Pagi setelah acara itu selesai. Aku semaleman gak bisa tidur karna masih kebayang muka yang tampan itu.
Sebelum aku berangkat ke kampus. Aku pengen telvon my bias. Park jimin yah itu dia!
Waktu itu aku sempat berfoto,minta tanda tangan dan tentu saja aku menginginkan nomor telvonnya.
Aku sih iseng-iseng doang yah telvon dia biar aku dapet semangat untuk hari ini gituh.
Aku mengambil handpone ku yang ada di ranjang tempat tidurku. Aku menekan tombol yang ada disebelah kiri handphone ku.
Aku menekan nomor yang aku tuju. Yah disitu tertulis nama Jimin Oppa. Tak lama kemudian handphone ku berbunyi bertanda kalo nomor yang aku tuju sudah nyambung.
"Tut tut tut" yeoboseo nugu?" terdengar suara dibalik handphone ku. (Hallo siapa?)
"Ne.choi araa imnida" jawabku singkat padat dan jelas. (Iyya.namaku choi araa).
"Oh ya choi araa. Kamu gak kuliah hari ini?". Lanjutnya.
"Oh ya apakah kau butuh ucapan semangat dariku? Apakah kau butuh aku untuk nganterin kamu?" lanjutnya setelah tau itu aku.
"Ih ni orang bisa baca pikiran orang tah? Tapi kepedean banget ya" ucapku dalam hati.
"Annyeong kamu masih disitu?" seketika suara itu ngebangunin ku dari lamunan ku. Ya siapa lagi kalo bukan orang yang ada ditelvon.
"Ne aku msh disini. Yaudah oppa aku berangkat sekolah dulu." ucapku sembari mengambil tasku.
"Apa kau butuh aku mengantarkanmu?" ucapnya. "Ah ani ya aku cuma pengen oppa tau nomorku saja." lanjutku.(tidak)
"Oh ya sudah kalau begitu cepatlah berangkat oppa akan menjemputmu pulang sekolah nanti.kamu kirimin alamat sekolah kamu. Fighting belajar yang benar mengerti!." lanjutnya seperti sedang kotbah jumat😂
"A-ah Ne.oppa annyeong." jawabku gugup dan gak nyangka. Lalu aku mematikan telvonnya.
Aku berangkat ke kampus dianterin Appaku sekalian dia pengen ke bighit ent. Selama perjalanan kami bungkam.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah perjalanan cukup lama akhirnya aku sampe ke kampus. Aku membuka tali pengaman dan membuka pintu mobil. "Appa aku berangkat. Oh iya appa gak usah jemput aku. Karena aku pengen keluar sama temen aku. Bay sarangheo." jawabku bohong padahal aku pengen ketemu jimin oppa. "Ne.arasso belajarlah yang benar. Nado sarangheo". Jawabnya. (Ayah//aku mencintaimu// iyya baiklah)Aku melambai-lambaikan tanganku ke mobil yang baru saja aku tumpangi. Setelah mobil itu melaju dan menjauhiku aku segera masuk ke kampusku.
Baru saja aku melangkahkan kaki ku ada yang memegang pundak ku. aku berhenti berjalan dan aku menoleh orang yang mempunyai tangan tersebut.
"Annyeong" ucapku gak nyangka kalau itu guanlin. Aku dan dia sempat menatap mata dia dan juga sebaliknya.
"Yah kau mau kemanah?" Ucapnya sambil menurunkan tangannya dari pundak ku.
"K-kantin". Jawabku dengan gugup. "Mending kita bareng ajah lagi pula aku juga mau ke kantin." lanjutnya lalu mengandeng tanganku dan mengajaknya ke kantin.
"Tumben ni orang baik dia udah berubah? Hah syukurlah setidaknya dia udh gak nakal lagi." ucapku dalam hati sambil mengikuti langkahnya.
Aku dan guanlin memasuki kantin, seketika kami jadi pusat perhatian karena bagi mereka itu sangat mustahil seorang ara yang baik plus super cuek gandengan sama seorang ketua geng yang sangat nakal dan selalu membuat onar.
Dia menarik salah satu kursi di kantin dan mempersilahkan ku duduk. Aku duduk dan guanlin langsung memesan "mbak pesen samyang nya dua yah". dia memesan tanpa menanyakan ku terlebih dahulu.
"Kamu tumben baik sama aku. Mau minta apa? Mau nyuruh aku ngerjain pr kamu lagi? Mian kalo itu aku gak bisa." ketusku sambil menebak-nebak.
TBC
Hah segitu dulu yah nae cape ngetiknya😂 hargai yang ngetik cuma minta like sama komen doang ko😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae,Saranghae
Fanfiction"Apakah aku salah mencintaimu,apakah aku salah memendam rasa ini? mianhae saranghae jimin." -Choi Araa "Maafkan aku,aku tidak bisa mencintaimu seperti kau mencintaiku.Maafkan aku Araa" - Park Jimin