Bag 2 : Perkenalan yang tak terduga

41 1 0
                                    

"Saya ingin kamu membatalkan perjodohan ini"

"Tapi pak.."

"Gak ada tapi-tapian" ucapanku disela olehnya

Aku menghela nafasku. Baru pertama kali aku bertemu dengannya saja sudah membuatku emosi, apalagi setiap hari.

"Baik, saya akan membatalkannya. Siapa juga yang mau menikah dengan pria dewasa seperti anda pak. Dingin, tak berperasaan" ceplosku

"Heh, apa kamu bilang?!"

"..." aku terdiam

"Sudah-sudah. Lay kamu gak boleh seperti itu, dia itu calon istri kamu. Om juga senang kok jika kamu menikah dengan Amanda, dia baik"

"Om, om sama saja seperti mamah. Kenapa semua orang mendesakku untuk menikah? Aku tak ingin menikah untuk sekarang om."

"Kamu tahu, kamu itu putra tunggal di keluarga Zhang. Mamah kamu berharap banyak sama kamu Lay, dia ingin yang terbaik untuk kamu"

"Semua di dunia ini gak ada yang terbaik om. Kata terbaik itu terlalu sempurna" ucap Lay yang mulai emosi

Aku melihat pak Suho menghela nafasnya. Aku bingung saat seperti ini, kalian tahu ini ada perkenalan yang sangat memalukan bagiku.

"Terserah kamulah. Pernikahan kamu juga udah disiapin sama mamah kamu dan om, kamu tinggal menunggu hari H nya. Pernikahan diadakan dua bulan lagi"

"Hah?" kaget kami bersamaan

"Iya, dan kalian harus sudah siap"

Ok ini semakin gila. Bagaimana mungkin tante Jinri menyiapkan semuanya tanpa persetujuan dariku. Padahal aku belum menjawab tawaran waktu itu.

Saat aku terdiam memikirkan pernikahan ini, Lay bergegas pergi dari ruangan itu. Saat berdiri Lay menengok kearahku dan aku hanya tersenyum kikuk.

"Abaikan saja dia, dia sebenarnya tak seperti itu. Dia sosok pria yang sangat baik. Hanya saja dia berubah karena seseorang dimasa lalunya" ucap pak Suho panjang lebar

"..." aku hanya terdiam sambil tersenyum kearahnya

"Ya sudah, nanti sepulang sekolah kamu akan ditemani oleh Jongin untuk pergi ke butik. Jinri sudah menunggumu disana"

"Baik pak, saya permisi" Ucapku dan pak Suho tersenyum.

Aku keluar dari ruangan pak Suho. Pasti kalian bertanya kenapa aku memanggil om Suho dengan sebutan pak. Itu karena aku merasa tidak enak dengannya, sebenarnya om Suho sudah memperingatiku akan hal itu tapi aku bilang aku harus profesional. Jika disekolah aku harus memanggilnya dengan sebutan pak dan diluar memanggilnya dengan sebutan om.

Saat hendak kembali ke kelas, aku merasakan tarikan di tanganku. Saat ku tengok untuk melihat siapa yang menarikku, aku kaget. Lay menarikku kearah gudang dengan sedikit kasar.

"Jangan harap kau akan mendapatkan hal yang indah saat kita menikah nanti" ucapnya dingin

Aku hanya menatap kearahnya dengan perasaan penuh emosi. Pria di depanku ini membuatku marah. Aku marah karena saat aku melihat matanya, dipenuhi dengan kebencian ketika menatapku. Entah salahku apa. Aku tak mengerti.

Aku menghela nafasku untuk mengatur ritmenya. Aku ingin bersuara didepannya. Aku ingin mengatakan bahwa aku tak berharap apapun padanya. Namun aku urungkan hal tersebut dan aku lebih memilih melepaskan cengkraman lengannya di pundakku.

"Sudah berbicaranya pak? Jika sudah saya permisi" ucapku spontan sambil pergi meninggalkannya

Perempuan itu. Entah mengapa rasanya seperti aku melihat bayangan Eunji disana. Matanya, tatapannya seperti Eunji saat awal pertama kali aku mengenalnya. Aku membenci itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ice Husband And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang