Nanda dan ketiga temannya langsung ke kantin karena mereka berempat sudah sangat lapar karena mereka waktu istirahat pertama tidak makan karena bertanya kepada Nanda"Makan soto mie aja yuk seger kayanya" ujar Tika yang semangat karena sudah tidak tahan mau makan
"Wah boleh juga tuh yuk yuk" semangat Arni pun tak kalah dari Tika
Mereka pun akhirnya memutuskan memakan soto mie dan mereka makan dengan lahap seperti orang yang belum makan dari kemarin padahal belum makan dari istirahat pertama saja
"Nan.. nan tuh tuh liat siapa yang lagi dateng ke kantin" ucap Putri yang sambil menepuk bahu kanan nanda
"Apa sih lagi enak makan jug.." omongan Nanda terhenti pas orang yang di katakan Putri sudah di depan mata nya ya dia Raka
"Raka.. Raka.. makan bareng buru di sini masih ada tempat kosong nih buat lu sama temen lu lagian tempat yang lain udah penuh kan" teriak Putri memanggil Raka
Dengan wajah panik nanda langsung memukul Putri dan berkata "Kenapa lu ajak dia makan di sini yang ada gu.."
"Hai Nan kenapa? Gua ga boleh duduk di sini ya?" Ucap Raka yang memotong omongan Nanda
Nanda panik muka nya memerah karena malu dia ingin bicara tapi rasanya bibirnya di kunci oleh gembok yang besar
"Enggalah Ka lu baperan banget si Nanda mah malu soalnya kan dia makan udah kaya bebek berantakan jadi malu klo ada cowo yang liat kalo ama kita bertiga mah boro-boro haha iya kan Nan?" Putri langsung menjawab pertanyaan Raka yang sebenarnya buat Nanda
Muka Nanda langsung memerah dan dia ingin berteriak ke Putri dan marah marah tapi dia ga bisa karena ada Raka
"I..iyah" jawab Nanda dengan gugup dan malu
***
Mereka sekarang makan di tempat yang sama dan Nanda duduk tepat di hadapan Raka
Nanda tak henti melihat ke arah Raka yang sedang lahap memakan soto mie
"Aww" tak sengaja ucapan itu keluar dari mulut Nanda karena Arni menginjak kaki Nanda yang sedari tadi asik melihat ke arah raka
Arni berbisik ke Nanda "Lu jangan liatin si Raka nya gitu banget kalo dia nyadar gimana lagi diliatin lu dan entar dia langsung ga nafsu makan tau"
"Atuh gua deg degan bgt si Raka ada di depan gua"
"Ya tapi ga gitu juga kali yang ada dia curiga ama lu" ucap Arni sambil berbisik kecil
***
Hari ini Nanda ada jadwal basket di sekolahnya dia mengikuti eskul basket di sekolahnya karena dari SMP dia mengikuti eskul basket dan sekarang itu sudah menjadi hobby nya
Jadi dia tidak pulang bareng dengan ketiga temannya
"Andai Raka ikutan basket pasti bisa sering bertemu" tiba tiba Nanda berbicara sendiri dalam hati
"Woyy" Nanda terkejut karena teriakan itu
"Ngapa bengong aja lu, jangan kebanyakan bengong lu. Ayam gua aja yang kelamaan bengong jadi mati haha" ucap Raffa teman satu eskulnya itu
"Apaan sih lu Raff sama samain gua ama ayam!" Ucap Nanda kesal
"Yaudah buru pemanasan mlah bengong"
"Iyaaa bawel lu" Ucap Nanda
Beberapa menit kemudian setelah pemanasan tidak lama ada yang dateng dengan badan basah karena keringetan dan nafas yg tersedak sedak
Nanda tak sengaja melihat orajg itu dan Nanda langsung bengong apakah yang dia lihat ini benar atau tidak nyata atau tidak karena yang dia lihat adalah Raka!! Apa mungkin Tuhan langsung mengabulkna doanya barusan
"Aaaa... apakah ini nyata? Raka masuk Basket! Rasanya ingin berteriak senangggg" Nanda senyam senyum sendiri sambil berbica dalam hati
***
Hari ini Nanda sangatlah senang senang sekali bukan main ya karena dia bisa makan bareng Raka dan main basket bareng Raka rasanya barusan hanyalah mimpi,, dari sekian lama Nanda suka sama Raka baru kali ini dia bisa sedekat dan selama ini menatap Raka
Hari ini adalah hari yang indah dengan senyuman yang tak bisa hilang dari bibir Nanda
*Cinta
Satu kata tanpa definisi
Tidak bawa kejelasan
Walau dampaknya kuat terasa*-PrillyLatuconsinah
#AUTHOR
Maaf ya lama update nyaDan semoga seneng dengan ceritanya jangan lupa vote nya ya
Makasih :))Follow ga ig autor
anandafauziah04
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT LOVE
Random'Do you know it feels to love just by looking at it? Yes like a silent love. Want to express it but can not' Ini yang di rasakan seorang remaja yang bernama Ananda Cahya Kartika. Ingin mengungkapkan tetapi ragu dengan perasaannya... Banyak rintangan...