Sore hari setelah aku bangun dari tidur siang. Ada pemberitahuan masuk. Ternyata itu adalah alarm kalo besok aku ulang tahun.
Aku keluar kamar lalu aku menuju meja makan dan duduk, aku menuruni tangga di rumahku.
Setelah sampai di meja makan ternyata disana sudah ada mamah papah aku. "Sini sarapan bareng raa!." suara itu terdengar setelah aku berdiri tepat dihadapan mereka.
Hari ini aku gak ada jam kuliah. Aku mau ke bighit. Tapi aku gak berani masuk. Karena apah? Karena aku takut diusir oleh penjaganya.
Tapi niat itu aku tutup kembali. Hari ini aku akan pergi ke perpustakaan dikampus.
Aku sedang memilih buku untuk aku baca. Di sela-sela rak buku aku melihat seorang cowo yang bertubuh tinggi beramput panjang agak kemerah-merahan.
Dia sedang berdiri menatapku dalam. Lalu dia memarikku keluar dari perpustakaan. "Apa-apaan ini?". Dia masih menatapku.
Diam-diam dia meraih tanganku. Refleks aku kaget dan langsung melepaskan pegangan itu. "Aku butuh kamu." setelah dia berbicara dia merukir senyum di bibir nya.
Dan langsung mengajakku pergi ke sebuah cafe. Lalu dia mempersilahkan ku duduk, dan dia memesan minuman.
Aku masih menatapnya dalam. Karna aku belum tau apa yang dia inginkan. karena rasa penasaran itu aku mulai bertanya kepadanya."Guanlin? Kamu kenapa?."
Dia menatapku heran. Lalu mulai merukir senyum tipis di bibir nya."aku gak papa kamu khawatir ya." setelah dia mengucapkan itu aku langsung berdiri dan memukul meja di hadapan ku.
"trus kamu bawa aku kesini buat apa? Buang-buang waktu!!." lalu aku pergi meninggalkannya Sendirian.
Setelah dari cafe bersama guanlin. Aku pulang kerumah. Ingin ngabisin waktu bareng mamah papah aku.
Aku duduk diruangan yang Biasanya keluargaku sering kumpul bareng. Dan mereka menatapku dengan bingung.
"Kamu kenapa raa? Dateng-dateng ko ngelamun?." suara itu tiba-tiba terdengar nyaring di telinga ku. Dan aku langsung menoleh kearah suara itu. Dan yah itu adalah mamah aku.
Sore hari aku keluar kamar menuju taman rumah aku. Ya walau taman nya kecil tapi itu sangat berarti dan banyak kenangan di taman itu.
Aku membawa segelas teh hangat untuk menambah suasana jadi tambah asik. aku meminum teh dan aku berharap dalam hati semoga di ulang tahun ku besok, aku bisa ketemu sama idola aku yang aku sangat kagumi. Park jimin
Tepat jam 24.00 aku kebangun Karena ada suara yang membuka pintu kamar ku dan mereka mengucapkan "saengil chukha hamnida choi araa." dan aku kangen melihat mereka.
Pagi hari tanggal 15 september aku mendapatkan suprise yang sangat luar biasa dan itu gak bakal aku lupain seumur hidup aku.
Aku diajak sama keluargaku ketempat yang gak pernah aku tau. Disebuah restoran yang sepi tampa ada pengunjung satu pun. Mungkin udah dipesen kali.
Dan aku dipersilahkan duduk oleh papah ku. dipikiran ku msh bertanya-tanya. 'ngapain aku dibawa kesini?'. Di pikiran ku cuman ada itu.
Papahku ngasih sebuah kain. "Pakailah ini dan tutup matamu dan jangan buka sebelum papah menyuruhmu.mengerti!." dia menjulurkan tangannya untuk memberikan kain itu kepadaku.
Aku harus mengikuti perkataannya dan aku mengikat kepalaku dan menutup mataku. setelah aku menutup mataku dengan kain yang diberikan papah ku.
Aku mendengar suara langkah kaki orang yang cukup banyak. Aku kira itu hanya temen papah sama mamahku. Dan ternyata bukan. tutupan mataku tiba-tiba dibuka okeh mamahku dan berkata"udah siap belum raa?." dan aku mengakgukan kepalaku menandakan aku mengiyakan perkataan mamah ku.
Dan Mereka mengucapkan "saengil chukha Hamnida choi araa." setelah aku melihat mereka benar-benar dihadapanku. Aku mau teriak tapi aku gak bisa. Aku gak tau kenapa mulutku gak bisa bicara.
Ya aku ketemu sama oppa-oppa yang pengen banget aku temuin. Member BTS ya mereka dateng untuk ngerayain ulang tahun ku.
satu diantara mereka membawa kue dan maju beberapa langkah dan tepat sekali dia sekarang berdiri dihadapanku. Park jimin yah dia adalah jimin yang aku idolakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae,Saranghae
Fanfiction"Apakah aku salah mencintaimu,apakah aku salah memendam rasa ini? mianhae saranghae jimin." -Choi Araa "Maafkan aku,aku tidak bisa mencintaimu seperti kau mencintaiku.Maafkan aku Araa" - Park Jimin