biasa tampan bagi para murid. Dan hal ini pula yang dijadikan kesempatan bagi murid wanita untuk sekedar mengagumi lelakk berkulit putih itu.
Disisi lain, Seungwan baru saja keluar dari ruang teater, setelah melakukan rapat sebentar mengenai pertunjukan yang akan mereka lakukan di acara perpisahan.
"Wan!" Suara Seulgi memanggil.
Seungwan segera menoleh ke arah sahabatnya yang sedang sedikit berlari menyusulnya, "Tungguin sih, cepet amat jalannya." Sahutnya.
"Hehe maaf, aku kira kamu udah pulang duluan bareng Yeri." Cengir Seungwan.
"Gue nungguin lo ya dari tadi! Gue mau cerita soalnya."
Mereka berlajan beriringan menuju gerbang sekolah, yang mana harus melewati lapangan juga.
"Kamu mau cerita apa Seul?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oversight
Fanfiction"Ini bukan suatu kesalahan kita bertemu. Hanya itu." ♤This story about WENGA, so if you hate our ship. Please just go!♤ ♧PG 15♧ ◇ Please! Be wise readers¡¡◇ [On going, don't worry]